BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Minggu, Desember 28, 2008

Toleransi Umat Beragama Cukup Baik


*Kapolda: Perayaan Natal di Papua Aman
JAYAPURA-Perayaan Natal Tahun 2008 yang dirayakan umat Kristiani di seluruh Tanah Papua berlangsung aman. Terciptanya suasana aman ini, berkat keterlibatan dan peran aktif masyarakat.
"Perayaan Natal berlangsung aman. Khan tidak ada masalah seperti yang kita harapkan," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto ketika dihubungi Cenderawasih Pos, semalam.
Menurut Kapolda Bagus Ekodanto terciptanya suasana yang aman berkat partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan para pemuda.
Apalagi, kata orang nomor satu di Polda Papua ini, ada keterlibatan dari para pemuda Islam yang membantu aparat kepolisian dalam mengamankan pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal yang di gelar di berbagai tempat ibadah di Tanah Papua.
Kapolda Bagus Ekodanto menilai sudah ada kebersamaan seluruh komponen, khususnya antar umat beragama di Papua, sehingga tercipta

suasana yang kondusif.
"Ini berkat partisipasi masyarakat dan umat Kristiani menerima partisipasi dari masyarakat lainnya," kata Kapolda.
Bentuk kemitraan yang dijalankan secara konsisten oleh Polda Papua dan jajarannya dengan melibatkan masyarakat dalam pengamanan hari raya keagamaan, baik Lebaran beberapa waktu lalu dan Natalan tahun 2008 ini, lanjut Kapolda Bagus Ekodanto, merupakan aplikasi dari perpolisian masyarakat, apalagi dalam pertemuan pihaknya dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang merupakan penyambung keinginan polisi, yakni terciptanya kerukunan antar umat beragama di Tanah Papua, telah disampaikan di gereja-gereja dan masjid-masjid serta tempat ibadah lainnya.
Dan bentuk partisipasi masyarakat ini, jelas Kapolda, terlihat ketika umat Islam di Tanah Papua menjalankan dan merayakan Lebaran dan Idul Adha, dimana para pemuda Kristen membantu polisi mengamankan tempat ibadah yang digunakan umat Islam melaksanakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha serta merayakannya.
Begitu juga sebaliknya, ketika umat Kristiani melaksanakan ibadah dan merayakan Natal, para pemuda Islam turut ambil bagian mengamankannya bersama aparat kepolisian.
Kapolda mengharapkan suasana Natal yang penuh damai ini akan senantiasa tetap terjaga, karena adanya saling menghormati antar pemeluk agama.
"Saya menilai toleransi antar umat beragama di Tanah Papua sudah cukup baik dan hal ini harus dijaga, jangan sampai dimasuki kepentingan tertentu untuk mengacaukannya," imbuh Bagus Ekodanto.
Sementara itu, kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polresta Jayapura selama 2 hari libur Natal 2008, cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan kasus kriminal tahun 2007 lalu.
Bahkan, hanya 2 laporan polisi yang masuk ke Mapolresta Jayapura dan kini telah dilakukan penanganan. Begitu juga, dua laka lantas yang terjadi sudah ditangani aparat kepolisian.
Dua kasus kriminal ini, menurut Kapolresta Jayapura, AKBP Roberth Djoenso SH didampingi Kasat Reskrim AKP Y Takamully SH, yakni pencurian sebuah mesin UPS di Box ATM BRI yang ada di Dok V Atas, tepatnya depan Apotek Anugrah, Jayapura Utara yang diketahui Kamis (25/12) pukul 07.10 wit lalu.
"Kasusnya dilaporkan oleh Dadang Widharna, karyawan BRI beberapa saat setelah kejadian," ujar Kapolresta Roberth Djoenso.
Dalam laporannya, Dadang mengaku mendapatkan informasi dari temannya bawa mesin UPS 5 KVA merek Power Ware yang berada di Box ATM BRI tersebut telah dicuri orang, sehingga ia langsung mengeceknya dan ternyata benar.
Ia menduga pelaku sebelumnya merusak kunci gembok box ATM tersebut, kemudian mengambil UPS yang merupakan alat penyimpan tenaga listrik dan stabilisir listrik pada mesin ATM tersebut, sehingga menyebabkan mesin ATM tidak bisa digunakan lagi. Akibat kejadian ini, Bank BRI mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta dan mesin ATM tidak bisa digunakan, menunggu penggantian alat tersebut.
Selain itu, lanjut Kapolresta Robetrh Djoenso, kasus kriminal yang terjadi pada saat libur Natal, yakni penganiayaan terhadap seorang warga bernama Nelson yang terjadi, Kamis (25/12) pukul 18.00 Wit di depan SMU II Dok IX Atas tersebut.
Nelson saat itu mengantarkan keponakannya, Billy dengan menggunakan sepeda motor, namun saat berada di depan SMU II tersebut, ia melihat ada beberapa orang berkelahi di jalan, sehingga ia memilih berhenti. Tetapi, keponakannya, turun dari motor berusaha untuk melerai mereka.
Namun rupanya, salah seorang diantaranya, yang diketahui berinisial MK, diduga tidak terima, lalu mendekati korban dan tanpa tanya langsung memukul mata kirinya hingga mengakibatkan luka bengkak dan pelaku langsung kabur.
Sementara itu, kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat libur Natal tersebut, terjadi 2 kasus di tempat yang berbeda. Namun, dari kecelakaan itu, sebanyak 5 orang terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka cukup serius.
Kejadian pertama, terjadi Kamis (25/12) pukul 21.00 Wit di dekat jembatan APO 45 Jayapura, yang melibatkan Suzuki Satria DS 2911 AO yang dikendarai Jeffry (21) bersama penumpangnya, Obeth (21) warga Waena, dengan Honda Tiger DS 3933 AW yang dikendarai Jelianus (31) warga Entrop yang berboncengan dengan Neny (15).
Akibat kecelakaan ini, Jeffry mengalami luka serius yakni patah tulang bahu, sedangkan Obeth mengalami luka ringan, lecet di hidung dan pergelangan tangan kirinya. Sedangkan, Jelianus tidak mengalami luka-luka, justru yang dibonceng, Neny mengalami luka memar di kepalanya.
Kecelakaan ini, berawal ketika motor Tiger yang dikemudikan Jelianus datang dari arah Jayapura ke Dok II, sesampai di TKP datang dengan kecepatan tinggi Suzuki Satria yang dikendarai Jeffry dari arah belakang dan menabrak Tiger sehingga kedua kendaraan terpental, akibatnya kedua penumpang dirawat di RSUD Dok II Jayapura.
Sedangkan, kecelakaan yang sama terjadi di Jl Raya Sentani, antara mobil Jeep DS 5379 AX yang dikemudikan oleh Heno (43) warga Bhayangkara ditabrak oleh Suzuki Smash DS 4278 AT yang dikendarai Syamsir (21) yang berboncengan dengan 2 orang temannya, Hasan (28) dan Aris (21) warga Youtefa yang diduga dalam keadaan dipengaruhi miras.
Akibat kejadian ini, Syamsir mengalami luka serius patah jari kelingking kanan, luka lecet pergelangan tangan, sedangan Hasan mengalami memar di mata kanan dan robek di kedua lutut kaki kanan dan kirinya dan Aris mengalami patah tangan kanan dan patah kaki kanan, yang langsung dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura.
Pengamanan natal 2008 ini juga melibatkan ratusan pemuda Islam yang tergabung dalam beberapa organisasi yang ada di Kota Jayapura. Mereka terlibat membantu aparat kepolisian, Polresta Jayapura, dalam pengamanan perayaan Natal tahun 2008 yang dilaksanakan oleh umat Kristiani.
Koordinator Pemuda Islam, Reza Fauzan Al Hamid mengakui aktivitis muslim di Kota Jayapura sudah lama ingin terlibat membantu aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan dalam hari raya keagamaan, seperti Natal tahun 2008 ini.
"Ada beberapa element pemuda Islam dari beberapa OKP dan remaja masjid di Kota Jayapura membantu polisi melakukan pengamanan pada hari raya Natal tahun ini dan ini diakomodir oleh Kapolresta Jayapura," ujarnya.
Apalagi, kata Reza, pihaknya mengimpikan Kota Jayapura menjadi barometer keberagaman dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, ras dan lainnya.
Pihaknya berharap keterlibatan pemuda Islam maupun pemuda dari agama lain dalam membantu aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan hari raya keagamaan ini, terus dilakukan dan menjadi budaya, bukan saja Natal dan Lebaran saja, bisa perayaan agama Hindu dan Budha.
Menurutnya, ada ratusan pemuda Islam terlibat dalam pengamanan Natal ini, diantaranya dari UNCEN, STAIN Al Fattah, UNIYAP, USTJ, STIKOM Muhammadiyah, dan OKP yang ada seperti HMI MPO, Majelis Muslim Papua, Forum Kajian Nusantara Papua, PMII dan remaja masjid serta lainnya. sumber (cepos}

0 komentar:

Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com