BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Minggu, November 30, 2008

Bukan Nikmat Sejati

Kenikmatan aktivitas seks, walau di luar nikah, agaknya telah memabukkan banyak orang. Konon, ada seorang oknum kapolsek yang tertangkap basah Berhubungan Intim Dengan Istri Anak Buahnya Sendiri. Konon pula, ada seorang artis yang bertelanjang dada di kover majalah luar negeri. Ah, tapi “pameran” ini “belum seberapa”.Kalau diantara orang yang sudah menikah itu terjerumus dalam perselingkuhan, diam-diam tanpa sepengetahuan suami/istri masing-masing, maka kaum remaja yang pacaran (secara non-islami) lain lagi. Disamping diam-diam tanpa sepengetahuan orangtua dan guru, mereka (yang non-islami itu) bahkan terang-terangan memamerkan kemesraan di luar rumah. Mereka (dan kita?) seakan tak kenal malu, padahal memalukan.Rupanya, minat kita terhadap “kenikmatan seksual” begitu besar. Begitu besarnya perhatian kita terhadap “kenikmatan seks” itu, sampai-sampai ada pula buku Kamasutra Arab. Kalau perhatian kita dimaksudkan untuk berjaga-jaga sih bagus. Tapi kalau untuk mengumbar syahwat? Alamaaak….Memang, rangsangan syahwat itu “manusiawi”. Siapa pun dapat mengalaminya. Tak terkecuali seorang ahli ibadah yang bermukim di kota suci Makkah.Az-Zubair bin Bakkar telah menceritakan bahwa ‘Abdur Rahman bin Abu ‘Ammar bermukim di Makkah dan dia termasuk salah seorang ahli ibadah, bahkan karena ibadahnya itu ia dijuluki sebagai pendeta.Namun suatu hari ia bersua dengan seorang [gadis] yang sedang bernyanyi, ia tertegun mendengar suaranya yang begitu merdu, lalu ia mendengarkannya, namun pelayan gadis itu melihatnya. Si pelayan mempersilakannya untuk masuk menemui tuannya, jangan mendengarkannya dari luar.Akan tetapi, ‘Abdur Rahman menolak, dan si pelayan hanya bisa mengatakan: “Kalau begitu, terserah Tuan. Silakan mendengarkan nyanyiannya tetapi tanpa melihatnya.”‘Abdur Rahman mendengarkannya dari luar, lama-kelamaan dia merasa kagum. Melihat gelagat itu, si pelayan mengatakan kepadanya: “Maukah Tuan bila kuatur agar dia dapat bersua dengan Tuan?”Pada mulanya ‘Abdur Rahman agak menolak, namun setelah terus didesak akhirnya setuju. Ketika ‘Abdur Rahman bersua dengannya, ia langsung jatuh cinta kepada sang gadis, begitu pula sang gadis menyambut cintanya.Lama-kelamaan seluruh penduduk Makkah mengetahui percintaannya. Kemudian pada suatu hari sang gadis ingin berterus-terang kepadanya seraya mengatakan: “Demi Allah, aku cinta kepadamu.”‘Abdur Rahman menjawab: “Aku pun, demi Allah, cinta kepadamu.”Sang gadis berkata: “Demi Allah, aku ingin sekali meletakkan mulutku ke mulutmu berpagutan dalam ciuman.”‘Abdur Rahman menjawab: “Demi Allah, aku pun suka itu.”Sang gadis berkata: “Lalu mengapa engkau tidak melakukannya? Bukankah tempat ini sepi?”‘Abdur Rahman menjawab: “Sungguh celaka kamu! Bukankah Allah telah berfirman, ‘Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa.’ [QS. Az-Zukhruf (43): 67] Dan aku, demi Allah, tidak suka bila hubungan [percintaan] antara aku dan kamu di dunia ini kelak [berubah] menjadi permusuhan pada hari Kiamat nanti!”Kemudian ‘Abdur Rahman bangkit pergi meninggalkan sang gadis, sedangkan air matanya bercucuran karena cintanya yang sangat [mendalam] kepada sang gadis. (Ibnu Qayyim Al-Juziyah, Taman Orang-orang Jatuh Cinta (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006), hlm. 615-617.)Lantas, hikmah apa yang bisa kita petik dari situ? Tentu ada banyak, bukan? Satu diantaranya adalah bahwa kenikmatan duniawi, termasuk kenikmatan seksual, itu bukanlah kenikmatan sejati. Wajarlah bila ‘Abdur Rahman memilih bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Bagaimana dengan Anda? by (yosep gobai)

selengkapnya......

Sabtu, November 29, 2008

Jelang 1 Desember, Polres dan Kodim 1702 Jayawijaya Gelar Pasukan

Sabtu, 29 November 2008 - 07:10 AM
Wamena, Untuk mengantisipasi timbulnya gangguan keamanan di wilayah hukum Polres Jayawijaya jelang 1 Desember yang disebut-sebut hari kemerdekaan bangsa Papua, aparat TNI/Polri melakukan gelar pasukan yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Jumat (28/11). Upacara gelar pasukan yang melibatkan kurang dari 500 personel TNI/Polri itu terdiri dari satuan batalyon 756 Wimane Sili, Kodim 1702 Jayawijaya, Polres Jayawijaya dari berbagai satuan dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Upacara gelar pasukan tersebut dihadiri Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Grandy Mangiwa, Wakapolres Jayawijaya Kompol Rudolf Beay dan para undangan lainnya. Kapolres Jayawijaya, AKBP Drs Abd Azis Dj, SH yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, gelar pasukan ini merupakan satu bentuk keperdulian pihak aparat dalam rangka mengantisipasi timbulnya gangguan keamanan menjelang Desember yang dianggap sebagai bulan suci bagi umat beragama. "Pada Desember ini menjadi perayaan yang bermakna penting bagi Umat Kristiani dan Islam untuk merayakan hari raya keagamaan,"tandasnya. Menurutnya apel kehormatan cipta kondisi itu berdasarkan perintah Panglima TNI dan Kapolri yang diteruskan melalui Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua untuk melakukan pengamanan di wilayahnya masing-masing.Disinggung menjelang 1 Desember yang disebut-sebut sebagai hari kemerdekaan bangsa Papua, kata dia, pihak aparat akan bersiaga penuh untuk mengantisipasi timbulnya konflik di tengah-tengah masyarakat. "TNI/Polri dalam melaksanakan tugasnya senantiasa melibatkan elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan elemen lain. TNI/Polri tak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat selaku mitra kerjanya,"paparnya.Di tempat yang sama, Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Grandy Mangiwa meminta kepada personel baik TNI maupun Polri agar senantiasa berkordinasi dengan atasan masing-masing sesuai perintah komando. "Tugas yang berat itu akan terasa ringan bila dilaksanakan dengan senang hati dan penuh percaya diri," imbuhnya.(jk) (sumber: cepos)

selengkapnya......

66 Persen Anak Papua Belum Miliki Akta Lahir

66 Persen Anak Papua Belum Miliki Akta Lahir
Kamis, 27 November 2008 18:44 WIB
JAKARTA, KAMIS - Di provinsi Papua, rata-rata 66 persen anak di bawah usia lima tahun/balita belum memiliki akta lahir. Kendalanya antara lain, mayoritas orangtua di Papua tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan akta lahir.
"Mereka menyangka surat baptis itu akta lahir," kata Konsultan Akta Lahir untuk Wahana Visi Indonesia di Provinsi Papua, Lucky Lumingkewas saat dihubungi di Jayapura, Papua, Kamis (27/11).
Kendala lain mengapa anak-anak balita di Papua belum memiliki akta lahir, karena orangtua mereka tidak tahu bagaimana mengurus akta lahir untuk anak-anaknya. Selain itu juga persoalan geografis pun harus mereka hadapi. Pembuatan akta lahir selama ini tersentral di kabupaten/kota yang letaknya jauh dari kampung mereka.
"Tidak mungkin orang-orang desa di pedalaman Papua itu berjalan kaki berhari-hari atau naik pesawat untuk mengurus akta lahir di kabupaten/kota," kata Lucky.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2007 menyebutkan masih banyak anak Papua yang belum tercatat kelahirannya. J umlah balita di Provinsi Papua sekitar 240.000 anak.
Bahkan di Kabupaten Tolikara, menurut data Susenas tersebut 98 persen anak belum memiliki akta lahir, di Kabupaten Yahukimo 97 persen, Kabupaten Supiori 95 persen, Kabupaten Asmat 93 persen, Kabupaten Mappi 87 persen.
Rata-rata Papua ada 66 persen anak balita tidak mempunyai akta lahir, sedangkan yang terendah di Jayapura. Sebanyak 32 persen anak balita di Jayapura belum punya akta lahir, papar Lucky.

selengkapnya......

Prabowo: Kekayaan Alam Papua Harus Dijaga

Prabowo: Kekayaan Alam Papua Harus Dijaga

Jumat, 28 November 2008 21:06 WIB
JAYAPURA, JUMAT - Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Letjen (Purn) Prabowo Subianto meminta masyarakat di Tanah Papua untuk menjaga dengan baik kekayaan alam yang ada di provinsi ini agar tidak dicuri bangsa lainnya.
Ketika membuka Kejuaraan Pencak Silat Antar Wilayah di Jayapura, Jumat (28/11) petang, Prabowo mengakui, Provinsi Papua memiliki kekayaan alam yang sangat besar dan apabila dikelola dengan baik akan memberikan kesejahteraan bagi penduduk setempat.
Untuk menjaga kekayaan alam tersebut, lanjut mantan Komandan Kopasus itu, masyarakat di provinsi ini harus memiliki fisik yang sehat dan kuat, termasuk cerdas, sehingga tidak mudah ditipu pihak-pihak tertentu yang ingin mencuri potensi sumber daya alam yang ada di daerah ini.
Menurut Prabowo, selain Papua, kekayaan alam lainnya yang ada di seluruh pelosok nusantara ini pun perlu dijaga, agar tidak dicuri bagsa-bangsa lain, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Prabowo mengatakan, untuk menjaga potensi kekayaan alam itu, masyarakat perlu dibekali dengan olahraga bela diri seperti pencak silat maupun cabang olahraga bela diri lainnya yang ada di Tanah Air. Ia menilai, Provinsi Papua memiliki potensi atlet pencak silat yang cukup handal, tinggal bagaimana cara membina mereka agar mampu menjadi pesilat yang berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Prabowo mengemukakan, cabang olahraga yang diketuainya ini sudah mampu berprestasi di tingkat internasional, dan prestasi ini harus terus dipertahankan demi mengangkat nama bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Papua, Ny.Yani melaporkan Kejuaraan Antar Pencak Silat Antar Wilayah di Jayapura itu diikuti lima provinsi dan akan berlangsung hingga 30 November 2008. (sumber kompas)

selengkapnya......

Guru Mogok Mengajar untuk Menuntut Kesejahteraan


Guru Mogok Mengajar untuk Menuntut Kesejahteraan
Rabu, 22 Oktober 2008 03:00 WIB

PANIAI, KOMPAS - Ribuan siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, dalam dua pekan terakhir belum dapat mengikuti proses belajarmengajar dengan normal. Guru- guru mereka memboikot aktivitas mengajar guna menuntut perbaikan manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru di Paniai.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Paniai, Anton Tekege, Selasa (21/10) di Enarotali, ibu kota Paniai, membenarkan adanya mogok mengajar yang dilakukan anggotanya. Ia mengatakan, demonstrasi damai guru-guru dilakukan agar pemerintah daerah memberi perhatian serius terhadap dunia pendidikan setempat.
Mogok mengajar total dilakukan dalam lima hari terakhir. Dalam demo hari sebelumnya, beberapa guru masih nekat masuk ke sekolah meski akhirnya pulang lebih awal.
Di Paniai terdapat sekitar 700 guru tetap dan 300-an guru honorer yang mengajar di 137 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
”Kami terpaksa mogok mengajar agar kondisi pendidikan anak-anak Paniai ke depan lebih baik,” ujar Anton yang juga mengaku sebagai koordinator demonstrasi.
Ia menuntut Dinas Pendidikan Paniai secara transparan dalam melaporkan keuangan dan memiliki program nyata untuk peningkatan pendidikan serta kesejahteraan guru.
Dikatakannya, pemerintah kabupaten setempat telah menanggapi demonstrasi ini. Mereka diminta kembali mengajar dan pemerintah berjanji bertemu dengan PGRI guna mencari solusi atas tuntutan guru. Berakhir atau tidaknya aksi mogok mengajar ini menunggu hasil dialog yang rencananya dilakukan Rabu ini.
Bupati Paniai Naftali Yogi dan Ketua DPRD Paniai Yan Tebay belum dapat dikonfirmasi hingga Selasa malam. Sementara itu, semalam, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua James Modow mengaku belum menerima laporan aksi mogok guru-guru di Paniai.
”Saya sedang cuti, coba hubungi penjabat kepala dinas Pak Paul Indubri,” ujarnya. Penjabat Kepala Dinas Pendidikan Paul Indubri hingga semalam pun tidak mengangkat telepon



teman teman berita ini sebenarnya sudah lama tapi saya harus publikasihkan ke blog sebab kesejahtraan Guru penting, Guru adalah wakil Allah

selengkapnya......

Pacaran Usia Sekolah, No Problem


Masa muda adalah masa yang paling menyenangkan dari segala masa dalam kehidupan kita, dimana bisa berbuat apa saja. Bahkan kita bisa bertemu lawan jenis kita yang kita anggap paling terspesial dalam hidup kita. Pernah nggak rasain yang namanya jatuh cinta?? Bagi saya pertanyaan ini adalah pertanyaan paling konyol yang harus saya jawab. Saat saya sedang jatuh cinta, apapun yang tidak pernah saya kerjakan akan saya kerjakan. Dan apapun yang menurut saya paling malu untuk dikerjakan akan saya kerjakan, semua itu saya lakukan demi menggembirakan hatinya. Malu juga sih diliatin teman saya.
Tapi apa salahnya juga!Ada apa dengan cinta? Inikah yang dinamakan virus cinta, atau inikah yang dinamakan dengan denyutan asmara yang sedang membara. Kebanyakan orang ketika sedang jatuh cinta akan melibatkan Tuhan dalam hubungan mereka. Sayapun sering begitu, ketika sedang berangan-angan saya pun sering mengikutkan Tuhan dalam angan-angan itu. Namanya manusia, apalagi anak muda barang tentu sangat wajar seperti itu. Coba tanyakan kepada orang tua saat ini. Pernah nggak mereka alami hal seperti itu, tentunya mereka dengan lantang akan menjawab pernahlah. Bagi mereka mereka melewati masa muda tanpa cinta mencintai adalah hal paling memalukan yang mereka lewati.Banyak orang tua berpendapat bahwa masa muda kita tidak boleh dihabiskan dengan saling bercinta. Banyak alasan yang mereka tuturkan. Di antara karena takut konsentrasi sekolah terganggu, takut pelajaran menurun, takut niat belajar akan luntur. Bagi saya, orang tua tidak pernah paham dengan pola perkembangan anak muda, dan apa yang mereka inginkan. Saat ada orang tua yang berlagak militer melarang anaknya, tanyakan aja sama mereka pernah nggak jatuh cinta. Memalukan apabila mereka menyangkal perbuatan yang mereka lakukan pada masa muda. Dan bagi saya ini suatu kewajiban atau hal lumrah yang dilakukan oleh setiap manusia.Selain itu, bagi saya ketika kita berpacaran maka semangat belajar kita akan bertambah, apalagi sang idola berada satu sekolah atau satu lingkungan tempat tinggal dengan kita. Semua ini saya sampaikan karena beberapa pengalaman fakta yang pernah dituturkan oleh beberap teman, sekaligus pengalaman yang pernah saya alami sendiri.Pengalaman terbaik dan menarik yang pernah saya alami, dimana sangat suka terhadap seorang gadis. Kebetulan satu sekolah dengan saya, alangkah kagetnya. Ketika saya menaruh hati padanya, semangat sekolah dan belajar saya semakin meningkat. Yang ada di dalam pikiran saat akan berangkat dalam sekolah hanyalah dia dan belajar di sekolah, padahal cinta saya belum tentu diterima sama dia.Bagi saya dia adalah obat paling mujarab yang dapat membangkikan semangat saya untuk belajar dan ke sekolah. Dan saya selalu memikirkan, satu hari tidak melihat wajahnya adalah hari terburuk yang saya lewat. Inikah yang dinamakan jatuh cinta, pertanyaan ini selalu saya keluarkan dari mulut hati saya. Selain itu ada seorang teman saya. Dia dan ceweknya berada pada satu sekolah, sekaligus pada satu kelas. Pada awalnya saat mereka belum jadian, sahabat saya ini paling malas belajar. Tapi alangkah kagetnya orang-orang, ketika mereka baru jadian semangat sekolah dari teman saya sangat tinggi, sehingga orang tua, guru dan orang lain begitu bangga padanya. Ini semua ulah virus cinta itu.Jadi para orang tua janga salahkan virus ini ketika menyebar sampai pada seluruh anak-anak muda zaman sekarang. Bagi saya pribadi ini hal lumrah yang dapat terjadi kepada siapa saja. Bukan berarti saat seorang anak muda kena dengan virus ini, segalanya akan berakhir dengan perbuatannya yang sia-sia, sangat menyakitkan kepada si anak apabila ada orang tua yang berprasangka sedemikian buruk.Memang dampak kita berpacaran juga sangat besar resikonya, dimana dapat terjadi berbagai hal yang tidak kita inginkan terutama para orang tua. Tapi bagi si anak dia akan mengerti kok, apa yang boleh dibuat dan tidak boleh dibuat. Soalnya anak muda juga bisa mengerti dan paham terhadap semua realitas kehidupan.Nah, kalau begitu boleh nggak kita pacaran? Bagi saya itu suatu keharusan yang harus anak muda jalani. Tetapi bukan berarti dengan tulisan ini saya ingin menunjukan kepada publik terutama anak muda agar meningkatkan semangat pacaran. Dengan tulisan ini saya hanya ingin meluruskan prasangka buruk yang selalu para orang tua yakini.Tahu nggak, tulisan ini saya buat saat saya sendiri sedang jatuh cintah. Yah…ileeee, kok sampai ngaku gitu sih. Nggak apalah, kejujuran dalam menulis juga sangat penting ditanamkan dan di praktekan. Dan ini bukti semua itu. Mau tau siapa cewek yang jadi idola saya saat tulisan ini di buat. Lebih seru kalau wikimuer bisa tebak sendiri. (sumber http://pogauokto.blogspot.com )

selengkapnya......

Obama Kangen Nasi Goreng, Bakso, dan Rambutan

Obama Kangen Nasi Goreng, Bakso, dan Rambutan

Telepon Presiden SBY, Berbahasa Indonesia JAKARTA - ''Mr President, apa kabar?'' itulah ucapan pertama Barack Obama, presiden terpilih Amerika Serikat, saat kontak telepon dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mendengar sapaan khas bahasa Indonesia tersebut, SBY langsung menyahut dengan penuh keakraban, ''Alhamdulillah, baik.''Itulah kontak pertama SBY dengan Obama. Komunikasi kedua tokoh dunia tersebut berlangsung saat SBY transit 2,5 jam di Seattle, AS, dalam perjalanan pulang dari KTT APEC di Lima, Peru, kemarin. Obama menyempatkan berkomunikasi di tengah sibuk rapat mempersiapkan pemerintahannya nanti. ''Wah, pengucapan kata-kata Indonesia-nya masih sangat baik,'' ungkap SBY kepada Dahlan Iskan, chairman Jawa Pos (Grup Cenderawasih Pos), yang ikut dalam rombongan itu. Yang membuat SBY juga terkesima adalah Obama lebih dulu menyapa dengan bahasa Indonesia. Obama yang menghabiskan empat tahun masa kecilnya di Jakarta tersebut, tampaknya, masih ingat pada bahasa ayah tirinya, Lolo Soetoro. Saat berusia enam sampai sepuluh tahun, Obama bersekolah di SD Katolik Fransiskus Asisi dan SD Negeri 01 Besuki (sekarang SDN Menteng 01) Jakarta Pusat. Dia mengikuti ibunya, Ann Dunham, yang menikah dengan Lolo.Dalam percakapan berikutnya, SBY mengucapkan selamat atas terpilihnya Obama dan menyampaikan harapan agar kerja sama Indonesia-AS terus ditingkatkan pada masa mendatang. ''Selain komitmen kami berdua untuk meningkatkan kerja sama ke depan, presiden terpilih Barack Obama menggarisbawahi pentingnya peran Indonesia,'' jelas SBY. Obama, kata dia, juga terus memantau langkah-langkah Indonesia dalam berbagai bidang. Termasuk dalam mengatasi krisis keuangan global dan climate change. ''Itu tentu memberikan harapan untuk masa depan Indonesia sekaligus kerja sama di antara kedua negara,'' ujarnya.Setelah berbicara resmi dengan bahasa Inggris, Obama kembali mengajak SBY berbahasa Indonesia. SBY pun mengundang presiden AS pertama keturunan Afrika tersebut ke Indonesia. ''Dalam kesempatan hadir di APEC tahun depan di Singapura, kami mengundang Mr President terpilih ke Indonesia,'' ungkapnya. Obama menyambut baik undangan itu. Kedatangan Obama nanti tak hanya mengandung arti strategis dalam hubungan bilateral, tapi juga untuk melepas kangen. Dia mengaku kangen rambutan, bakso, dan nasi goreng. ''Saya sudah lama dan ingin sekali merasakan bakso, rambutan, dan nasi goreng,'' kata SBY menirukan jawaban Obama.Pada akhir pembicaraan sekitar lima menit itu, SBY menceritakan bahwa dirinya membawa titipan dari teman-teman Obama saat bersekolah di Menteng. Yakni, album foto kenangan saat mereka bersekolah. Karena keduanya tak bisa bertemu langsung, SBY menjelaskan akan menitipkan oleh-oleh tersebut lewat Dubes RI di Washington. Mendengar titipan tersebut, Obama merasa surprise. Dia menyatakan ingin sesegera mungkin melihat foto kenangan bersama teman-teman kecilnya itu. Dini hari tadi, pukul 03.30, SBY dijadwalkan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Dia melakukan rangkaian kunjungan ke AS dan Amerika Latin selama dua minggu, sejak 13 November 2008. SBY sempat menghadiri pertemuan G-20 di AS. Selain itu, dia berkunjung ke Brazil dan terakhir menghadiri KTT APEC di Peru. (tom/dis/tof

selengkapnya......

Jacko: Sudah Kantongi Nama

Jacko: Sudah Kantongi Nama


Perkembangan pemain baru di Persipura sudah mengalami kemajuan, pelatih Persipura Jacksen sudah menemukan pemain yang diinginkan dia meyakini pemain yang akan direkrut itu untuk mengisi kebutuhan tim.
Nah siapa kira-kira pemain tersebut Jacksen F Tiago tak mau menyebut nama pemain yang dimaksud, dengan alasan nama pemain yang telah dikantonginya itu disetujui oleh manajemen. Dia mengakui telah menyodorkan nama pemain ke manajemen untuk dipertimbangkan.
"Ya, memang saya sudah mendapatkan para pemain tersebut, namun anda sendiri tahu, bahwa untuk pemindahkan bukan masalah gampang, harus membutuhkan proses dan proses tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh waktu,"ungkapnya.Nah bagaimana dengan persiapan timnya di putaran II pelatih asal Brazil ini akan tetap menggunakan strategi di luar lapangan seperti mata-mta alias spionase terhadap tim yang akan menjadi lawan Persipura."Ya, memang beberapa kali pertandingan di Wamena, saya sempat menggunakan beberapa mata-mata untuk memantau kelemahan tim lawan, dan hasilnya cukup bagus, dimana kami mampu memenangkan pertandingan,"ungkapnya.Ditambahkan, langkah menspionase tersebut, cukup ampuh dimana dirinya mampu melihat kelemahan dan kelebihan tim lawan, selanjutnya berkoordinasi dengannya, dirinya selanjutnya menyusun strategi guna mengalahkan tim lawan."Sukses tim saat ini, bukan saja karena kekuatan kami semata, namun atas masukan juga mantan pemain Persipura, yang pasti kerja sama seperti ini, akan tetap saya pertahankan ke depan termasuk langkah spionase,"paparnya. [cepos/cak
]

selengkapnya......

Kamis, November 27, 2008

YLSM Komopa sedang Mengjalani Program Perfam setiap kampung di kabupaten paniai


YLSM Komopa sedang Mengjalani Program Perfam setiap kampung di kabupaten paniai

YLSM komopa mengjalani program perfam setiap kampung di kabupaten paniai sesuai dengan marganisasi diatas Tanah adat nya sendiri

Yayasan Lembaga swadaya Masyarakat (YLSM) Pegunungan Tengah Papua Barat khususnya paniai,dalam rangka turut menciptakan kemandirian masyarakat adat untuk memenuhi kebutuhan dan mendorong terbentuknya satu tujuan yang sama dalam upaya pelaksanaan kegiatan pengembangan di wilayahnya sendiri secara baerkelanjutan.
Membantu meningkatkan kualitas (kesejahteraan) hidup masyarakat rentan, dengan mengutamakan pribumi Paniai dalam menjalankan kegiatannya, mendahulukan Kelompok Marga-marga yang ada di paniai agar mereka dilibatkan dalam pengelolaan program dan dapat diselenggarakan secara mandiri dan berkesinambungan menuju Paniai baru.
Ketua ylsm Servius Kedepa Iatawadimee yang sedang menjalankan tugasnya yang mempunyai Visi dan Misinya yang sangat jelas itu memenuhi harapan masyarakat Marga Papua Paniai untuk mengenal, mengelola, menikmati, dan melindungi Batas Wilayah Adat dan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat yang terisi di dalam wilayah adat di Kabupaten Paniai.
Ketua Ylsm Servius Kedepa Itawadimee mengimbauh kepada seluruh masyarakat pegunungan Tengah papua khususnya kabupaten paniai agar tidak dapat terpropokasih dengan peristiwa atau kejadian yang terjadi dikampung kegomakida Desa uwamani Kecamatan Paniai Timur, sebab masalah yang terjadi dikampung kegomakida itu ada orang ketiga yang mengisukan yang tidak benar kepada masyarakat kegomakida lalu mereka langsung bertindak tetapi latar belakang orang ketiga itu masyarakat mereka tidak tau bawah seorang itu bekerja sama dengan pemerintah indonesia untuk merampas Tanah Adat Masyarakat paniai
lmasyarakat paniai yang sedang merenungkan kehidupan yang layak diatas Tanah Adat nya Sendiri maka Ketua Ylsm mencoba menjalankan program sesuai visi misi Ylsm (perfam) untuk menikmati hasilnya diatas Tanah adat masyarakat itu sendiri.Itawadimee mengatakan dirinya sebagai kepala Ylsm Pegunungan Tengah Papua Barat yang sekaligus pecinta Tanah Adat dari Kabupaten Paniai sangat bergembira dan bangga masyarakat paniai dengan segenap usahanya mau membuat dan tujuan nya masyarakat harus keluar dari berbagai belenggu diatas Tanahnya sendiri
lanjut-Itawadimee, Kemudian Ketua Ylsm juga menyesali adanya isu yang berkembang di masyarakat menurutnya sangat merusak masyarakat paniai diatas Tanah. isuyang sedang berkembang itu adalah isu perusahan yang sedang operasi itu bukan mau menyajahtraan masyarakat tetapi, mereka mencari tempat temapat kreamat alias (pengunih) yang diisukan oleh beberapa orang ke masyarakat. Hal itu menurutnya tidak pantas diisukan event sebesar itu dan masyarakat juga harus tauh bahwa perusahan yang ada bor di distrik komopa ini sudah diatur dari ylsm sesuai dengan visi misi nya
Selain itu juga ketua ylsm menghimbau buat semua masyarakat daerah Pegungungan Tengah yang dimanapun berada untuk tetap menghargai dan menghormati program perfam setiap kampung dipaniai karena sebagimana itu adalah Tanah Adat atau Tanah warisan, hadia dari para nenek moyang kita (YOS)

selengkapnya......

Rabu, November 26, 2008

Jendral Jesuit Tentang Pastoral Gereja

Jendral Jesuit Tentang Pastoral Gereja

Berikut ini saya sajikan satu cuplikan wawancara Pater Adolfo Nicolas, SJ, Superior Jendral Serikat Jesus dengan para editor dari jurnal-jurnal yang dikelola Jesuit. Kutipan yang saya sajikan ini berkaitan dengan Gereja dan reksa pastoralnya kepada umat dewasa ini. Saya melihat poin yang disampaikan Pater Jendral sungguh menarik dan penting. Selamat membaca.


Dewasa ini banyak orang khususnya kaum muda mengambil jarak dengan institusi Gereja. Apakah Pater bisa memahami perilaku ini, dan mengapa banyak orang meninggalkan Gereja?

Ya saya pikir saya bisa memahaminya sungguh karena saya pun pernah mengalami hal yang sama terhadap banyak institusi. Namun demikian saya kira kita perlu memahaminya dengan lebih cermat mengingat ada banyak faktor dalam perubahan sosial budaya yang kita alami dewasa ini yang bisa mempengaruhi hal tersebut. Salah satu yang menyebabkannya adalah hasil dari kelengahan kita sekian lama. Kita tidak memberdayakan kaum awam sebagaimana kita buat di masa lalu dalam reksa pastoral kita kepada umat. Baru-baru ini saya membaca sebuah buku dari Pater Andrew Greeley, seorang sosiolog di Amerika. Buku ini memaparkan sebuah studi tentang imam-imam di Amerika Serikat. Studi ini mengungkapkan banyak hal khususnya tentang stereotype negatif terhadap para imam dan juga mempromosikan citra imam yang positif: Imam adalah pribadi yang normal dan biasa, tidak lebih buruk dari kebanyakan orang. Namun demikian, satu hal yang sungguh dikritik habis-habisan oleh Greeley adalah "budaya klerikalisme" (clerical culture). Dia mengatakan bahwa efek dari kultur macam ini adalah memburuknya pelayanan kepada umat (misalnya dalam kotbah/homili dan juga perayaan sakramen atau liturgi). Greeley membuat penelitian sosiologi yang membandingkan antara Imam Katolik dan Pendeta Protestan. Dalam 7 kategori yang digunakan dalam studi ini, Greeley menyimpulkan bahwa Pendeta Protestan memiliki performa yang lebih baik dibandingkan Imam Katolik, dalam hal sebagai berikut: keramahan kepada umat, respek kepada perempuan, dalam hal berkotbah, dalam pelayanan terhadap kaum muda, dalam hal kegembiraan dan humor dsb. Ini sungguh studi yang menarik. Lebih jauh lagi, di negara-negara yang dikatakan "negara katolik" seperti spanyol dan italia, dan beberapa tempat lain juga, anda bisa melihat bahwa pelayanan yang diberikan di paroki-paroki sangatlah minim sekali.

Di asia, saya sudah sekian lama dikejutkan oleh realitas ini. Bekerja bertahun-tahun di sebuah institut pastoral membuat saya menyadari bahwa problem yang sama juga terjadi di seluruh asia. Seringkali reksa pastoral seorang imam tidak terjadi sebagaimana seharusnya. Sebagai contoh: sakramen, yang bagi saya sungguh kaya, merupakan sebuah jalan yang sungguh menarik dan indah untuk memperkaya hidup banyak orang, karena sakramen itu sungguh berkaitan dengan hidup dan muncul dari realitas kehidupan manusia. Kita percaya bahwa kita berkomunikasi dengan Tuhan lewat sakramen. Sakramen mengalirkan rahmat untuk kita; Sakramen adalah anugerah Kristus untuk GerejaNya. Tetapi seringkali kita memutus jarak antara sakramen dan kehidupan nyata, dan menjadikan sakramen hanya sebatas ritual belaka, dan tidak berkaitan dengan hidup nyata sehari-hari. Sudah begitu lama kita mendengar keluhan dan tuduhan demikian, dan memang dalam banyak hal ungkapan itu merupakan sesuatu yang sungguh benar. Karl Bath sendiri mengatakan bahwa Gereja Katolik tidak memiliki "Teologi Perkawinan" tetapi hanya "Teologi Perayaan Perkawinan". Saya pikir ini berlaku juga untuk berbagai sakramen lainnya. Kita tidak memberikan kepada umat arti dan esensi sakramen yang sesungguhnya karena kita sudah melupakan asal-usulnya dan hanya memberikan kepada mereka bentuk rumusan dan ritual yang sudah paten: Rumusan dan ritual bahwa kita memiliki 7 sakramen dan harus dirayakan dengan cara-cara tertentu. Kurangnya keterkaitan antara pengalaman batin dan rohani dengan hidup real secara nyata telah membuat banyak keluarga dan komunitas dalam Gereja sungguh lemah. Dan sekarang ini kaum muda berhadapan dengan budaya baru dengan segala tantangannya. Mereka tidak memiliki sesuatu yang bisa menjadi inspirasi/pegangan hidup atau yang sama-sama atraktif. Inilah sebabnya mereka lebih tertarik untuk terlibat di dalam sekte-sekte dan gerakan-gerakan lainnya. Sekali lagi, vatikan sebenarnya sudah membuat studi yang hebat sekitar 20 tahun yang lalu berkaitan dengan sekte-sekte dan gerakan spiritual, dan mengapa banyak orang bergabung di dalamnya. Kita tidak pernah memperhatikan studi ini secara serius. Studi sudah dibuat, banyak poin terungkap di dalamnya, namun kita tidak juga pernah mengatakan: "inilah yang harus kita ubah dalam komunitas-komunitas kita". Dalam banyak hal lain, ini seringkali terjadi juga.

Gereja seringkali begitu buruk dalam pelayanan pastoralnya. Konsekuensi dari hal ini sebagaimana kita lihat adalah adanya sebagian orang yang memisahkan diri dari kristianitas maupun dengan Gereja. Di asia, buat saya hal ini selalu menyedihkan, karena yang saya lihat adalah bahwa buddhisme sungguh kuat disana. Buddhisme tidak memiliki doktrin, tidak memiliki perayaan liturgi, sangat minim dengan kewajiban-kewajiban, namun demikian jutaan orang tetap bertahan sebagai buddhist. Mengapa demikian? Karena inti dari "reksa pastoral" buddhisme adalah memberikan pengalaman dan membantu banyak orang lewat meditasi, pencapaian kedamaian dan kebebasan batin. Ya, kita juga seringkali memberikan latihan-latihan dan ritual pula, namun kita sangat kurang dalam memberikan kepada umat tentang semangat dan roh yang menjiwai dan memberi hidup dalam latihan-latihan dan ritual yang kita lakukan. Dalam pandangan saya, ini adalah masalah yang penting, dan ini sungguh berkaitan dengan pernyataan saya sebelumnya. Saya ingin agar kita para Jesuit selalu berbuat secara mendalam pada hal apapun yang kita buat. Misalnya, bila kita di paroki, paroki tersebut harus sungguh-sungguh "dirombak total"dan "revolusioner": Kita harus tanggap terhadap anak-anak, kaum tua, kaum muda dan juga pasangan-pasangan muda serta menemukan kebutuhan mendalam mereka dan bagaimana bisa melibatkan mereka. Paroki kita harus menjadi Paroki Jesuit, bukan hanya paroki yang baik dimana setiap orang merasa baik-baik saja. Kita perlu menghadirkan pengalaman akan Tuhan yang mendalam di dalam paroki Jesuit. Saya tahu ini tidak mudah. Bila kita punya sekolah, sekolah itu harus memiliki kekhasan dari sekolah lain. Di sini saya kira semangat Magis menjadi relevan: Ini soal totalitas, semangat dimana kita memiliki totalitas dalam segala sesuatu yang kita buat. Kita harus tetap memiliki relasi mendalam dengan Tuhan yang harus menjadi pokok dari segala yang kita buat. Dan sekarang masalahnya adalah bila kita tidak sungguh mendalam dan serius dalam pastoral kita, kita akan dapat masalah besar.(sumber http://www.ignatiusloyola.net/)

selengkapnya......

Wamena (PAPOS) – Tanpa harus bersusah payah melakoni dua babak untuk menunjukan kesiapan tim, Tim Persiwa U-21 berhasil memenangkan pertandingan lanjutannya dengan menang Walk Out (WO) atas tamunya PSM U-21 yang tidak bisa mengahadiri pertandingan tandangnya karena krisis keuangan yang melanda manajemen PSM. Penyebab ketidak berangkatan PSM U-21 ini tak lain karena Manajemen PSM sudah tidak bisa mengongkosi keberangkatan pemainnya ke Papua. Padahal PSM U-21 diharuskan melakukan pertandingan melawan Persiwa Wamena, Sabtu (22/11).

Selain mengalami kalah WO dari Persiwa U-21, dipastikan PSM U-21 akan kembali mengalami kalah WO dari Persipura U-21 karena alasan yang sama.

Sementara itu, Sekretaris Persiwa, Agus kepada wartawan mengatakan Badan Liga Indonesia (BLI) tidak bisa memberikan kompensasi kepada PSM terkait kondisi keuangan yang dialami tim tersebut. Dengan mengatur jadwal pertandingan antara Persiwa dengan PSM.

Karena jika alasanya kondisi keuangan, sebenarnya Manajemen Persiwa juga tidak memiliki dana lebih namun karena kewajiban untuk melakoni setiap pertandingan yang sudah ditetapkan oleh BLI, pihaknya berupaya mencari jalan keluar dengan melakoni tiga pertandingan yang sudah ada.

“BLI tidak bisa begitu saja mau merubah jadwal pertandingan yang sudah ada, kalau BLI memberi kompensasi kepada PSM akan menjadi presen buruk bagi tim lain karena nanti semua tim akan memakai alasan yang sama untuk menunda pertandingan yang ada,” ujar Agus

selengkapnya......

Persiwa U-21 Menang WO


Wamena (PAPOS) – Tanpa harus bersusah payah melakoni dua babak untuk menunjukan kesiapan tim, Tim Persiwa U-21 berhasil memenangkan pertandingan lanjutannya dengan menang Walk Out (WO) atas tamunya PSM U-21 yang tidak bisa mengahadiri pertandingan tandangnya karena krisis keuangan yang melanda manajemen PSM. Penyebab ketidak berangkatan PSM U-21 ini tak lain karena Manajemen PSM sudah tidak bisa mengongkosi keberangkatan pemainnya ke Papua. Padahal PSM U-21 diharuskan melakukan pertandingan melawan Persiwa Wamena, Sabtu (22/11).

Selain mengalami kalah WO dari Persiwa U-21, dipastikan PSM U-21 akan kembali mengalami kalah WO dari Persipura U-21 karena alasan yang sama.

Sementara itu, Sekretaris Persiwa, Agus kepada wartawan mengatakan Badan Liga Indonesia (BLI) tidak bisa memberikan kompensasi kepada PSM terkait kondisi keuangan yang dialami tim tersebut. Dengan mengatur jadwal pertandingan antara Persiwa dengan PSM.

Karena jika alasanya kondisi keuangan, sebenarnya Manajemen Persiwa juga tidak memiliki dana lebih namun karena kewajiban untuk melakoni setiap pertandingan yang sudah ditetapkan oleh BLI, pihaknya berupaya mencari jalan keluar dengan melakoni tiga pertandingan yang sudah ada.

“BLI tidak bisa begitu saja mau merubah jadwal pertandingan yang sudah ada, kalau BLI memberi kompensasi kepada PSM akan menjadi presen buruk bagi tim lain karena nanti semua tim akan memakai alasan yang sama untuk menunda pertandingan yang ada,” ujar Agus

selengkapnya......

Persipura Latihan di Malang


JAYAPURA (PAPOS)– Guna memperkuat latihan menghadapi putaran kedua League Super Indonesia (SLI) Persipura mengadakan latihan di Batu Malang. Mengingat waktu sudah semakin dekat Jacksen FD. Tiago langsung menggenjot latihan mutiara hitam itu. Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago yang dihubungi Papua Pos via telepon mengungkapkan, setelah tiba di Batu Malang semua pemain langsung menjalani latihan terutama menyangkut fisik. Eduard Ivakdalam dkk dipersiapkan dalam latihan untuk menghadapi putaran kedua SLI. Pada latihan tahap pertama masih menyangkut fisik mengingat selama liburan ini anak-anak Persipura tidak berada dalam home base.

“Kami langsung menggelar latihan untuk mengembalikan kondisi fisik pemain, sehingga untukm menghadapi putaran kedu kompetisi ISL 2008 tim selalu siap,”ungkapnya.

Jacksen yang akrab disapa Jecho mengharapkan semua pemain benar-benar menjalani latihan serius, hanya beberapa pekan saja melakukan latihan tim akan kembali libur menyambut natal. Sehingga sebelum libur natal pemain–pemain dapat mengembalikan kondisi fisiknya, karena untuk menghadapi putaran kedua bulan Januari sangat berat. Karena semua tim melakukan pembenahan pada putaran kedua.

“Saya berharap sebelum putaran kedua bergulir, kondisi pemain sudah matang dan siap menghadapi kompetisi putaran kedua. Dimana putaran kedua kemungkinan akan semakin ketat,’ujarnya.

selengkapnya......

Majukan Pendidikan Tergantung Komitmen Guru

WAMENA (PAPOS)- Membangun dunia pendidikan di Kabupaten Jayawijaya tergantung komitmen, pengabdian, serta profesional guru. Sebab bila tenaga pendidiknya tidak memiliki hati nurani untuk membangun sektor pendidikan maka mustahil pembangunan SDM disektor pendidikan bisa dicapai. Demikian disampaikan Penjabat Bupati Kabupaten Jayawijaya, Washinton Turnib,SH.MM pada puncak acara memperingati HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-37 dan hari guru ke-16 yang dipusatkan di stadion Pendidikan Wamena, Selasa (25/11) kemarin.

“Guru harus selalu menambah wawasan pengetahuannya dengan terus belajar agar tidak ketinggalan ilmu pengetahuan dan ilmu tehnologi yang terus berkembang saat ini,” katanya.

Pemerintah akan menaruh perhatian serius terhadap pembangunan dunia pendidikan di Jayawijaya. Sikap serius pemerintah ini akan dituangkan dalam peraturan daerah (Perda) tentang penyelengaraan pendidikan di Kabupaten Jayawijaya.

Lanjut Turnib, menyangkut kesejahteraan guru, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan hal tersebut, sebab penyediaan anggaran bagi guru saat ini sesuai dengan kemampuan keuangan negara.

Namun, kabat baik pemerintah sudah memenuhi anggaran pendidikan 20 persen dari total APBD mulai tahun 2009 dan itu tentunya berpengaruh positif terhadap kesejahteraan guru.

Diharapkan peningkatan anggaran bagi kesejahteraan guru ini, memacu semangat anggota PGRI untuk memperbaiki kinerja dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan demi masa depan bangsa dan negara, sebab hal ini sesuai tema HUT PGRI kali ini ‘ meningkatkan mutu pendidikan melalui guru yang profesional dan berdedikasi tinggi untuk kemajuan bangsa’.

Dalam kesempatan HUT PGRI dan hari guru dilaksanakan penyerahan sertifikat jabatan guru bagi 21 guru dari tingkat SLTP hingga SLTA/SMK se-kabupaten Jayawijaya. Maka guru yang mendapat sertifikat dianggap telah memenuhi standar kualitas guru atau tenaga pendidik melalui sertifikasi guru rayon 31 Universitas Cendrawasih

selengkapnya......

Pelantikan Bupati Mimika Tunggu Jaminan Keamanan

JAYAPURA (PAPOS)- Rencana pelantikan Bupati/Wakil Bupati Mimika terpilih Klemen Tinal-Abd Muis masih menunggu jaminan keamanan dari Muspida setempat. Wakil Gubernur Papua Alek Hesegem SE mengatakan, setelah ada jaminan keamanan baru pelantikan dilakukan.

Dari hasil rapat komonitas masyarakat intelijen (Kominda) Papua diketahui bahwa situasi Timika, ibukota Kabupaten Mimika yang tidak kondusif bukan disebabkan oleh pihak-pihak yang kalah dalam Pilkada.

"Ada pihak tertentu yang ingin membuat situasi keamanan di kawasan itu tidak kondusif. Namun setelah ada laporan dari Kominda, Wagub akan melaporkan kepada Gubernur Papua untuk segera melantik bupati terpilih," kata Hesegem seperti dirilis dari ANTARA, tadi malam.

Terkait dugaan akan terjadinya gangguan keamanan di Timika saat pelantikan, Wagub Hesegem menegaskan pihaknya akan menyerahkannya hal itu ke pihak keamanan.

Menyinggung kasus yang menimpa istri bupati terpilih Ny.YT, Wagub Papua dengan tegas mengatakan, pihaknya tidak akan mencampuri proses tersebut.

Ia juga menambahkan, proses pelantikan akan tetap berjalan sedangkan proses hukum terus berlangsung termasuk bila ada indikasi atau dugaan pelanggaran hukum yang dituduhkan kepada bupati terpilih.

"Silahkan semua proses itu berjalan dan sebagai warga negara yang baik mereka pasti menaati hukum," katanya.

selengkapnya......

Polisi Panggil Tiga Karyawan Dunkin Donuts


Polisi Panggil Tiga Karyawan Dunkin Donuts

YAPURA (PAPOS) -Tertangkap AM (42) sopir truk pengangkut BBM illegal, terungkap pula kalau toko waralaba berlisensi international Dunkin Dunuts sudah 7 kali menampung solar kiriman tersangka.Selasa (25/11) kemarin, Polisi telah melayangkan surat pemanggilan terhadap tiga orang karyawan Dunkin Donuts untuk memberikan keterangan kepada Polisi.

A

KBP Roberth Djoenso SH
Kapolresta Jayapura AKBP Roberth Djoenso SH melalui Kasat Reskrim AKP Y Takamully SH mengatakan, tindakan sopir AM menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.

" Kami sudah layangkan panggilan pertama kepada manager, bagian gudang dan karyawan Dunkin Donuts," katanya kepada wartawan di Mapolresta, Selasa (25/11) kemarin.

Satuan Reskim melakukan pemanggilan kepada 3 karyawan Dunkin Donuts itu karena kuat dugaan Dunkin Donuts sebagai penadah BBM iIlegal. Bahkan, tertangkap tangannya sedang melakukan pengisian BBM Solar ini merupakan ketujuh kalinya. Berarti sudah enam kali melakukan transaksi BBM illegal.

Sedangkan AM langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus solar illegal. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau pengelolah Dunkin Donuts juga akan mengarah jadi tersangka dalam kasus ini.

"Karena menyalahi aturan, tidak menutup kemungkinan pihak Dunkin Donut ikut terlibat dalam kasus penyaluran BBM illegal," tegas Roberth.

Hal itu, terang Kapolresta, juga dikuatkan berdasarkan pengakuan AM kepada penyidik yang mengaku telah menjual BBM tanpa dukumen sebanyak 7 kali.

"Saya menjual BBM tersebut ke Dunkin Donut selama 7 kali, tapi tidak ingat tanggalnya,"jelas AM kepada penyidik.

Menurut pengakuan AM, BBM yang diperjualbelikan tersebut diperoleh dari warga yang bermukim disekitar perusahaan Pertamina dengan harga Rp 5.000/liter. Kemudian dijual kepada Dunkin's Donut seharga Rp 7.500/liter.

"Saya menjual BBM tersebut semata hanya untuk mencari keuntungan guna biaya hidup sehari-hari,"kata AM.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat cara warga yang bermukim dekat perusahaan Pertamina mendapatkan BBM dengan menghentikan setiap truk tangki yang melintas kompleks ketika akan melakukan pengisian BBM dan membuka kran truk lalu menampung solar dengan menggunakan ember.

Sedangkan AM kerap membeli dari warga yang berjumlah 3 orang itu. AM juga menyampaikan kepada penyidik kalau dirinya tidak mengenal ketiganya, namun dirinya meyakini kalau ketiganya berlamat sekitar Pertamina.

Yang pasti, kata Kapolresta, penyidik akan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap ulah warga sekitar Pertamina maupun pemilik Dunkin Donuts yang dicurigai sebagai penadah BBM ilegal.

Apabila terbukti melakukan penyaluran solar illegal itu maka dijerat UU No.22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

selengkapnya......

KPA Papua Tolak Raperdasi HIV/ AIDS

KPA Papua Tolak Raperdasi HIV/ AIDS PDF Print E-mail

Rabu, 26 November 2008

http://papuapos.com
PAMERAN: Salah satu stand pada pameran yang diselenggarakan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Provinsi Papua dalam pertemuan pemangku kepentingan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS berlangsung di kantor Gubernur Dok II Jayapura belum lama ini.
http://papuapos.com
drh Constant Karma
JAYAPURA (PAPOS) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua menolak Rancangan Peraturan Daerah Provinsi (Raperdasi) Papua tentang Penangulangan HIV dan AIDS atas Hak Inisiatif DPR Papua (DPRP) Tahun 2008

Penolakan itu tercantum dalam surat KPA Provinsi Papua Nomor 270/KPA-PP/XI/2008 kepada DPR Papua dengan tembusan para ketua fraksi dan komisi, Gubernur Papua dan Kepala Biro Hukum, serta Kepala Dinas Kesehatan Papua.

Surat penolakkan KPA Provinsi Papua terhadap Raperdasi pencegahan HIV dan AIDS atas inisiatif dewan itu, diterima wartawan di Press Room Kantor Gubernur Papua, Selasa (25/11) kemarin.

Surat ditandatangani Ketua Harian KPA Papua drh Constant Karma memuat 6 butir pertimbangan. Pertama, substansi Raperdasi Papua tentang penanggulangan HIV dan AIDS, dinilai bertentangan dengan Peraturan Presiden No. 75/2006 tentang pembentukan KPA Nasional dan bertentangan dengan Peraturan Mendagri No. 20/2007, tentang pembentukan KPA provinsi, kabupaten/kota dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan HIV dan AIDS.

Kedua, Raperdasi tersebut sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang berlaku secara universal. Ketiga, Raperdasi dimaksud belum dibahas bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, KPA Papua, lembaga agama, lembaga adat dan komponen masyarakat lainnya.

Keempat, KPA menyatakan ketidaksetujuan dengan pemberlakuan penggunaan Micro Chips pada orang dengan HIV positif, karena jelas tidak manusiawi dan bertentangan dengan prinsip-prinsip umum penanganan orang terinveksi HIV (ODHA).

Kelima, metode PICT (Provider Initiated Concealing and Testing) adalah metode baru yang dikembangkan untuk test HIV, dimana metode ini sangat bertentangan dengan apa yang disebutkan dalam pasal 15 Raperdasi Papua.

Keenam, pembentukan Papua AIDS Center dan Dewan Pertimbangan AIDS, dinilai tidak efisien dan efektif, serta menjadi beban pembiayaan daerah

selengkapnya......

Selasa, November 25, 2008

9 Kandidat Bertarung Dalam Pilkada Nabire

Sabtu, 22 November 2008 - 04:55 AM
Nabire, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nabire menetapkan 9 kandidat bertarung didalam Pilkada Kabupaten Nabire dalam sebuah sidang pleno yang dihadiri oleh Muspida Plus, menurut rencana dalam minggu mendatnag akan dilakukan kampanye terbuka.Ke-9 kandidat yang ditetapkan dalam hasil pleno ini dengan sebuah Surat Keputusan (SK) KPU Kabupaten Nabire, Nomor:270/147.B/KPU/2008. SK tersebut hanya ditanda tangani oleh 4 anggota KPU Nabire, masing-masing Yusuf Kobepa,SH,Slamet Riadi Hawar,S.Sos,Valent A S Wayar,S.Sos dan Mathias Pigai,S.Sos.Kesembilan kandidat itu,masing-masing Pasangan :1. Isaias Douw,S.Sos dan Mesak Magai,S.Sos, 2. Nelis Yawan,S.Sos dan Drs.Leonard Banggo,MM, 3. Dianus Y Youw, S.Hut dan Drs.Paulus Bobii, 4. Drs Fransiskus Mote dan Constantina,S.Th Wanaha, 5. Thimotius Murib,SH dan H Dahlawi Lubis,S.Ag, 6. Ir.ML.Rumadas dan H.Umar Mumuan, 7. Drs Ayub Kayame dan Yosina Manuaron, A.Kep,M.Kes, 8. Ir.Helly Weror dan Otniel Aronggear,9. Daniel Butu,BA dan Drs.Maftukhin.Usai penetapan pada,15 November lalu KPU Kabupaten Nabire pada Rabu (19/11) kemarin menggelar penyampaian visi dan misi di Kantor DPRD Kabupaten Nabire. Dalam penyampaian visi dan misi oleh para kandidat itu berjalan cukup alot yang dibanjir pertanyaan dari pihak akademisi, Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) dan Masyarakat.Pada malam harinya para kandidat bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nabire menggelar pertemuan di Kantor KPU Nabire guna membahas seputar pendanaan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Nabire.Dalam pertemuan itu, pihak KPU mengungkapkan bahwa hingga dengan pertemuan itu berlangsung pihak KPU Nabire belum mendapat dukungan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire.Mendengar hal tersebut, para kandidat besama KPU Kabupaten Nabire sepakat agar pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nabire periode 2009-2014 tetap dilaksanakan dalam bulan Ddesember mendatang. Para kandidat lalu mengusulkan agar KPU Kabupaten Nabire segera koordinasikan hal itu dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat guna suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi ini.Dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos bahwa untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Nabire ini, pemkab Nabire melalui DPRD Kabupaten Nabire dalam sidang APBD Kabupaten Nabire tahun 2008 beberapa waktu lalu telah menetapkan anggaran Pilkada senilai Rp 15 miliar.Untuk suksesnya pelaksaan Pilkada ini KPU Nabire, para kandidat telah berangkat ke Jayapura dan selanjutnya ke Jakarta guna melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat. Dan menurut rencana setelah KPU tiba di Nabire akan menggelar Kampanye terbuka bagi para kandidat.
(sumber cepos)

selengkapnya......

KMPP Desak Pilkada Nabire Segera Digelar

KMPP Desak Pilkada Nabire Segera Digelar

Nabire- Sekitar 200 orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pilkada (KMPP) Kabupaten Nabire mendatangi Kantor Bupati Nabire, Senin (24/11). Massa KMPP sebelumnya berkumpul di Taman Gizi Oyehe sejak 09.00 WIT dan selanjutnya berjalan kaki sekitar pukul 10.40 WIT menuju ke kantor bupati. Massa KMPP ini tiba di kantor bupati sekitar pukul 11.15 WIT. Mereka membawa spanduk, pamflet dan 1 unit pembesar suara.Massa KMPP diterima Bupati Kabupaten Nabire Drs Anselmus Petrus Youw, Wakapolres Nabire, Edy Kurniawan. Sekretaris KMPP Primus Butu langsung membacakan 5 tuntutan atau aspirasi yang mereka bawa. Kelima tuntutan itu anatara lain, meminta kepada bupati untuk menjelaskan dana Pilkada Kabupaten Nabire. Kedua Pilkada jangan ditunda dan harus dilaksanakan dalam 2008 ini. Ketiga menolak Perda 22 Tahun 2007 karena dinilai sangat diskriminatif. Keempat Surat DPRD 170/551/Sekwan tentang ancaman boikot Pilkada. Kelima membatalkan keputusan KPU Kabupaten Nabire tentang penetapan kandidat bupati dan menetapkan 10 kandidat sebagai calon bupati dan wakil bupati.Bupati Nabire Drs Anselmus Petrus Youw mengatakan, dirinya tidak bisa menjawab semua tuntutan itu, ada yang harus dijawab oleh KPU. Mengenai dana Pilkada, dijelaskan, dana yang pemerintah siapkan dalam APBD Tahun 2008 sebesar Rp 11,5 miliar yang sudah digunakan KPU lama Rp 4,6 miliar yang tersisa seebsar 6,8 miliar, keamanan Rp 3, 3 miliar yang sudah digunakan Rp 1,5 miliar, tersisa Rp 1, 8 miliar, Panwas Rp 1, 1 miliar yang sudah digunakan Rp 400 juta dan sisanya Rp 700 juta, Linmas Rp 500 juta yang sudah dipakai Rp 100 juta dan sisanya Rp 400 juta. Dengan demikian total dana yang dianggarkan untuk Pilkada Kabupaten Nabire sebesar Rp 16, 6 miliar. "Ini pasti orang bertanya mengapa membengkak hingga Rp 16.6 miliar padahal dalam APBD Tahun 2007 hanya Rp 15 milair,"katanya Diungkapkan membengkaknya anggaran tersebut karena pemerintah daerah dalam sidang perubahan Tahun 2008 menambah Rp 2, 4 milair sehingga dana KPU Kabupaten Nabire yang tersisa hingga saat ini Rp 9,2 milair. Pada kesempatan itu, Bupati juga membantah isu yang berkembang bahwa dirinya memboikot Pilkada."Itu pelecehan jika ada orang yang mengatakan saya memboikot Pilkada,"paparnya. Dirinya juga menyesalkan sikap KPU Nabire yang selama ini tidak melakukan koordinasi kepada dirinya selaku Kepala Daerah khususnya yang menyangkut dana Pilkada." Jika KPU cari uang di Jayapura, itu penipuan kepada publik, karena uang ada di Nabire. KPU harus datang bicara dengan saya selaku bupati, karena ini merupakan kelalaian dan mau gagalkan Pilkada,"tandasnya.Setelah itu, KMPP mengambil kesimpulkan dan meminta kepada bupati agar memanggil para anggota KPU yang ada di Jayapura untuk segera kembali dan melaksanakan Pilkada. (sumber cepos)

selengkapnya......

454 Mahasiswa STTKD Diyogyakarta Diwisuda

selasa, 25 November 2008 - 11:31 PM
yogyakarta, Sebanyak 454 lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STKD) Dibantul Yogyakarta diwisuda, Sabtu (22/11). Dari 454 lulusan tersebut, 54 mahasiswa program strata 1 (S-1) dan 400 lainnya diploma 3 (D-3). Wisuda itu dihadiri sejumlah Menteri Perhubungan diwakili deputi perhubungan Dibantul dan ratusan undangan lainnya.Wisuda bagi seorang mahasiswa merupakan peristiwa yang sangat penting dan membahagiakakan, karena momentum tersebut merupakan klimaks dari masa-masa perkuliahan di kampus. Oleh karena itu Pemkab Jogjakarta sangat menghargai dan menyampaikan salut atas pelaksanaan wisuda tersebut. Hal itu dikemukakan Gubernur Angkatan Udara Adisucipto karseno, SH, MM yang diwakili Wakil Gubernur Angkatan Udara Yogyakarta Drs Agus dalam acara wisuda STTKD yang dipusatkan di Hotel sahid Babarsari YogyakartaDikatakan, Ketua Yayasan STTKD Diyogyakarta sebagai lembaga yang menyiapkan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di bidang pendidikan penerbangan Dunia telah menunjukkan bahwa kampus ini tidak mati, sebaliknya sedang tumbuh dan terus melakukan proses akademis perguruan tinggi secara formal.Ada banyak contoh di negeri ini, dimana kehadiran sebuah kampus hanya mengejar target secara kuantitas, namun secara kualitas masih jauh dari yang diharapkan. Hasil statistik kelulusan bagi mahasiswa STTKD Diyogyakarta menunjukkan bahwa dari sisi kemapuan teoritis hasilnya sangat menggembirakan.Sementara itu Direktur Jenderal DEPARTEMEN PERHUBUNGAN RI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Deputi Menteri perhubungan minta kepada perguruan tinggi khususnya STTKD Diyogyakarta untuk mengawal, memotivasi dan memfasilitasi mahasiswanya dari masuk hingga menyelesaikan studinya agar selalu aktif dalam pengembangan dirinya.(yos)
(sumber: tugupos/bernas yogya)

selengkapnya......

Persiwa (4) vs PKT Bontang (1)

Persiwa (4) vs PKT Bontang (1)
Minggu, 23 November 2008 - 11:45 PM

Wamena
, Tim kebanggan masyarakat Jayawijaya Persiwa Wamena tampil perkasa dengan menghabisi Bontang PKT 4-1 di Stadion Pendidikan Wamena, kemarin. Persiwa akhirnya lolos ke babak 32 besar dengan agregat 5-2.


Tekad punggawa-pungawa Persiwa untuk lolos ke babak selanjutnya sangat besar, hal ini terlihat ketika kick off dibunyikan wasit Andi Hafid. Tuan rumah langsung menyerang dan terus menekan tim tamu.

Upaya untuk menjebol gawang Bontang PKT tercipta di menit 21 melalui penyerangnya Tutug Widodo. Mantan striker Bontang PKT ini menciptakan gol melalui heading dimana memanfaatkan umpan tandemnya Pieter Rumaropen. Ya, meski dikawal ketat Tutug berhasil memanfaatkan peluang itu dengan baik.
Persiwa yang berambisi untuk mencetak gol membutuhkan waktu 22 menit lagi untuk menjebol gawang Bontang PKT. Kali ini yang menciptakan gol giliran Pieter Rumaropen, juga melalui heading cukup keras, satu menit kemudian giliran sang kreator Immanuel Padwa yang membuat anak-anak PKT tertunduk lemas.
Tertinggal 0-3 Imral Usman dkk tak mau menyerah begitu saja.Tim besutan Mansur ini berusaha memperkecil kekalahan. Upaya yang dilakukan anak-anak PKT ini membuahkan hasil. Menit ke 70 Imral Usman berhasil memperdayai penjaga gawang Timotius Mote dengan tendangan kerasnya dari luar kotak finalti.
Merasa mendapat perlawanan memanfaatkan waktu yang tersisa Persiwa Wamena terus menggempur ke kubu lawan. Tak percuma usaha yang dilakukan anak asuhan Suharno ini. Erick Week Lewis berhasil menambah goal bagi timnya setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tak dapat diantisipasi David Arianto.
Dalam press conference seusai pertandingan pelatih Suharno menyatakan kepuasannya atas hasil yang diperoleh anak asuhannya meski banyak kekurangan yang terjadi. "Saya sangat puas dengan hasil ini karena anak-anak berhasil menguasai lapangan tengah sebagai center serangan," tegas Suharno.
Suharno memberi apresiasi kepada pemain muda yang diturunkan dalam laga sore kemarin, ia berjanji akan lebih banyak dan menambah jam terbang bagi pemain.
“Ini menjadi kesempatan yang paling baik bagi para pemain muda untuk mengembangkan permainan bagi mereka, tapi hal itu tak menjadi masalah dan akan dibenahi agar tampil lebih solid dalam laga berikut,” ujarnya. yos (Sumber tugupos)

selengkapnya......

Penderita AIDS Lahirkan Bayi Sehat


Penderita AIDS Lahirkan Bayi Sehat





Selasa, 25 November 2008 - 12:05 AM


Jayapura
, -RSUD Dok II Jayapura saat ini berhasil membantu proses kelahiran delapan orang bayi dengan selamat dari ibu yang positif AIDS. Dr. Samuel Basso Spd yang merupakan satu anggota tim dokter di rumah sakit itu, Minggu (23/11), mengakui, dari delapan itu empat di antaranya sudah dipastikan negatif.
Sedangkan empat orang bayi lainnya saat ini masih terus dipantau perkembangannya namun belum dapat dipastikan apakah mereka mengindap virus yang menyerang daya tahan tubuh atau tidak.
"Mudah- mudahan saja hasilnya menggembirakan sehingga para bayi itu dapat berkembang dengan normal," harap Dr. Samuel.
Sementara itu Suster Siti Soltief yang dihubungi secara terpisah mengatakan, bayi-bayi itu tidak tertular virus mematikan yang diidap si ibu karena selama masa kehamilan si ibu selalu mengikuti petunjuk yang diberikan dokter maupun paramedis lainnya. Walaupun hamil, si ibu tetap mengonsumsi Anti Retra Virus (ARV).
Para ibu positif AIDS itu, tambah Suster Siti yang juga aktivis pemberantasan HIV/AIDS di Papua, melahirkan dengan cara normal maupun operasi.
"Namun setelah lahir si bayi juga akan diberikan ARV namun dengan dosis yang sesuai usianya," jelas Suster Siti yang sehari hari bertugas diruang penyakit dalam wanita RSUD Dok II Jayapura.
(sumber: kompas)

selengkapnya......

Persiapan Pentas Tarian Khas Papua


Persiapan Pentas Tarian Khas Papua
Ditulis oleh
Stefanus Pekei
Dalam rangka mengeratkan hubungan antara PEMDA JATENG dan Pelajar,Mahasiswa dan Masyarakat Papua yang berdomisili di semarang, IPMAPAS (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua Semarang) yang telah dibentuk belum lama ini, akan mengadakan Pentas Tarian Adat Papua yang rencananya akan disaksikan langsung oleh salah satu Mentri dan Pemerinta Daerah Jateng.

Selain membangun suatu hubungan yang baik dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini PEMDA JATENG, IPMAPAS juga mengharapkan supaya badan ini dapat dikenal oleh seluruh komponen yang ada di Semarang sehingga program – program yang akan diimplementasikan oleh IPMAPAS kedepan, dapat didukung oleh seluruh komponen yang ada di Semarang baik itu dukungan berupa moril maupun materil.
Tarian tersebut sedang dipersiapkan oleh Pelajar dan Mahasiswa Papua yang ada di Semarang dan akan dipentaskan pada hari sabtu tanggal 5 juli 2008 di halaman Gedung Wali Kota Semarang.
Tarian tersebut diambil dari seluruh tarian yang ada di Papua baik itu tarian yang berasal dari peguunungan/pedalaman maupun dari pantai. Contohnya seperti tarian waita, pesek, yospan dan lain sebagainya. Semuanya akan dipentaskan di dalam satu alur tari yang sudah diseting sedemikian rupa sehingga terkesan ada kesinambungan antara tarian yang satu dengan tarian yang lain. Artinya bahwa terian-tarian tersebut tidak akan dipentaskan satu demi satu tetapi itu semuanya akan dipentaskan sekaligus dalam satu pertunjukkan.
Dengan tarian semacam ini diharapkan dapat lebih mempererat dan mempersatukan dari hubungan yang sudah dibangun oleh senior-senior terdahulu antar pelajar dan mahasiswa,pelajar dan pelajar, mahasiswa dan mahasiswa sehingga semuanya punya satu tujuan untuk papua yaitu perubahan kea rah yang positif.
Diharapkan supaya kegiatan-kegitan semacam ini dapat dilakukan pula oleh kawan-kawan dari kota studi lain sehingga hubungan antara mahasiswa/pelajar asal papua yang satu dengan yang lain dapat terjaga dan tumbuh subur tanpa ada perbedaan tujuan. Perbedaan apapun entah itu perbedaan pendapat, perbedaan karakter dan lain sebagainya itu hal biasa tetapi kita harus dan wajib mempunyai satu tujuan yaitu membawa perubahan untuk Papua kearah yang lebih baik. Kalau bukan kita siapa lagi!
IPMAPAS juga mengharapkan supaya seluruh masyarakat, mahasiswa dan pelajar Papua dimanapun berada khususnya yang berdomisili di Jawa Tengah agar memberikan dukuungan berupa doa,moril ataupun materil agar kegiatan Pementasan Tarian Papua ini dapat berjalan lancar dan juga dapat menjadi pintu bagi kemulusan program-program yang sudah diagendakan untuk direalisasikan kedepan.
(sumber koran tugupos)

selengkapnya......

Kasdam Lepas Satgas Yonif 320/Badak Putih


Kasdam Lepas Satgas Yonif 320/Badak Putih
MERAUKE-Setelah bertugas selama kurang lebih satu tahun di Merauke sebagai Satgas pengamanan Perbatasan RI-PNG, Yonif 320/Badak Putih resmi dilepas kembali ke markasnya di Bandung Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Hambali H (bukan Hambali L di Dermaga Pelabuhan Merauke, Sabtu (22/11). Satgas Yonif 320/BP ini berjumlah 650 prajurit dan boleh kembali dengan utuh menggunakan KRI Teluk Langsa yang sebelumnya mengangkut Satgas Yonif 752/Vira Yudha Sakti dari Sorong, Papua Barat. "Saya merasa bangga, karena kalian telah menyelesaikan tugas pengamanan perbatasan dalam menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dengan baik yang ditunjukkan melalui dedikasi, kerja keras, loyalitas yang tinggi,"ujar Kasdam membacakan amanat Pangdam pada upacara pelepasan itu. Yang mana selama bertugas telah menunjukan citra positif sebagai prajurit yang profesional dan dapat dibanggakan rakyat dan negara dengan tidak adanya pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI. Sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI telah mampu diimplemantasikan dalam pelaksanaan tugas. "Kalian telah mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui pendekatan sosial yang tentunya untuk merebut simpati dan hati rakyat sebagai bentuk terpeliharanya kemanunggalan TNI-Rakyat,"lanjut Kasdam. Pada kesempatan tersebut, Kasdam juga mengingatkan untuk tidak membawa flora maupun fauna yang dilindungi dari Papua. Karena institusi TNI AD sendiri komit untuk selalu menjaga dan melindungi

selengkapnya......

Pesta Santo Ignatius Loyola


Pesta Santo Ignatius Loyola
Hari ini adalah Pesta Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Jesus, seorang mistikus dalam Gereja Katolik, pemimpin rohani yang unggul dalam Serikat Jesus.
Mungkin bagi sebagian umat katolik, merayakan pesta nama seorang santo bisa jadi sudah kehilangan makna dan relevansinya. Tidak jarang kita menjumpai sebagian orang yang tidak tahu sejarah dan asal usul santo pelindungnya. Maka, kalau kita merayakan Pesta Santo Ignatius, bagi kebanyakan orang, apalagi orang modern jaman ini, adakah hal yang relevan dari Santo berkaki pincang ini untuk kita renungkan bersama?
Sebagian orang mungkin bisa melihat dan menganggap Ignatius sebagai seorang santo tipikal abad pertengahan: seorang pendoa, seorang yang bijaksana, asketik/bermati raga, dan seorang beriman. Para Santo/Santa, karena disiplin diri yang kuat, semangat asketisme yang hebat, dan penyangkalan diri, kadang-kadang terkesan tidak menarik dan tidak mengesankan. Kalau Ignatius hanya dipandang semata-mata dari perspektif tentang santo-santa yang demikian ini, saya yakin tidak akan banyak orang muda dari generasi ke generasi selama berabad-abad mau mengikuti jejaknya.
Teman-teman Ignatius selama kuliah di Paris, tidak hanya melihat Ignatius sebagai orang yang asketik/bermati raga tetapi juga merupakan seseorang yang sungguh antusias dengan jamannya, akrab dengan perkembangan jaman dan sesuatu yang baru di jamannya waktu itu. Singkat kata, walau menjadi seorang yang sangat religius, Ignatius juga bergaul secara dekat dengan hiruk-pikuk dunia dan menikmati kegembiraannya. Ignatius justru tidak menganjurkan teman-temannya untuk ikut latah dalam praktek-praktek kesucian yang tidak relevan seperti misalnya mati raga yang berlebihan. Kalau kita melihat apa yang dianjurkan Ignatius misalnya dalam berbagai suratnya, sangat mungkin mendapati kesan bahwa anjurannya bisa diinterpretasikan melawan arus tentang persepsi "kesucian" jaman itu, dan malah cenderung "duniawi".
Dalam konsepnya ketika menulis Konstitusi Serikat Jesus, beliau menggarisbawahi sebuah pandangan bahwa dunia ini adalah baik adanya. Ignatius melihat dunia sebagai sesuatu yang indah, penuh dengan karya dan keagungan Tuhan. Maka tak heran ketika beliau mengirim banyak anggota Serikat Jesus ke berbagai penjuru dunia, dalam korespondensinya beliau selain meminta para Jesuit melaporkan karya apostolik mereka, juga mendapati laporan-laporan menarik lainnya berkaitan dengan situasi tempat para Jesuit tersebut bekerja: budayanya, bahasa, alam dan tumbuhannya, adat istiadat, musim dan cuacanya, bahkan sampai dengan soal-soalnya yang berkaitan dengan ilmu alam, astronomi dan juga budaya.
Kecintaannya pada dunia terlihat dari ciri khas sekolah-sekolah yang didirikan oleh Jesuit pada jaman itu. Sekolah-sekolah Jesuit jaman itu mengadopsi pendidikan gaya rennaisance yang selain mengintegrasikan seni dan sastra juga merupakan sebuah apresiasi mendalam terhadap budaya yunani dan romawi. Dari pola pendidikan inilah dari banyak sekolah Jesuit pada waktu itu muncul penulis-penulis dan pemikir yang ulung.
Ignatius adalah seseorang yang mencintai dunia. Mungkin bukan tipikal seorang santo yang "menolak" dunia, sebaliknya Ignatius sangat dekat dengan mentalitas jaman dan berusaha untuk merangkul banyak orang di jamannya merengkuh kekayaan dunia dan mempersembahkannya kepada Tuhan sendiri.
Dengan latar belakang itu, mungkin kita bisa memahami mengapa misalnya banyak Jesuit dewasa ini melakukan pekerjaan yang bukan tipikal seorang pastor atau religius. Ada Jesuit yang bekerja sebagai dosen, ekonom, ilmuwan, ahli komputer, psikolog, konselor, ahli pendidikan, pekerja sosial, pemusik, seniman, broadcaster dan banyak bidang lainnya. Ignatius sendirilah yang telah memulainya sejak awal. Ignatius ingin mengajak kita semua untuk menyadari sungguh indahnya dunia. Ignatius ingin supaya para Jesuit yang bekerja di berbagai bidang tersebut untuk sungguh bisa memanfaatkan dunia yang kompleks, indah dan penuh pesona ini sebagai sebuah medan untuk pada akhirnya membawa semakin banyak orang mencintai penciptanya. Dunia perlu kita rangkul dan dari situ pula kita mengusahakan kesucian: menjadi semakin manusiawi, menjadi semakin "mendunia" tetapi tetap demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Seringkali kita merasa bahwa kesucian tidak mungkin berawal dari kecintaan kita pada dunia. Kita sering berpikir untuk bisa suci kita perlu menyangkal hal-hal yang berbau "duniawi" dan lebih memfokuskan diri pada perbuatan-perbuatan saleh. Ignatius selalu mengajak kita untuk mengenal sungguh potensi kemanusiaan kita, mengenal lingkungan kita, mengenal kelemahan kita dan pada saat yang sama memahami hidup kita di dalam dunia ini merupakan sebuah pejiarahan bersama Tuhan sendiri.
Selamat Pesta Santo Ignatius!
AD MAIOREM DEI GLORIAM!

selengkapnya......

Image Otsus Masih Sebatas Uang


Image Otsus Masih Sebatas Uang
*Mu'saad: Banyak Subtansi Otsus Belum Dilaksanakan JAYAPURA-Democratic Center Universitas Cenderawasih memandang bahwa Otsus Papua yang pelaksanaannya telah memasuki 7 tahun, masih relevan untuk dijadikan sebagai solusi dalam penyelesaian sejumlah masalah krusial di Papua.Kepala Pusat Kajian Demokrasi (Democratic Center) Uncen Drs. H.Mohammad A. Musa'ad, M.Si mengungkapkan, setiap tahun pada 21 November yang merupakan tanggal pengesahan UU Otsus Papua, harus dijadikan momentum untuk melakukan retrospeksi dan prospeksi terhadap pelaksanaan kebijakan Otsus Papua.Terkait hal itu, setiap 21 November Democratic Center (DC) yang sebagian besar anggotanya ikut berperan dalam penggagasan dan pencetusan Otsus Papua selalu melakukan kegiatan diskusi, dialog dan curah pendapat guna menghasilkan kajian kritis atas perjalanan Otsus Papua dari tahun ke tahun.Mencermati dinamika sosial politik di Papua memasuki 7 tahun pelaksanaan kebijakan Otsus, DC sesuai kompetensi yang dimilikinya menyampaikan beberapa hasil penelitian dan kajian yang perlu dipahami dan disikapi semua komponen bangsa, diantaranya pertama, dari segi perspektif idiil normatif Otsus masih relevan menjadi solusi dalam penyelesaian masalah di Papua. Hanya saja dalam perspektif factual emperik kondisinya justru mencemaskan." Yang terjadi di lapangan banyak subtansi yang terdapat dalam UU Otsus belum mampu dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Banyak pihak terutama penyelenggara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sampai saat ini belum memahami secara konprehensif filosofi dan subtansi UU. Ironinya, image Otsus masih dipahami sebatas uang dan belum pada subtansi yang sesungguhnya," ujar Mu'saad saat menggelar jumpa pers di Sekretariat DC di Kampus Uncen Abepura, sabtu (23/11).Dikatakan, perbedaan persepsi dan pemahaman, rendahnya komitmen serta kebijakan yang keliru (overlapping) merupakan bukti pembenaran atas ketidak konsistenan dan konsekuennya pelaksanaan materi muatan yang diamanatkan dalam UU Otsus.Kendati pelaksanaan kebijakan Otsus belum efektif (kacau balau), DC merasa perlu memberikan apresiasi terhadap segala upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam mendorong pelaksanaan Otsus. Hanya saja, perlu diingatkan bahwa upaya tersebut harus dilakukan secara simultan dan komprehensif, bukan parsial (sepotong-potong) serta memperhatikan nilai dasar, prinsip dasar serta materi muatan Otsus secara konsisten.Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi pembiasan yang mengarah pada kontraproduktif terhadap upaya-upaya guna mewujudkan efektivitas pelaksanaan Otsus Papua. Tujuh nilai dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Otsus adalah, pemberdayaan orang asli Papua, demokrasi dalam kedewasaan, supremasi hukum, etika moral, perlindungan/penegakan HAM, penghargaan terhadap kemajemukan dan kesamaan hak sebagai warna negara.Sedangkan prinsip-prinsip yang tidak boleh diabaikan dalam pelaksanaan kebijakan Otsus adalah, proteksi terhadap orang asli Papua dalam batas waktu tertentu, kebijakan keberpihakan, pemberdayaan, bersifat universial dan adanya accountabilitas publik." Jadi Otsus ini berlaku untuk semua orang Papua, hanya saja perlu adanya kebijakan-kebijakan khusus bagi orang asli Papua dalam bentuk proteksi, keberpihakan dan pemberdayaan," ujarnya didampingi tim asistensi Otsus seperti Bambang Sugiyono, SH, Frans Maniagasi serta John Rahael (mantan anggota DPR RI). Kedua, DC memberikan apresiasi atas pembahasan sejumlah Raperdasi dan Raperdasus oleh DPRP dan Pemprov, termasuk yang sudah ditetapkan. Namun begitu, DC menyayangkan karena sebagian besar Perdasi tersebut ternyata bukan merupakan amanat Otsus, bahkan terdapat Perdasi dan Perdasus bertentangan dengan filosofi dan subtansi Otsus Papua.Misalnya, UU Otsus yang mengamanatkan 11 Perdasus dan 17 Perdasi sebagai peraturan pelaksanaan dan penyusunannya harus dibuat dalam skala prioritas tertentu. Sebab, terdapat penyusunan Perdasus dan Perdasi tertentu menjadi landasan bagi penyusunan Perdasus dan Perdasi yang lain.Ketiga, mengenai munculnya wacana parpol local, dijelaskan bahwa dalam UU Otsus Papua tidak dikenal Parpol local, namun penduduk Provinsi Papua dapat membentuk Parpol. Pembentukan dan keikutsertaanya dalam Pemilu berdasarkan peraturan perundang-perundangan yakni UU Parpol dan UU Pemilu. Karena itu, pembentukan Parpol local hanya dapat dilakukan jika tercantum dalam UU Parpol dan UU Pemilu dan/atau revisi UU Otsus Papua.Mengenai kebijakan affirmatif terhadap orang Papua, bagi Mu'saad hal itu merupakan suatu stategi yang cerdas dalam mendorong akselerasi pembangunan SDM Papua, hanya kebijakan ini harus dilakukan dengan hati-hati serta memperhatikan prinsip dasar kebijakan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar nantinya penerapan kebijakan itu tidak mengarah pada tindakan diskriminasi dan/atau pelanggaran HAM. Berkaitan dengan maraknya aspirasi masyarakat menginginkan pemekaran daerah atau pembentukan daerah otonom baru provinsi/kabupaten, DC memandang bahwa hal itu merupakan trend yang terus mengalami penguatan. Karena itu dibutuhkan kreativitas Pemda untuk mendesain suatu strategi penataan daerah di Provinsi Papua dalam waktu 20 atau 25 tahun kedepan, dengan memperhatikan berbagai aspek, yakni proses, format, keserasian, kesatuan budaya, sumberdaya ekonomi dan prospek pengembangan." Evaluasi Otsus yang telah dilakukan 2 kali oleh Pemprov dengan Uncen tahun 2007 dan Pemerintah Pusat melalui Depdagri dengan kemitraan untuk kerjasama pembaharuan pemerintah 2008 sebagian besar masih difokuskan pada evaluasi terhadap pengunaan dana Otsus belum pada kebijakan yang seharusnya ditujukan pada Pemerintah Pusat maupun Provinsi sesuai kewenangan dan kewajiban masing-masing dalam melaksanaan Otsus.Sementara itu, mantan anggota DPR RI yang juga anggota pengagas Otsus Papua John Rahail mengajak seluruh komponen bangsa di Papua untuk bersama-sama membangun tanah papua dalam konteks NKRI melalui kebijakan Otsus.Sebab, sesungguhnya orang Papua sendiri yang mempermalukan dirinya sendiri dimana disaat dana Otsus dimanfaatkan, rakyat Papua ada yang bersikap menolak Otsus, bahkan ada yang menuding Otsus. Padahal rakyat Papua atau para pejabat di Papua baru mengalami perubahan hidupnya di Tanah Papua setelah ada Otsus." Makanya orang-orang yang mengatakan seperti ini sesungguhnya sangat berdosa, karena menipu dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Padahal para penyelenggara Otsus ini diberikan amanah dari rakyat untuk mengemban misi dengan harapan agar kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin," cetusnya. Hanya saja yang terjadi selama ini adalah ketidakpastian. Harus disadari membangun negara atau daerah adalah sistem bukan ego. Yang menjadikan sistem itu berdaya guna untuk rakyat adalah, ketika sistem itu menjadi tertulis. Namun yang terjadi selama Otsus berjalan, tidak ada satu sistem pun yang tertulis. UU Otsus hanya bisa dilaksanakan jika subtansi dalam UU itu yakni bagian yang memperintahkan adanya Perdasi dan Perdasus harus dilaksanakan. Tapi, jika Perdasi dan Perdasusnya saja belum ada, apa yang mau dilaksanakan. Bicara Otsus itu gagal atau tidak memang belum berjalan. Yang berjalan selama ini hanya uangnya saja, sementara produk-produk lain sebagai pelaksanaan Otsus belum ada.Karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlunya diadakan dialog bersama untuk merevitalisasi dan memperkuat kembali pelaksanaan Otsus baik menyangkut sistemnya, peraturannya maupun berbagai aspek lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan Otsus itu sendiri.

selengkapnya......
Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com