BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Sabtu, Desember 27, 2008

Natal Ala Budaya Papua

Perayaan Malam kudus di seluruh persada dunia dimeriahkan pada 24 desember malam. Perayaan pasti berbeda. Walapun memiliki makna yang sama yakni menyambut Sang Juru Selamat bagi Manusia. Dalam suasana keheningan kaum nasrani Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Meriam Nabire memeraihkan malam Kudus.

Ribuan umat Katolik Kota Nabire berkumpul. Sebagian dari umat menggunakan busana tradisional. Pukul 19.00 (8.00 WIT) umat berada di Gereja itu. Kelompok busana siap menjemput rombongan iman dengan perarakan bayi Yesus. Pater paroki KSK Meriam Nabire Romo Yusuf Suharjoso, Pr yang mengunakan jubah putih itu diapit oleh rombongan pelayan altar (misdinar), mereka dijemput dengan tarian setempat (Yuu waitaa).
“Sangat luar biasa Natal kali ini,” kata pengurus paroki Stef Sirken.

Perarakan yang diawali dari pintu ruang Sakaristi itu menarik perhatian umat, kaum mama-mama dengan tarian susu, diapit dengan kelompok Wanii menuju pintu utama gereja. “Hal itu menandakan penjemputan kepada seorang raja ala budaya suku Mee pedalaman Paniai, Papua,” ungkap Sirken lagi.

Acara malam kudus yang sangat hikmat itu memberikan nuansa baru bagi umat Katolik di Nabire. Umat dengan serius mengikuti misa yang berlangsung dua jam itu. Paduan suara gabungan turut meramaikan.

Para organis yang tampil dengan gaya bermain keyboard masing-masing. Semua suku/ras dari penjuru Indonesia yang ada di Nabire ikut berperan. Masing-masing dengan khas sukunya. “Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia,” papar romo Yusuf.


0 komentar:

Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com