BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Selasa, Februari 09, 2010

Tuntut Penggelembungan Suara Melebihi, Team Pendukung Drs.Ayup Kayame Demo ke Kantor KPU


Tuntut Penggelembungan Suara Melebihi, Team Pendukung Drs.Ayup Kayame Demo ke Kantor KPU

Nabire –Pertama Kalinya, Hari selasa 10/2/2010 ini hari masyarakat yang tergabung Team pendukung Kandidat Nomor 08 Drs. Ayup Kayame Dan Yosina Manuarun menggelar Demo Damai Di kantor KPUD kabupaten nabire.Aksi Demo Damai Yang pimpin Oleh Ketua Team Suskses Yahuda Gobai

Tujuan Demo Damai, meminta penjelasan dari kinerja penwas dan KPUD selama berlangsungnya pemilukada kurang lebih 3 (tiga) Tahun lamanya, sejak Tahun 2008-2010, pemilukada kabupaten nabire dapat terlaksana putaran 1 dan putaran ke 11, Harapan akan pembangunan semakin nyata

Dalam orasinya saat demo Damai Yahuda Gobai selaku Team Sukses mengatakan, Masa Pendukung Dari kandidat nomor 8 Ayos datang dengan tujuan menyuarakan Penggelembungan Suara melebihi DPT, pencoblosan dilakukan oleh kepala desa/kepala kampong mewakili masyarakat, masyarakat Nabire kehilangan Hak memilih, karena masyarakat dari kabupaten lain yang memilih. Secara otomatis, kabupaten lain mengentrol kebijakan pembangunan kabupaten nabire 5 Tahun kedepan. “Tegas Yahuda”.

Dalam orasinya saat demo Damai Imbertus Pigai Mewakili Mahasiswa nabire selaku orator mengatakan, Masa Pendukung kandidat nomor 8 datang dengan tujuan menyuarakan selama berlangsung pemilukada yang terjadi money politik jual beli undangan pemilih dan lain lain, menurut kami hal ini tidak serius oleh Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kabupaten nabire dan panwas Kabupaten Nabire dan terkesan melakukan proses pembiaraan, kami menilai ada upaya sistematis untuk menjegal salah satu kandidat dan memihak kandidat lain. Tegas Imber

Lanjut Imbertus pigai demi terwujudnya Nabire yang Aman, Damai dan tentram, kami dari koalisi masa Pendudukung kandidat nomor 8 (AYOS) , meminta hanya satu Yakni KPU segera melakukan pleno penyelesaian permasalahan di TPS-TPS yang bermasalah perkara pemilukada sebelum di lakukan pleno penetapan hasil perhitungan suara,
By Yosep Gobai


selengkapnya......

Sabtu, Desember 26, 2009

BERLOMBA DENGAN WAKTU


Waktu kita cepat nya, dengan tidak terasa pada hari ini kita memasuki hari kelahiran Jususelamat Tuhan kita Yesus Kristur 25 Desember 2009 bulan yang berakhir dari dari Tahun 2009, yaitu bulan desember.Namun demikian,Tahun 2009 ini sungguh merupakan Tahun yang memperhatinkan dengan banyaknya peristiwa-peristiwa yang mengerikan seperti pembunuhan secara biadad, peperangan, bencana-bencana alam, penengakapan aktivis papua dimana saja berada di Tanah Air Papua Barat, Pembunuhan Aktivis papua Secara Tidak manusia semuanya ini mendera Tanah Air Papua ini Dengan tiada hentinya dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.
Seiring dengan bertambahnya waktu, kita melihat bertambahnya tantangan yang kita hadapi, baik itu secara kasara maupun secara halus lewat berbagai minuman dan makanan. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain, setiap kita harus menjadi kuat, dan kita harus bersatu seluruh aktivis papua Barat, supaya kita mampu tetap tegak berdiri menghadapi setiap tantangan yang memang kita Hadapai dari negara boneka NKRI.


Peasan Natal dari VATIKAN- Paus Benediktus XVI,
VATIKAN- Paus Benediktus XVI, dalam pesan tradisional Urbi et Orbi pada Hari Natal, Jumat (25/12/2009), menyerukan kepada dunia untuk menghentikan kekerasan dan balas dendam. Paus berusia 82 tahun itu tidak menunjukkan tanda ketegangan setelah seorang perempuan yang 'mengalami ketidakstabilan mental' menerjang dan membuatnya terjatuh, pada misa Malam Natal, Kamis malam.

Pada pesannya Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia) dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Paus mendesak dunia untuk menemukan kembali kesederhanaan pesan Natal dan membacakan salam Natal dalam 65 bahasa. Saat Paus berbicara kepada puluhan ribu orang di lapangan di bawahnya, pihak Vatikan tetap berfokus pada kejadian Kamis malam itu, yang kembali mempertanyakan, bagaimana Paus seharusnya dilindungi ketika berdekatan dengan massa.

Susanna Maiolo (25 tahun), warga negara Italia dan Swiss, mengejutkan dunia Katolik dan pihak keamanan Vatikan ketika ia tiba-tiba melompati barikade pengamanan di dalam Basilika, melompat ke arah Paus, menarik jubahnya dan membuatnya jatuh ke lantai. Pihak Vatikan menyatakan perempuan itu secara psikologis 'tidak stabil' dan tidak bersenjata. Maiolo kemudian dibawa ke rumah sakit di Italia untuk perawatan psikologis.


selengkapnya......

Pesan Natal Paus: Hentikan Kekerasan dan Dendam


VATIKAN- Paus Benediktus XVI, dalam pesan tradisional Urbi et Orbi pada Hari Natal, Jumat (25/12/2009), menyerukan kepada dunia untuk menghentikan kekerasan dan balas dendam. Paus berusia 82 tahun itu tidak menunjukkan tanda ketegangan setelah seorang perempuan yang 'mengalami ketidakstabilan mental' menerjang dan membuatnya terjatuh, pada misa Malam Natal, Kamis malam.

Pada pesannya Urbi et Orbi (kepada kota dan dunia) dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Paus mendesak dunia untuk menemukan kembali kesederhanaan pesan Natal dan membacakan salam Natal dalam 65 bahasa. Saat Paus berbicara kepada puluhan ribu orang di lapangan di bawahnya, pihak Vatikan tetap berfokus pada kejadian Kamis malam itu, yang kembali mempertanyakan, bagaimana Paus seharusnya dilindungi ketika berdekatan dengan massa.

Susanna Maiolo (25 tahun), warga negara Italia dan Swiss, mengejutkan dunia Katolik dan pihak keamanan Vatikan ketika ia tiba-tiba melompati barikade pengamanan di dalam Basilika, melompat ke arah Paus, menarik jubahnya dan membuatnya jatuh ke lantai. Pihak Vatikan menyatakan perempuan itu secara psikologis 'tidak stabil' dan tidak bersenjata. Maiolo kemudian dibawa ke rumah sakit di Italia untuk perawatan psikologis.

Juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi menyatakan, Jumat, bahwa tidak mungkin memberlakukan pengamanan super ketat bagi Paus karena kedekatan dengan umat
adalah bagian dari misinya. "Tidak mungkin mencegah terjadinya sesuatu, bahkan dalam jarak dekat," kata Lombardi kepada para wartawan. “Sri Paus menginginkan hubungan pastoral yang langsung dan dekat dengan umat, dimana dia dapat menyentuh anak-anak, berjabatan tangan, melakukan apa yang Anda ingin ia lakukan dan apa yang umat harapkan ia lakukan,” kata Lombardi.

Ia menambahkan, "Jika Anda memberlakukan pengamanan super ketat, hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Tidak dapat bersentuhan langsung dengan umat, jauh dari mereka, berlawanan dengan jiwa misinya. Maka, dengan demikian, selalu ada risiko," katanya.

Kesederhanaan Natal
Dalam pesannya kepada "kota dan dunia" Sri Paus menyatakan bahwa mulai hari ini dunia harus menemukan kembali kesederhanaan makna Natal. "Orang hendaknya berhenti menggunakan logika kekerasan dan balas dendam, dan kembali memperbaharui kehidupan dan kemurahan hati dalam proses menuju kehidupan bersama yang damai,” kata Sri Paus.

Ia menyatakan, meskipun dunia saat ini menghadapi krisis keuangan yang suram, dunia
sesungguhnya lebih mengalami dampak akibat krisis moral, dan luka-luka menyakitkan akibat perang dan konflik.

Kejadian Kamis kemarin berlangsung saat Paus didampingi barisan penjaga keamanan dan para uskup, sedang berjalan menuju altar utama Basilika untuk memulai misa Malam Natal. Anggota rombongan para imam dan uskup berteriak ketika Maiolo, yang mengenakan sweater merah dan bertopi, melompati pembatas lalu melompat ke arah Sang Paus. Kardinal Perancis Roger Etchegaray (87 tahun), yang saat itu sedang kurang sehat seketika terjatuh ke lantai dan segera dibawa dengan kursi roda. Dia menderita patah tulang dan harus menjalani operasi, tetapi tidak dalam kondisi serius.

Pihak Vatikan membenarkan bahwa Maiolo juga pernah mencoba melompati barikade untuk menggapai Sri Paus dalam misa Malam Natal tahun lalu. “Amat mengejutkan bahwa kejadian ini berlangsung di dalam Basilika Santo Petrus, karena keamanan sudah banyak berubah tahun-tahun belakangan ini dan lebih ketat dari sebelumnya,” demikian disampaikan Uskup Westminster, Vincent Nichols, pemimpin umat katolik Inggris kepada BBC.

“Namun demikianlah yang terjadi, saya yakin pengaturan keamanan akan ditinjau ulang dan
tingkat keamanan akan lebih diperhatikan,” katanya.

Hanya terjadi sedikit kegagalan dalam pengamanan sejak masa kepausan Benediktus yang diangkat jadi Paus tahun 2005. Pada tahun 2007 seorang pria Jerman melompati pembatas di lapangan Santo Petrus saat jip Sri Paus melewati kerumunan umat dan pria itu mencoba menaiki mobil tersebut.

Serangan yang paling serius terhadap Paus di Vatikan terjadi pada tahun 1981 ketika
seorang Turki bersenjata, Mehmet Ali Agca, menembak dan hampir menewaskan Paus Yohanes
Paulus II di lapangan Santo Petrus. Sementara pengunjung di Basilika harus melewati
detektor logam dan tempat pemeriksaan, keamanan di dalam setelahnya tidak terlalu ketat. Pihak keamanan Vatikan dibagi antara polisi dan pasukan penjaga Swiss.
(KOMPAS.com)


selengkapnya......

Rabu, Desember 16, 2009

Pimpinan OPM Tewas


Bocah 10 Tahun Ikut Dibawa Polisi


Jakarta - Pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelly Kwalik tewas setelah polisi melakukan penyerbuan ke sebuah rumah di Timika. Tak disangka, di dalam rumah tersebut terdapat seorang bocah laki-laki. "Pada saat penggerebekan di dalam rumah terdapat juga 5 orang," ujar Kabid Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna dalam jumpa pers di kantornya, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (16/12/2009).Yorni Murip bocah berusia 10 tahun berada di dalam rumah tempat Kelly bersembunyi. Bersama dengan Jep Urip (24), Noni Sanawarme (35), Martimus Katarame (21), Yosep Kwantik (60), mereka berlima kemudian dibawa ke Polres Timika."Lima orang tersebut kemudian dibawa ke Polres Timika untuk dimintai keterangan dan akan dikembangkan di Jakarta," tandasnya.Sejumlah barang bukti juga berhasil disita dalam penyerbuan itu, antara laindokumen OPM yang menyatakan Kelly sebagai pimpinan, 3 butir peluru kaliber 5,56 mm, 28 butir peluru revolver kaliber 38, satu pucuk senjata api revolver jenis S&W kaliber 38, satu buah celurit, dua busur panah dan 12 anak panah. sumber - detikNews


selengkapnya......

Minggu, Oktober 04, 2009

HAK ULATAY TANAH DI KONSESI TEMBAGAPURA


Ocep- Paniai -Ketua Ylsm Papua Wilayah pegunungan tengah (YLSM) Servius Kedepa mengungkapkan bahwa selama ini masyarakat adat pemilik hak ulayat areal konsesi Tembagapura ini tidak diberdayakan, sehingga berapa pun besarnya pengolahan PT Freeport Tembagapura di Papua ini, belum mampu untuk memberikan dampak kesejahteraan masyarakat wase kampung waa, yang punya tanah diareal konsesi Tembagapura ini.“Seiring dengan program Ylsm yang sedang di jalani yakni perfaam pemilik tanah adat , maka konsep pengelolan yang berbasis masyarakat ini perlu untuk diterapkan, ”ungkap Ketua Yayasan Lsm komopa kabupaten paniai yang menangani bagian pegunungan tengah propinsi papua usai pemaparan program hak ulayat tanah perfaam laporkan via telpon, dari Paniai-papua .Lebih lanjut, untuk tahap awal penerapan konsep program hak ulayat tanah perfaam berbasis masyarakat adat ini, rencananya akan dilakukan, rencana Ketua Ylsm pegungungan Tengah Yakni Servius Kedepa bersama Jonhatan dan yance wamuni Perwakilan dari community di Duma dari paniai dan iwaka dari kabupaten mimika akan di undang kedua Pemerintah yakni Pemrintah Kabupaten paniai dan pemerintah kabupaten mimika guna menyelesaikan masalah batas wilayah di Areal konsesi PT.Freeport.

Sumber: papuatime.com- Ditegaskan irenius, kalau pemerintah Kabupatewn paniai masih bersikeras penyelesaiannya secara geografis, maka persoalan sengketa tapal batas ini belum bisa menemukan finalnya. Tapi kalau diselesaiakan secara genelogis, kami yakin ke depan akan menemukan jalan untuk proses penyelesaian secara bertahap. Mengapa penyelesaiannya harus di tempuh melalui genelogis? "Selama ini pembicaraan penyelesaian tapal batas ini lebih kedepankan dari sudut batas administrasi pemerintahan yang kaku diundangkan-undangkan oleh negara. Tapi dari sisi batas budaya atau batas-batas suku di wilayah-wilayah yang dipersengketakan masih memahami bahwa areal-areal ini adalah milik Suku Moni, Suku Mee, Amungme, Nduga. Karena semua ini ada hubungan kekeluargaan yang erat atau satu keluarga jika kita pandang dari hubungan-hubungan marga dari semua suku ini," ungkapnya. Irenius meniliai tidak benar, jika Pemda Paniai selama ini masih melibatkan sejumlah pihak yang tidak mengerti kebenaran adat istiadat dan budaya yang dimiliki oleh semua suku di sekitar batas-batas wilayah itu. "Seperti penyelesiannya hanya berpatokan pada Distrik Ugimba. Ugimba itu kan milik Paniai, tapi yang sekarang menjadi masalah itu batas-batas sepanjang perbatasan Paniai dan Mimika," tegasnya. "Kami hinggga sekarang ini sangat memberikan acuan jempol bagi YLSM Pegunungan Tengah Papua Perwakilan Paniai Pimpinan Bapak Servius Kedepa yang ikut membela kebenaran sesuai fakta kepemilikan suku-suku di sepanjang perbatasan ini. Artinya, langkah perwakilan YLSM dengan secara genelogis ini sangat benar sekali," kata Irenius.Sebaai contoh, papar irenius, jika kita bicara jujur dan benar, mulai dari Mil 50 Tembagapura ke atas itu milik Paniai. "Semua nama-nama alam baik gunung, kali, gua, dan lain sebagainya adalah bahasa Moni dan ada sedikit bahasa Mee.Bahkan di sekitar itu penduduk asli adalah Wamoni, misalnya marga Natkime, sedangkan Bukaleg adalah Magal, Magai, Tsolme dan lain-lainnya," terangnya. Menurutnya, jika disimak dari dasar peta pemekaran Paniai menjadi tiga kabupaten diantaranya, Nabire, Paniai dan Puncak Jaya dan Kabupaten Fak-Fak menjadi dua kabupaten yakni Fak-fak dan Mimika berdasarkan PP No. 52 dan No. 54 tahun 1996 ini terjadi suatu kekeliruan besar atau terjadi pencaplokan wilayah Paniai secara besar-besaran dalam bingkai kepentingan oknum-oknum tertentu di Papua, Pemerintah Pusat dan PT Freeport Indonesia Company. Lebih lanjutnya, Dengan adanya keliruan dari kedua wilayah ini telah lama atau sekian tahun lamanya ekspansi PT Freeport beroperasi di wilayah hukum adat Moni dan Mee telah diinjak-injak keberadaan masyarakat hukum adat di sepanjang perbatasan kedua kabupaten ini. Secara riilnya dapat dilihat kekeliruan peta kedua kabupaten ini, dimana ada sebagian wilayah Paniai masuk ke dalam wilayah Mimika seperti di sekitar areal penambangan tepatnya di sekitar areal Crow A di mana wilayah itu milik Paniai tetapi kedua PP ini membuat kekeliruan. Adanya keliruan ini, semua kebijakan dari PT Freeport terhadap masyarakat adat Moni yang pemilik sebenarnya itu justru dimarginalkan begitu saja, dan Paniai ini layak menjadi Kabupaten Penghasil Tambang di Indonesia, karena semua aktifitas penambangan ini berada di wilayah suku Moni di Paniai. "Sejak turun temurun dari nenek moyang kami sudah berada dan Tuhan juga telah menempatkan mereka di sekitar itu," tegasnya.Kata Irenius, Untuk membuktikan kebenarannya, usul Irenius, pemerintah dalam hal ini Bapak Gubernur Papua,Barnabas Suebu,SH,Kiranya dapat memfasilitasi dalam penyelesaiannya dengan melalui genelogis biar masyarakat sendirilah yang menjawab semua asset kepemilikan dari suku-suku yang ada ini.Karena kedua PP tentang pemekaran Paniai lama dan Fak-fak sudah tidak diyakini oleh masyarakat adat Papua atau masyarakat wilayah yang di persengketakan itu atau rancu dan keliru dengan kondisi riil yang ada. "Yang benar adalah peta yang berdasarkan UU No.12 tahun 1969. Jadi, kedua PP ini harus ditinjau kembali karena sudah tidak sesuai dan tetap dilaksanakan sesuai UU No.12 tahun 1969. Sehingga melalui langkah genelogis, proses tapal batas ini bisa diselesaikan," ujar Irenius.***

Lanjut Servius Kedepa Ketua (YLSM) Propinsi papua Bagian pegunungan Tengah Hari Minggu,jam 11:00 Wit Tahun 2007. Ketua Ylsm di Undang dan sedang bicara Tentang wase (kampung waa, tembagapura areal konsesi Tembagapura) tentang sewa tanah adat perfaam sebagai pemiliknya.mereka minta rekomendasinya Buapati paniai untuk urusan hak milik (hak ulayat) perfaam di wase dan sekitarnya perlu perwakilan kantor community di Duma dari Paniai dan Iwaka Dari mimika, Servius Kedepa Ketua Ylsm Bersama jonhatan dan yance wamuni diEnarotali minta waktu ketemu dengan Bupati Paniai Naftali Yogi dalam waktu dekat, “ujar Ketua Ylsm ServiusKedepa.”jelasnya.
YLSM dalam rangka turut menciptakan kemandirian masyarakat adat untuk memenuhi kebutuhan dan mendorong terbentuknya satu tujuan yang sama dalam upaya pelaksanaan kegiatan pengembangan di wilayahnya sendiri secara berkelanjutan.
Membantu meningkatkan kualitas (kesejahteraan) hidup masyarakat rentan, dengan mengutamakan pribumi Papua dalam menjalankan kegiatannya, mendahulukan Kelompok Marga marga agar mereka dilibatkan dalam pengelolaan program dan dapat diselenggarakan secara mandiri dan berkesinambungan menuju Papua baru.
“Yang jelas saat ini yang sudah dipersiapkan di Kabupaten paniai dan Timika,”ujarnyaDikatakan bahwa konsep pengelolaan hak milik Tanah (hak ulayat) Tanah adat berbasis masyarakat adat ini bukan dari Pemerintah melainkan konsep bersama untuk mendukung program perfaam masyarakat khusus di hak ulayat Tanah. Oleh karena itu, untuk penerapan konsep ini, pihaknya siap untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat. “Ini memang perlu keterlibatan dan peran serta dari semua pihak,’tandasnya. (Yos gobai)

selengkapnya......

Sabtu, Oktober 03, 2009

Bagaimana ingin menjadi orangTerbaik?

Sumber: http://www.perfspot.com/watagekigiba

Ocep- Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Kita lahir didunia, sudahlah pasti kita akan mati jua, sebab kita telah menempuh hidup, dan diantara waktu hidup dan mati itulah kita sebagai anak adam menentukan nilai diri kita.
Yang menjadi pertanyaan besar, apa yang dilakukan dan diperjuangkan hamba-Nya menghadapi peperiksaan Allah dalam kehidupan ini, untuk tampil sebagai Juara, Pemenang, atau Pelajar Terbaik. Ya, semua orang amat mengidamkan sebutan ini. Yesus Kristus seorang Mengorbankan diri untuk umat manusia’, menyebutkan bahawa ciri-ciri Pemenang adalah Anak Allah yang mewakafkan seluruh kehidupannya hanya untuk beribadah kepada-Nya, memperjuangkan serta agama yang dimilikinya, mempertahankan di tengah percaturan hidup, mempertahankan untuk tidak goncang kerana godaan nikmatnya dunia mahupun ancaman daripada pihak-pihak yang tidak menginginkan tersebut tumbuh. Dengan memperjuangkan aqidahnya, jiwa menjadi bebas dari perhambaan hidup, aqidahnya tidak dikorbankan kerana cinta hidup, bahkan lebih suka mati, berkorban kerana aqidah dan lepas bebas daripada ikatan dunia dengan segala kenikmatannya demi mempertahankan .


Nilai markah peperiksaan terbesar dalam perhitungan Allah adalah kemenangan aqidah, perniagaan yang beruntung di pasar Allah adalah perniagaan Iman, kemenangan dalam bentuknya tertinggi ialah kemenangan mental asas dasar material, kemenangan aqidah atas penderitaan, kemenangan Iman atas fitnah, maka dalam hal jiwa sang pemenang adalah menang atas ketakutan dan penderitaan, menang atas kemewahan hidup duniawi, menang atas fitnah, menang kerana keyakinan yang difikirkan dalam kehidupan,suatu kemenangan yang mengangkat darjat manusia universal.
Pelajar Cemerlang ialah hamba Allah yang selalu melaksanakan apa yang dikehedaki Allah, di mana saja, bila masa saja dan bagaimana saja. Mereka akan terus bekerja layaknya seorang buruh Sang Pemilik Segala Urusan untuk memperolehi hasil yang telah ditentukan, dan Allah memberikan imbalan yang indah khusus untuk mereka yang menjadi Sang Pemenang atau Best Student.
Begitulah perjalanan kehidupan yang selalu terbentang dengan peperiksaan Allah, suatu saat berhasil menghadapinya, tetapi kadangkala manusia tidak terhindar dari kesalahan dan gagal menghadapi peperiksaan itu, yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali. Seseorang yang mampu bangkit kembali setelah terjerumus tidak akan putus asa, tetapi menyedihkan bila mendengar bahawa banyak orang yang gagal dan terjerumus dalam kemaksiatan,tetapi diam dan menetap sebagai orang yang nista, tersungkur dan tidak bangkit lagi.
Yakinlah Allah akan memberi pertolongan-Nya sesuai kepada hamba-Nya yang ingin berbuat baik sesuai dengan ketentuan-Nya. Tidak ada kebimbangan terhadap hamba yang selalu berjuang dan meniti peperiksaan Allah, bangkitlah dan impikan yang baik di akhirat kelak. Itulah yang dinantikan oleh Pelajar Terbaik!
Berita ini saya pernah muat di http://www.perfspot.com/watagekigiba

selengkapnya......

Minggu, September 27, 2009

Panglima OPM Tadius Yogi: Pertahanan Puluhan Tahun Tidak Senilai Rp 70 Milyar



WPToday (Enarotali) – Panglima Operasi Papua Merdeka (OPM), Makodam IV Paniai Papua Barat, Tadius Yogi menolak bertemua dengan Menko Kesra Republik Indonesia, Aburizal Bakrie yang dijadwal pada tanggal 9 September 2009. Tadius Yogi menolak bertemu Menko Kesra karena pertahanan puluhan tahun di hutan Papua Barat adalah bukan soal makan minum.

“Kami tidak bisa didekati dengan soal makam dan minum. Ini bukan soal kesejahteraan. Kami pertahankan perjuangan selama puluhan ini bukan soal makan minum. Kami pertahankan Kemerdekaan Papua Barat (1 Desember 1961) yang pernah dicuri Indonsia,” katanya kepada WPToday.

“Katanya, pemerintah Indonesia melalui Menko Kesra menyiapkan uang Rp 60 Milyar untuk membayar saya supaya mundur dari perjuangan Papua Merdeka. Tetapi, pertahanan puluhan tahun itu tidak senilai dengan Rp 60 Milyar. Uang itu adalah yang mereka dapat dari kekayaan di Papua Barat. Ratusan ribu nyawa yang korban demi Papua Barat tidak akan pernah sia-sia, apalagi dibayar dengan uang Rp 60 Milyar. Itu tidak mungkin,” kata Tadius ketika ditanya soal rencana pemberian uang oleh pemerintah Indonesia.

Ketika ditanya untuk apa Menko Kesra ke Paniai, Tadius mengatakan, “Menko Kestra ke Paniai untuk ketemu pemerintah Indonesia yang ada di Paniai. Bukan ketemua saya. Memang, pemerintah Kabupaten Paniai sudah menghubungi saya tentang rencana pertemuan khusus Menko Kesra dengan saya, tetapi saya tolak. Dia (Menko Kesra) ada di Paniai itu dalam rangka meresmikan pembangunan permukiman terpadu tahap I di Enarotali, Papua, Rabu (9/9/09).”

“Kalau mau melakukan pertemuan, coba buka pertemuan yang lebih luas. Hadirkan berbagai pihak yang berkompeten. Jakarta tidak bisa seperti itu. Kalau ada PBB, Belanda, Amerika dan Indonesia, maka rakyat Papua akan datang untuk bicara sama-sama soal Papua Barat,” katanya tegas.

Ketika ditanya soal pertahanannya, Tadius mengatakan, Papua Barat siap merdeka. Perjuangan kami sudah jauh. Indonesia silakan saja melakukan berbagai cara tetapi tidak ada sebuah perjuangan yang sia-sia. Ratusan ribu nyata orang Papua tidak akan pernah sia-sia.****
____________________________
Sumber :http://wptoday.wordpress.com

selengkapnya......

Minggu, Agustus 16, 2009

Bendera OPM dan RMS Berkibar di Belanda


Minggu, 16 Agustus 2009 | 12:51 WIB

DEN HAAG, KOMPAS.com — Bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Republik Maluku Selatan (RMS) berkibar di Belanda, saat ribuan masyarakat Indonesia di negeri kincir angin ini menyambut kemerdekaan HUT ke-64 RI yang dilaksanakan di Wassenar, Belanda, Sabtu (15/8).

"Kami hanya memberitahukan kepada masyarakat Indonesia dan internasional bahwa kemerdekaan Indonesia bukan pada 17 Agustus tetapi 27 Desember, dan kami juga menolak Papua dimasukkan dalam wilayah kesatuan NKRI," kata Koordiator Free West Papua, R Paphua.

Paphua menambahkan, wilayah Papua Barat merupakan wilayah yang bebas dari campur tangan Indonesia. "Kami merdeka," teriaknya.

Demikian pula yang dikatakan koordinator RMS, Frida Pasanea, yang menolak Maluku bagian dari wilayah Indonesia.

Menurut dia, berdasarkan sejarah, pada 25 April 1950, Maluku telah memiliki presiden perdana, yakni Wai. "Artinya, kami adalah sebuah negara karena memiliki kepala negara tersendiri," kata tenaga pengajar di SD Islam Amsterdam ini.

Baik Paphua dan Frida menyatakan kekecewaannya terhadap bangsa Indonesia karena dinilai tidak berlaku adil dalam memperlakukan masyarakat Papua dan Maluku. Frida mencontohkan, 37 tahanan politik warga Maluku yang dipenjarakan karena mengibarkan bendera RMS di Indonesia mendapat perlakuan yang kurang manusiawi.

Hingga saat ini, sejumlah tahanan tersebut masih berada dalam lembaga pemasyarakatan di daerah Jawa sejak Maret 2009. "Kami mendapat kabar kalau beberapa tahanan tersebut terserang penyakit malaria dan TBC, namun belum mendapatkan perawatan minimal dari petugas," kata Frida, yang telah bermukim di Belanda selama 47 tahun.

Bagi mereka, pengibaran bendera OPM dan RMS ini merupakan bentuk dari kebebasan berpendapat dan berekspresi. "Belanda adalah negara demokrasi, makanya kami berani memperlihatkan kepada dunia dan simbol OPM serta RMS di negara ini, karena mustahil kami ditangkapi," kata Frida.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi mengatakan, Indonesia adalah negara yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, termasuk Papua dan Maluku. Dia juga menegaskan, Belanda secara sah telah menerima kedaulatan kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus.

selengkapnya......
Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com