BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Selasa, Januari 27, 2009

Variasikan Rutinitas


Variasikan Rutinitas
ditulis oleh: yosep w Gobai
saya pernah mengibaratkan dunia ini sebagai kebun buah jeruj,jika kita hanya tinggal dalam satu sudut di kebun buah jeruj, tidak lama kemudian pohon jeruk di sudut tersebut akan kehabisan buahnya, dan kita hanya mengabiskan pelung kita disana. Setelah buah-buah yang ada dipohon kita petik semua, butuh waktu untuk menunggu buah yang baru muncul kembali. Dan proses menunggu tersebut sama saja dengan mensia-siakan waktu kita yang berharga.
Cobalah Variasikan Rutinitas anda setiap hari. Jika anda berhubungan dengan lingkungan pertemanan yang itu-itu saja, dan tidak pernah mencoba sesuatu atau hal-hal baru,itu sama saja dengan tinggal dalam satu sudut kebun buah.anda tidak pernah tauh bahwa di sudut atau dunia lain ada banyak buah-buah yang baik. Anda banyak peluang-peluang yang mengungtunkan

saya percaya ada banyak hal yang bisa anda lakukan untuk menvariasikan rutinitas anda. Salah satunyacobalah anda masuk keinternet lalu menjelajai berita-berita hangat dari manca negara maupun dalam negeri “maka kamu akan keliling dua tanpa pake pesawat dalam sedetik,” atau bergabung dengan klup hobi yang anda ada kota anda. Seperti olah Raga dan bidang lain yang menguntukan anda, baca koran,ikut khursus sesuai dengan jurusan anda, pelatihan-pelatihan. Disamping kita bisa menyalurkan hobi kita, pikiran kita yang jenuh terhadap kuliah sehari-hari pun bisa dapat disegarkan kembali. saya pribadi yosep gobai hobi saya sepak bola, namun satu hal yang tidak boleh kami lupakan, mintalah selalu hikma dan pengetahuan kepada Tuhan sepaya kami bisa mengambilkeputusan dengan bijaksana
kesuksesan yang besar bermula dari kesuksesan-kesuksesan yang kecil.pelajaran yang berharga ini saya dapatkan ketika saya mengingat kembali perjalanan saya dalam menulis sebuah majalah YLSM (Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat) pegunungan tengah papua Barat kabupaten paniai.Hari demi hari saya mengerjakan2 sampai 3 Halaman naskah, minimal 2 halaman. Sebab batas minimal sebuah mejalah YLSM komopa (Agadide) untuk diajukan kepenerbitan adalah 42 halaman kertas A4. Dan saya disiplin, bagaiman mungkin saya bisa menyelesaikan 42 halaman.Bagi saya, dalam satu hari bisa membuat 2 halaman dengan langsung editing ini merupakan sebuah kesuksesan. meskipun itu bisa dikatakan sebuah hal yang kecil.
Janganlah menganggap remeh hal-hal kecil.karena halhal yang kecil inilah yang akan membangun fondasi bagi kesuksesan yang besar. Dalambidang apa pun yang anda sedang ketaui sekarang ini di marketplace, jangan jau sepelekan hal-hal yang kecil. Saya ingin menginformasihkan kepada teman-teman untuk tetap disiplin hal apapun. Tidak ada jalan singkat menuju kesuksesan. Langkah-langkah kecil kitalah yang membuat kita bisa sampai ketujuan. Dan sayapercaya, harga yang teman-teman bayarkan untuk setiap masalah kecil tidak sia-siakan.

By Yosep Watage Gobai

Buat Hidup saya menjadi lebih indah, kirimkan teman-temanbaru yang bisa membantu saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi


selengkapnya......

Selasa, Januari 20, 2009

COVER MAJALAH YAYASAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YLSM KOMOPA

COVER MAJALAH YAYASAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YLSM PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA BARAT KABUPATEN PANIAI KOMOPA






selengkapnya......

PEMIMPIN HARUS RELA BERKORBAN DEMI MASYARAKAT


PEMIMPIN HARUS RELA BERKORBAN DEMI MASYARAKAT
paniainews pemimpin harus rela berkorban jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Jika kita mempunyai kesempatan untuk berbincang-bincang dengan seorang pemimpin yang berhasil, tanyakanlah apakah ia pernah berkorban untuk mencapai posisinya saat itu. Pastilah Anda akan mendapatkan jawaban bahwa dia sudah banyak berkorban demi mencapai apa yang dia harapkan. Anak tangga yang menghantarkan seseorang sehingga ia menjadi pemimpin yang berhasil namanya adalah pengorbanan. Pengorbanan adalah harga mutlak yang harus dibayar seseorang yang mau menjadi pemimpin.


Semakin tinggi posisi yang dimiliki oleh seorang pemimpin, dituntut pengorbanan yang semakin besar pula. Kita akan semakin mengerti tentang arti pengorbanan seorang pemimpin jika sejenak melihat pengorbanan Presiden Amerika. Seseorang pernah mengatakan bahwa yang terpilih menjadi Presiden Amerika akan menjadi pemimpin dunia, artinya tanggung jawabnya sangat besar. Jika seseorang mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika, maka sejak awal – bahkan sebelum kampanye – ia sudah harus berkorban didalam banyak hal. Ia harus berkorban materi, waktu, mengesampingkan kepentingan pribadi, keluarga, dll. Dan setelah terpilih menjadi presiden ia akan terus berkorban, bahkan lebih besar lagi. Bukan hanya dirinya sendiri yang dituntut untuk berkorban, tetapi keluarganya pun harus siap berada dalam tekanan yang besar, karena mereka menjadi figur publik.
Seorang sukses memberi kita gambaran tentang pengorbanan seorang pemimpin besar. "Siang malam telepon kami berdering dan seseorang akan melontarkan kata-kata yang tak senonoh … seringkali percakapan telepon itu berakhir dengan satu ancaman yang ingin membunuh kami, jika kami tidak segera menyingkir keluar kota . Namun terlepas dari segala bahaya itu, maupun kekacauan kehidupan pribadi kami saat itu, kami malah terinspirasi dan bersukacita. "
Tanpa pengorbanan maka seseorang tidak bisa disebut sebagai pemimpin yang baik. Oang yang sukses menerapkan prinsip ini didalam nya yang berasal dari berbagai latar belakang. Dengan rela hati melepaskan banyak hak yang sebenarnya dapat dinikmatiNya. Ia kehilangan waktu untuk beristirahat, menahan lapar, haus, dingin,
Mungkin sebagai pemimpin anda sudah banyak berkorban, entahkah bentuknya perasaan, waktu, tenaga, perhatian dan materi. Semua pengorbanan itu tidaklah sia-sia karena lewat pengorbanan itu waktu akan menguji dan mengantar anda sebagai pemimpin yang handal.

selengkapnya......

Minggu, Januari 18, 2009

CEPAT DAN LAMBANYA PEMBANGUNAN TERGANTUNG PEJABAT SETEMPAT


CEPAT DAN LAMBANYA PEMBANGUNAN TERGANTUNG PEJABAT SETEMPAT
Oleh Yos Watage Gobai
Para masyarakat ini merasa selama 13 tahun Umur Kabupaten Paniai, tidak juga memberi perubahan pada pembangunan kabupaten paniai. Masyarakat yang berada dalam kabupaten paniai ini merasa masih tertindas.dan belum ada perubahan dari duluh sampai pada saat ini.
Kabupaten paniai yang sudah lama dimekarkan dari kabupaten nabire bersama dengan kabupaten puncakjaya ini, sangat ketinggalan jauh dibanding dengan kabupaten puncakjaya, baik itu dalam bidang apa saja.


kami bisa ambil salah satu contoh yang konkrit bahwa Para guru kabupaten paniai merasa selama 13 tahun Umur Kabupaten Paniai, tidak juga memberi perubahan pada nasib guru. Kaum pengajar ini mengaku masih tertindas. Para guru yang tergabung dalam PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) menggelar aksi demo di Halaman Kantor Bupati Pania, dan dalam aksi mereka mengecam Kinerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Paniai. Mereka menilai pemerintah belum memberi perhatian terhadap perbaikan sistem pendidikan. Realisasi anggaran untuk hak guru dan hak sekolah dari APBN maupun APBD masih belum terlihat dan dirasakan oleh para guru. (Sumber berita papuaposnabire 8-10-2008)

pada saat ini kabupaten paniai melanda dengan pengangguran mulai dari sd sampai sarjana S-2 dari berbagai jurusan, oleh sebab itu kepada pemerintah kabupaten paniai tolong merubah sistem keluargaismee itu, sebab salah satu dampak mengambat pembangunan di paniai. Dan penempatan pejabat-pejabat itu harus sesuai dengan JurusanNya, karena orang yang selesai dari jurusan ilmu Hukum dia tidak bisa ditempatkan di bagian pemerintahan sebab dalam kinerja dikantor otomatis tidak bisa

nama samarannya sepi dia masuk di salah satu SMU di Nabire dan dari kelas satu sampai kelas 2 cawu 11 nilainya sih sepi jurusan IPS lebih bagus dari pada IPA tapi sepi punya cita cita dari kecil mau jadi dokter, dan sewaktu naik kelas 111 langsung pembagian jurusan dan sih sepi ini dia masuk di kelas tiga IPA secara terpaksa. sepi dia belum bisa masuk di kelas Tiga IPA sebab dari kelas satu sampai kelas 11 (dua) SMU nilainya sepi lebih baik IPS dari pada IPA. Selama satu tahun di IPA nilai sepi tidak baik semua di banding sewaktu kelas 1-11.dan pandangan dari teman teman kelas bahwa sih sepi tidak pantas masuk di IPA sebab sewaktu kelas 1-11 nilai IPA tidak baik dari pada IPS, kayaknya salah pilih jurusan jadi sepi bisa jatuh ujian Nasional kata teman teman dan akhir nya benar juga sih sepi ujiannya jatuh.

contoh diatas ini kami prediksi salah penempatan pejabat-pejabat kabupaten paniai yang selama ini terjadi dan itun pun factor menghambat pembanguan sebab hal penempatannya tidak sesuai dengan bidang yang dia miliki sewaktu perguruan tinggi.
Orang yang selsai dari hukum ditempatkan dipertanian begitu pun orang yang selesai dari pertanian ditempatkan bagian hukum maka kinerja di kantor pun akan kacau balau sebab orang bilang kalau jalan dalam kegelapan tapi satu dua kali sudah jalan maka tidak ada hambatan/tantangan di jalan, apa bila orang itu baru melewati jalan itu dalam kegelapan maka orang tersebut banyak tantangan dijalan.

selengkapnya......

Jumat, Januari 16, 2009

KEBUDAYAAN DAN BAHASA MERUPAKAN IDENTITAS SUATU BANGSA


KEBUDAYAAN DAN BAHASA MERUPAKAN IDENTITAS SUATU BANGSA

Ditulis Watage Gobai

Dunia merupakan salah satu karia Tuhan YME, yang sangat mulia yang mana didalamnya dihuni oleh makluk hidup baik itu tumbuh-tunbuhan (tanaman), hewan, dan manusia serta daratan dan lautan yang terhampar luas diatasnya. Dari ketiga makluk hidup ini yang meiliki kesempurnaan yaitu manusia yang mana padanya diberikan alam pemikiran yang sempurna oleh Sang Pencipta dengan tujuan agar baginya yang memerintah akan segala mahluk hidup lainya yang bermukim di dataran bumi itu.

Manusia yang diciptakan-Nya pun mamiliki beberapa ciri khas yang berbeda-beda pula. Secara garis besar perbedaan tersebut terdapat pada warna kulit atau yang disebut Ras, Budaya, dan Bahasa.


Ras adalah suku bangsa/kaum golongan/warna kulit dari orang (manusia) yang berfungsi sebagai alat yang dapat membedakan antara orang satu dan orang lain. Budaya adalah hasil ciptaan dan karya manusia yang bersifat keindahan peradaban. Bahasa adalah sistim lambing bunyi yang arbiter, yang biasanya digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Di dunia ada beberapa ras yang di hitung secara garis besar yaitu; ras mogoloid, negroit, kaukosoit, yang berada diatas permukaan bumi ini, dan didalamnya terdapat berribu-ribu suku bangsa, budaya, dan bahasa yang sangat beranekaragam.Melalui ketiga unsur diatas ini yaitu Ras,Budaya, dan Bahasa merupakan alat yang dapat berfungsi untuk membedakan satu orang dengan orang lain sehingga ketiganya bersifat era dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga orang aborigin di Australia, orang Indian di Amerika, orang madura jawa batak minangkabau di Indonesia, orang mandarin di kawasan asia, orang malanesia dikawasan timur yaitu papua, ambon, timor, Solomon, Vanuatu akan menyatakan dirinya masing-masing adalah orang asli disitu dan mempunyai budaya, bahasa yang sama maka dari situlah akan tampak identitas diri seseorang dan dari mana ia berasal. Contohnya papua;

Papua merupakan suatu daerah yang amat luas daratanya dibanding lautan, apabila dibandingkan dengan pulau jawa maka 4 kali lebarnya pulau jawa, didalamnya terdapat 312 suku yang bermukim di daratan tersebut. Secara topografi suku-suku di daerah papua tersebut terbagi dalam dua wilayah besar yaitu suku-suku di pesisir atau yang sering disebut pantai, dan suku-suku pingiran lereng pengunugan atau yang sering disebut pedalaman. Dari keseluruhan suku-suku yang telah disebutkan diatas memiliki karakter dan pola kehidupan serta cara berkomunikasi yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Namun mereka memiliki rasa persaudaraan yang amat tinggi diantara suku satu dengan suku lainya, yang telah berlangsung sejak dahulu kala, sejak tete moyang kita, hingga kita anak-anaknya sekarang ini, dengan berakarnya rasa papuanisme yang sangat tinggi membuat persaudaraan tadi semakin erat adanya.


selengkapnya......

Ujian Nasional Terhadap Sekolah dan Kelulusan, Nama Baik Sekolah?


Ujian Nasional Terhadap Sekolah dan Kelulusan, Nama Baik Sekolah?

Ditulis Oleh Yosep Gobai

Paniainews- Ujian nasional seakan-akan menjadi hakim penentuan masa depan sisiwa tanpa pertimbangkan riwayat belajar mereka.ujian nasionalb berisi soal-soal pilihan gandayang bersifat sangat otoriter,seolah-olah hanya satu jawaban yang benar.siswa tidak pernah bias mengajukan pertanyaan mengapa bias sampai pada pilihan jawaban tertentu.
Ujian nasional berdampak pada reputasi dan nama baik sekolah, termasuk di dalam kepala sekolah, dan para guru, dimata masyarakat umum, ketika reputasi dan nama baik menjadi taruhan, segala cara untuk mempertahankannya seolah-olah sah untuk dilakukan.lebih-lebih jika yang pertaruhkan adalah reputasi kepala sekolah yang terencana dimutasi kepala dinas pendidikan.

Masyarakat terlanjur beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat kelulusan siswa disebuah sekolah semakin baik tersebut. Jika tingkat ketidak lulusan sebuah ekolah, jatulah reputasi sekolah pemerintah sendiri secara tidak langsung menanamkan cara pandang itu kedalam benak masyarakat.pemerintah pernah menggunakan Hasil Ujian Nasional (duluh disebut EBTANAS) untuk menentukan peringkat sekolah (dan seolah-olah kwalitas sekolah) secara Nasional, lepas dari proses belajar yang terjadi disebuah sekolah. Dari sinilah logika yang salah kipra itu berawal.masyarkat lalu tidak peduli lagi apakah skor tinggi ujian akhir disebuah sekolah merupakan hasil dari sebuah proses belajar yang benar, atau hasil dari drill mekanisme soal-soal pilihan ganda yang sejak awal diberikan oleh guru mereka.jika tingkat kelulusannya tinggi, kwalitas sekolah tersebut juga tinggi, jika tingkat kelulusannya rendah, kwalitas sekolah pun rendah.

Demikianlah anggapan masyarakat. Tingkat kelulusan di sebuah sekolah akhirnya akan berdampak pada jumlah calon siswa yang mendaftar disekolah tersebut untuk tahun ajaran baru. Hal diatas ini sering terjadi setiap tahun dikabupaten paniai dan kabupaten nabire, ketika kami berhasil mengubungi via handphone Drs.Amatus Tatogo Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Paniai tentang hasil ujian nasional terhadap sekolah,guru dan siswa Bapak tatogo pun langsung menjelaskan, sebab hal diatas itu benar benar di kabupaten paniai pada setiap tahun sering terjadi tegasnya”

Lanjut-Amatus setiap jumlah calon siswa yang mendaftar, tentu juga berpengaruh pada keberlangsungan sekolah. Segala cara pun lakukan agar sekolah tetap mempunyai nama baik di masyarakat bertahan Hidup kata kepala dinas pendidikan Paniai


selengkapnya......

PAPUA DIANTARA KONFLIK DAN KEPENTINGAN


PAPUA DIANTARA KONFLIK DAN KEPENTINGAN

Ditulis Oleh: Yosep Watage Gobai

Paniai- ada hal-hal yang kini tengah mengusik Hati nurani. Ada permasalahan yang benar-benar butuh perhatian kita, karena sangat sulit untuk dikaji. Mengapa tingkat kematian masyarakat, angka kematian ibu dan anak sangat tinggi, apakah kematian mereka akibat penyakit, kematian normal, kecelakaan murni atau merupakan starategi genocide terselubung ??
Pertanyaan-pertanyaan diatas terkadang sangat mengusik karena ada teman-teman yang menceritakan via handphone bahwa di kota enarotali (ibu kota kabupaten paniai) tingkat kematian sangat tinggi baik akibat muntaber (KLB), sakit, pembunuhan dan sebagainya.

Bila tingginya tingkat kematian diakibatkan karena muntaber murni, maka bisa kita renungkan seberapa ada perhatian dari pemerintah kabupaten paniai dan dari propinsi Papua sehingga penyakit bisa menjadi penyebab utama tingginya tingkat kematian ? Selain itu jika memang itu akibat muntaber (KLB) murni, maka apakah motifnya ? mengapa korban-korban muntaber tersebut tidak belum ada perhatian dari pemerintah setempat ? Mengapa fenomena tingginya tingkat kematian sama sekali tidak mengusik masyarakat bahkan dianggap lumrah (pemakluman-pemakluman? sedangkan tingkat pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk tidak terlalu pesat karena jumalah penduduk dari BPS (Pusat Statistik 1999-kini) tidak terjadi pertambahan penduduk yang signifikan apalagi dengan tingginya tingkat kematian ibu dan bayi di kabupaten paniai.
Dengan tingginya tingkat rata-rata kematian orang Paniai setiap bulan bisa dibayangkan bahwa sebenarnya jumlah penduduk tanpa disadari semakin berkurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan tingkat pertambahan penduduk tidak pernah lebih dari 1%.
Dengan membeberkan fakta ini, saya tidak bermaksud untuk mengajak saudara sekalian untuk berfikir picik namun saya hanya bermaksud memberi wacana tentang fenomena yang ada dalam masyarakat kita. Dengan pemaparan permasalahn diatas kita bisa bertanya sebenarnya ada permasalahan kematian karena muntaber yang cukup akut ataukah ini bagian dari program genocide terselubung? Jika karena tingkat muntaber; maka kita harus kembali melihat bahwa Paniai sekarang sangat beda jauh dari keadaan dulu dimana tingkat kematian tinggi karena kebiasaan perang suku dimana dendam antar suku dibayar dengan kematian anggota suku tertentu namun di era yang sudah modern ini hal tersebut tidak terjadi lagi.
Fakta yang ada adalah kasus kematian tersebut pada umumnya terjadi diwaktu malam.Selain itu, untuk didaerah pegunungan yang terkadang sulit dijangkau terjadi juga banyak kematian namun isu yang dimunculkan justru si A atau B adalah anggota GPK/OPM. Pembunuhan lebih legal dilakukan setelah terlebih dahulu di beri stigma bahwa ia anggota OPM. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang Papua akan semakin punah secara perlahan-lahan.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sudah banyak operasi militer yang pernah dilakukan di Papua terkadang dengan terlebih dulu menghembuskan isu; misalnya isu suanggi perempuan bernama marta. Ketika isu ini berhembus terjadi banyak pembunuhan masyarakat khususnya laki-laki namun masyarakat bersikap pasif karena mitos local seperti ini yang dipakai.
Satu contoh nyata lainnya adalah; sebelum pembunuhan Ketua Dewan Presidium Papua Theys Eluay didahului dengan berhembus isu manusia pembunuh bertopeng yang menyerang masyarakat yang keluar diwaktu malam. Sehingga bila ada peristiwa kematian, maka alasan utama yang akan dimunculkan adalah bahwa orang tersebut keluar dimalam hari sehingga dibunuh oleh kelompok ninja tersebut.
Pemakluman akan keadaan tersebut sangat berbahaya karena dengan adanya permainan isu maka penghilangan ataupun pembunuhan kilat terhadap orang Papua, atau aktivis gerakan, dan para pekerja kemanusiaan dan LSM akan semakin legal. Sebagai orang Papua, kita sendiri tahu bahwa isu seperti suanggi terbang dan sebagainya tidak akan terjadi tanpa alasan yang tepat dan jelas apalagi kematian yang terjadi dilakukan secara acak dan bukan pada suku atau klan tertentu saja. Bisa dipastikan bahwa ada scenario besar dengan label genocide yang sedang dilakukan di Papua dan harus kita waspadai. Fakta yang pernah terpublikasi dalam bentuk tulisan; jurnal ataupun buku memaparkan dengan jelas bahwa semenjak masyarakat mulai melancarkan protes ke Pusat (Jakarta) maka tingkat kematian semakin tinggi baik oleh penyakit (AIDS) pembunuhan (panyakit), kematian ibu dan anak pada saat proses kelahiran, tingkat kematian akibat pengaruh zat aktif misalnya alcohol dan narkoba. Kita bisa berkaca dari pengalaman bangsa asli Australia (Aborigin) yang dimusnakan pelan-pelan dengan pensuplaian minuman beralkohol yang mengandung racun dengan label berbeda juga kadar alcohol yang berbeda dari masyarakat kulit putih Australia. Juga pada suku Indian (Amerika) dimana pendatang-pendatang dari Eropa sengaja menyebarkan penyakit cacar, typus dan kolera serta pneumonia yang merupakan jenis penyakit baru yang tidak pernah dikenal oleh masyarakat yang menyebabkan kematian sekian puluh ribu penduduk asli Indian
Sudah bukan saatnya lagi kita membiarkan hal tersebut terjadi dengan bersikap pasif melihat kenyataan ini. Karena jika kita bersikap pasif maka kejahatan dengan penggelapan data statistic yang tidak transparan mengenai jumlah penduduk Papua akan tetap terjadi terus. Dengan penggelapan data jumlah penduduk maka akan melegitimasi penghilangan atau pembunuhan etnis secara besar-besaran yaitu dengan tetap mengedepankan jumlah fiktif sedangkan jumlah sisa dari jumlah penduduk yang sebenarnya akan dianggap sah untuk dihilangkan. Diam akan berarti bersikap pasrah dan permisif untuk dipunahkan secara pelan-pelan.
Semenjak tuntutan masyarakat Papua semakin intens maka pengiriman pasukan militer non-organic ke Papua dilakukan dalam jumlah besar ke Papua. Hal tersebut bisa terlihat dari banyaknya objek diberbagai kota di Papua, atau pedagang keliling yang menjajahkan barang dagangan sampai kedaerah pelosok Papua untuk mendata dan memata-matai semua kegiatan masyarakat. Pengiriman pasukan militer tersebut juga didukung dengan UU Anti Terorisme, RUU TNI yang disahkan oleh DPR.


selengkapnya......

Selasa, Januari 13, 2009

Kapolda Papua: Penyerangan akibat Anggota Lengah


Kapolda Papua: Penyerangan akibat Anggota Lengah
JAYAPURA, SENIN — Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Eko Danto mengakui, penyerangan terhadap pos polisi di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, 7 Januari 2009 adalah akibat kelengahan petugas. "Penyerangan yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIT dilakukan saat pos polisi hanya dijaga dua anggota polisi," kata Kapolda kepada Antara, Senin (12/1).

Diakuinya, dari laporan yang diterima terungkap saat peristiwa terjadi sekitar 20-an warga menonton televisi di pos polisi sedang anggota makan di ruang lain. "Ternyata situasi dan kondisi itu dimanfaatkan anggota OPM yang saat itu juga sedang nonton dengan menyerang dan mengambil empat pucuk senjata dan 60 butir peluru," kata Irjen Eko Danto seraya menambahkan, penyerangan itu dipimpin Dekilas Tabuni yang bersama dua rekannya juga ikut nonton bersama warga.

Para penyerang yang diduga kelompok OPM pimpinan Goliat Tabuni itu juga mencederai Ny Irene Helen (21) istri Bripda Ayub Ayer.

Menurut Kapolda, bila anggotanya senantiasa waspada maka pasti insiden tersebut tidak akan terjadi.

Untuk itu, Kapolda Papua berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi anggota yang bertugas terutama di daerah yang dianggap rawan, seperti Tingginambut. "Tingginambut merupakan salah satu daerah di pedalaman Papua yang rawan terutama gangguan dari kelompok separatis bersenjata," katanya.

Ketika ditanya apakah pihaknya akan mengerahkan anggota untuk melakukan pengejaran, Kapolda menjawab pihaknya saat ini masih memberi kesempatan kepada para kepala suku, tokoh masyarakat, dan lainnya untuk mencari dan mengambil senjata tersebut dari OPM.

"Saya memberikan waktu tiga minggu kepada warga, baik itu kepala suku, tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun pemuda di daerah itu untuk mengembalikan senjata yang dirampas dari pos polisi di Tingginambut," ujarnya seraya menyebutkan, batas waktu itu diberikan pihaknya setelah mereka meminta waktu untuk melakukan pendekatan dengan OPM agar menyerahkan kembali keempat pucuk senjata.

Kapolda menegaskan, bila sampai batas waktu tidak berhasil maka pihaknya akan melakukan pengejaran. Untuk itu, Kapolda telah meminta bantuan dan dukungan dari Kodam XVII Cenderawasih.(sumber kompas0

selengkapnya......

Rabu, Januari 07, 2009

Kacang lupa kulit


Kacang Lupa Kulit
Oleh: Yosep Watage Gobai
Kacang lupa kulit adalah ungkapan ki-as-an untuk menyebut orang yang lupa akan masa lalunya dan menjadi som-bong. Misalnya, seorang gadis
berasal dari kampung, merantau ke kota, berhasil menjadi artis terkenal, lalu sikap dan perilakunya berubah menjadi sok, jauh dari tata krama. Ungkapan itu juga bisa dikenakan pada orang yang tidak tahu berterima kasih, lupa akan jasa-jasa orang yang pernah menolong dan membesarkannya. Seperti si Malin Kundang, tokoh dalam salah satu cerita rakyat dari Sumatra Barat. Malin Kundang adalah pemuda yang meraih kesuksesan di rantau, tetapi kemudian ia tidak mau mengakui ibunya sendiri, sehingga dikutuk menjadi batu.

Tuhan sangat tidak berkenan dengan sikap "kacang lupa kulit". Itulah sebabnya berulang kali Dia mengingatkan umat Israel tentang status mereka dulu, yaitu sebagai budak-budak di Mesir, dan bahwa Tuhanlah yang telah membebaskan mereka Tujuannya supaya mereka tetap mengandalkan Tuhan, dan tidak berpaling kepada lain. Sekaligus supaya mereka juga memiliki empati dan kepekaan untuk membantu orang lain yang membutuhkan seperti mereka dulu


Maka, baiklah kita terus mengingat karya kasih Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita selalu terdorong untuk memakai segala yang ada pada
kita untuk kemuliaan-Nya. Dan, baiklah kita juga tidak melupakan peran dan jasa orang lain dalam setiap kesuksesan yang kita raih, sehingga kita bisa tetap menunjukkan rasa terima kasih kita kepada mereka. Bukan seperti kacang yang lupa pada kulitnya
KITA ADALAH ORANG BERUTANG KEPADA TUHAN DAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR KITA
MEWUJUDKAN RESOLUSI
Menyusun resolusi adalah hal yang kerap dilakukan orang di awal tahun. Namun, banyak orang begitu semangat menyusun resolusi agar menjadi "lebih baik", kemudian lupa ketika waktu berlalu. Ada banyak hal membuat kita sulit mewujudkan resolusi. Akan tetapi, ada satu hal penting yang bisa menjadi pangkal kegagalan kita, yakni saat kita menyusun resolusi dengan pertanyaan yang salah, "Apa yang ingin saya capai tahun ini?" atau "Apa yang ingin saya lakukan tahun ini?"
Sebagai orang-orang yang menjadikan Yesus sebagai Raja atas hidup ini, bukankah seharusnya kita mendasarkan resolusi pada pertanyaan, "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan tahun ini? Apa yang Engkau ingin agar saya capai tahun ini?" Ada dua alasan mengapa kita harus melibatkan Tuhan dalam menyusun resolusi.
Pertama, Perasaan muncul dari diri masing masing mengingatkan agar kita tidak melupakan Tuhan dalam perencanaan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok . kita menanykan diri kita supaya kita berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu" . Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi di sepanjang tahun ke depan. Namun, Tuhan akan memimpin kita untuk membuat keputusan yang tepat, saat kita membuat rencana bersama-Nya.
Kedua, kita mesti ingat bahwa tujuan utama hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus. Karena itu, fokus resolusi kita seharusnya adalah menjadi apa yang Tuhan mau, bukan sekadar menjadi lebih baik menurut ukuran manusia.
Mari membuat dan menjalani resolusi bersama Tuhan. Peganglah janji Tuhan, bahwa Dia akan "turut bekerja dalam segala sesuatu" di sepanjang tahun ini

Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah

selengkapnya......

Selasa, Januari 06, 2009

Apa Benar Pemekaran Untuk kesejhataan Rakyat Papua


(sumber kompas)
Apa Benar Pemekaran Untuk kesejhataan Rakyat Papua

Pemekaran bagaikan fenomena gunung es yang tidak bisa dibendung lagi, khususnya tempat saya di Papua. Hal ini tentunya mengungtungkan masyarakat setempat, karena tujuan utamanya tidak lain untuk meningkatkan pelayana masyarakat. Tetapi yang menyakitkan dan menyebalkan hal ini (red:pemekaran) bukan dijadikan kesempatan untuk memajukan masyarakat, malahan dijadikan ajang untuk memerkaya diri para penguasa.
Saya secara pribadi, jengkel dan jengkel dengan hal ini, sehingga secara tidak langsung saya menyuarakannya dalam sebuat tulisan ini. semoga tulisan ini menjadi suara dari rakyat miskin di Papua.



Salah satu tujuan utama diadakannya pemekaran berbagai Kabupataen baru seperti Dogiyai, Kamu Tengah, Lani Jaya, Mamberamo Tengah, Nduga dan beberapa saat lalu dimekarkannya Provinsi Irian Jaya Barat oleh Menteri Dalam Negeri adalah untuk tujuan mempercepat pembangunan dan lebih mensejahtrakan rakyat pribumi. Melihat gencar-gencarnya pemekaran berbagai Kabuptaen baru seperti ini memberikan suatu pertanyaan kepada kita khayalak umum terlebih khusus bagi yang berpendidikan ada apa sih dibalik semua pemekaran itu.

Dengan tujuan utama diatas memberikan suatu pertanyaan buat kita betulkah tujuan utama pemekaran adalah mempercepat pembangunan dan mensejahtrakan rakyat pribumi seperti yang telah dicanangkan terlebih dahulu. Sedikit menanggapi pernyataan diatas bahwa para penjabat daerah yang mati-matian memperjuangkan agar daerah baru bisa dimekarkan perlu tinjau dan menoleh kebelakang bahwa Otonomi Khusus telah diberlakukan sejak dikeluarkannya Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus tujuh tahun yang lalu, tetapi apakah percepatan pembangunan dan kesejahtraan masyarakat pribumi di Provinsi Papua telah terlihat dan nyata wujudnya.

Banyak orang beralasan termasuk para penjabat daerah maupun para penjabat yang duduk di Provinsi bahwa kurang adanya sosialisasi tentang Otonomi Khusus ke daerah pelosok-pelosok pantai maupun ke daerah pedalaman-pedalaman pegunungan sehingga membuat Otonomi Khusus belum begitu dirasakan manfaatnya oleh seluruh kalangan masyrakat yang ada di Papua.

Jadi tidak berhasilnya pembangunan dan tercerai-berainya kesejahtraan rakyat pribumi sejak dicanangkannya Otonomi Khusus tujuh tahun lalu adalah alasan kurang adanya sosialisasi. Ini juga memberikan sebuah pertanyaan kalau kurang adanya sosialisasi kedaerah-daerah pelososok baik pedalaman maupun pantai kira-kira siapa yang bertugas didalamnya untuk membantu mensosialisasikan hal itu. Apakah para penjabat meminta agar masyarakat sendiri membantu dalam mensosialisasikan atau meminta kepada mahasiswa-mahasiswi yang selalu dipusingkan dengan pelajaran dibangku kuliah yang membantu mensosialisasikan, ataukah meminta kami para pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menegah Atas yang membantu dalam mensosialisasikannya.

Hal ini tidak bisa kita sebelah matakan, karena sebagaimana dana Otonomi Khusus yang dikucurkan tidak pernah mengalir kepada kami para mahasiswa, pelajar maupun kami para masyarakat untuk mengolahnya. Oleh sebab itu yang bertugas dalam mensosialisasikan hal ini adalah kalian para penjabat daerah yang telah dibebani dengan uang kami uang Otonomi khusus yang berjumlah miliaran rupiah. Dengan demikian tugas kalian para penjabat adalah harus, keharusan disini tidak memilih-milih dalam mensosialisasikan Otonomi Khusus sampai kepada pelopsok daerah Papua.

Kami orang awam mengerti bertul banyak alasan yang akan kalian pakai untuk tidak mensosialisasikan hal ini yaitu Otonomi Khusus kepada kami orang awam yang tidak berpendidikan. Berbagai alasan itu diantaranya mungkin kalian takut terhadap gigitan nyamuk didaerah kami yang menyebabkan malaria, kalian juga takut berjalan didaerah-daerah yang berbukit-bukit karena kalian selalu keenakan dengan mobil Inova maupun avanza, dan kalian juga takut untuk beristrahat malam di gubuk maupun honai yang kami miliki dan bangun karena kalian selalu tertidur lelap dengan tenang di spring bed miliki kalian yang sangat empuk.

Kalian memberikan berbagai alasan tersebut tetapi kalian tidak memikirkan bahwa dulunya kalian juga seperti kami sebelum kalian menjadi orang besar saat ini, dan terlebih lagi kalian juga tidak berpikir tempat tidur yang jijik, jalan-jalan yang tidak rata dan membingungkan dan nyamuk-nyamuk pengundang malaria yang kalian takutkan itulah yang selalu batin kami hadapi dan kami tertindas menghadapinya. Saat kami menghadapi berbagai cobaan dan tantangan menghadapi berbagai hal tadi membuat kami tersisik dan kami harus menyerah dengan keadaan yang membuat kami harus pulang kerumah bapak di surga. Disaat kami pulang ke rumah bapak disurga kalian menyebutnya bahwa angka kematian di Papua sangat tinggi itu semua salah kalian karena kalian tidak memperhatikan semua keluh kesah kami dalam menghadapi hidup di daerah yang penuh dengan emas permata.

Diatas merupakan sebagian dari keluh kesah yang ingin mereka keluhkan seandainya kalau mereka diberikan kesempatan untuk memberikan aspirasi mereka kepada para pejabat. Dengan melihat itu tidak puaskah kalian para penjabat untuk tetap membunuh mereka dengan alasan pemekaran. Dua orang aktivis pemekaran yang telah nyata-nyata memperjuangkan agar Papua bisa terpecah belah adalah Gubernur Irian Jaya Barat Bapak Abraham Oktovianus Ataruri. Kepiawaian dan kegigihannya dalam mengusahakannya sehingga saat ini Provinsi Irian Jaya Barat telah berdiri sendiri. Selain itu Bupati Kabupaten Nabire bapak Anselmus Petrus Youw, yang dengan sabar dan tabah masih memperjuangkan berdirinya Provinsi Irian Jaya Tengah.

Coba tinjau dan amati kembali apakah Nabire tempat sang aktivis memimpin sudah maju dan berkembang khususnya mensejahtrakan masyarakat Papua. Berjualan di emperan-emperan tokoh bahkan dibahwa tanah adalah kewajiban para tuan tanah yaitu mama-mama orang Papua, dan kalau diamati semua orang pendatang berjualan di daerah-daerah yang aman dan terjamin seperti dilos-los dan diatas meja-meja yang telah tersedia dengan baik. Cara seperti ini apakah bisa dikatakan masyarakat Papua sudah sejahtara dan pembagunan telah menyentuh masyarakat Papua terlebih khusus mereka yang di Nabire. Fakta ini dapat saya katakan karena saya sendiri yang telah mengunjungi beberapa pasar di Nabire.

Dengan demikian tujuan apalagi berapi-api untuk memekarkan Provinsi baru contohnya Irian Jaya Tengah, kalau saja Kabupaten atau daerah kecil yang dipimpin masih disebelahmatakan dan masih disampahkan. Dalam kepemimpinan sangat erat kaitannya dengana kepercayaan. Siapa yang bisa memimpin dengan baik dan benar maka otomatis siapapun termasuk sang pencipta akan mempercayainya sehinggan kedudukan maupun jabatan akan segera dipercayakan kepadanya. Kalau begitu percayakah masyarakat daerah kepada para aktivis pemekaran sehingga mereka mati-matian memperjuangkan ke Departemen Dalam Negeri untuk tetap memekarkan daerah baru di Papua.

Kesadaran dalam memimpin dan berorganisasi sangat diperlukan, jd siapapun kita perlu menyadari dan berkoreksi diri kira-kira kita berada diposisi yang mana sehingga dalam melangkah tidak salah dan berbenturan. Jangan kita mati-matian mengusahakan sesuatu kalau saja hasil nol alias tidak ada kepercayaan dari orang lain kepada kita. Setiap manusia mempunyai pikiran dan akal budi untuk menyadarinya, apalagi mereka yang berpendidikan dan pengalamana dalam berorganisasi maupun memimpin. Nah yang menjadi pertanyaan buat kita mereka sudah menyadari maupun mengetahui kelemahan yang telah mereka miliki, namun kayaknya mereka para aktivis pemekaran tidak memperdulikan kelemahan mereka. Dengan demikian ada apa dibalik semua itu?

Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang alumni mahasiswa Instut Seni Indonesia Denpasar-Bali dalam perbincangan tersebut beliau mengukapkan suatu kalimat secara tidak sengaja namun kalimat ini menjadi perenungan dalam hidup saya, kalimat itu berbunyi demikain “ deh tau nggak kalau uang dan Roh Kudus telah berada di posisi yang sama dan sederajat, malahan posisi uang saat ini jauh lebih tinggi” dengan berusaha menyimak maupun memahami pernyataan tadi saya agak kaget bahkan heran betul juga pikirku saat itu.

Memikirkan hal tadi saya coba menyambungkannya dengan keadaan yang sedang terjadi di Papua, terkait adanya juga berbagai aktivitas pemekaran. Apakah aktivitas itu didasari oleh tujuan yang benar, yaitu dengan tujuan mempercepat pembangunan baik dalam sektor ekonomi, sektor budaya, sektor pendidikan dan sektor lainnya yang masih ketinggalan dengan daerah lain ataukah tujuannya adalah mencari uang untuk memupuk kekayaan dan memamerkannya kepada masyarakt umum ataukah masih ada tujuan lain yang terselubung yang dapat menguntungkan dirinya sendiri.

Dengan berpikr sejenak sayapun mengambil kesimpulan kalau saja berbagai hal tadi tidak dilakukan atas nama uang adakah diantara para penjabat daerah yang berjuang mati-matian untuk pemekaran daerah baru dengan mengorbankan uangnya sendiri. Kalau saja ada para penjabat yang mengorbankan uangnya untuk aktivitas pemekaran itu bisa dikatakan wujud kepeduliannya dan kecintaanya kepada majunya daerah Papua, tetapi jangankan mengorbankan uang sendiri tetapi mengorbankan uang rakyat untuk aktivitas tersebut bahkan ada lagi yang mengorupsinya apakah hal ini bisa dikatakan sungguh-sungguh dalam memikirkan pembangunan dan mensejahtrakan rakyat Papua. Ingat jangan jadikan uang sebagai segalanya sehingga membuat Papua terpecah belah dan yang ujung-ujung menguntungkan para kalangan atas.

Saya berani membicarakan hal ini karena sebagaimana saya membaca di surat kabar Suara Perempuan Papua beberapa saat lalu yang memberitakan tentang demo nuntut mundurnya Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah oleh gabungan mahasiswa dari Mamberamo Tengah. Heran bukan baru menjabat seumur biji jagung langsung diminta untuk segera mengudurkan diri. Alasan berbagai macam diantaranya korupsi uang rakyat, lebih sering tinggal di Jakarta padahal jakarta bukan tempat tinggalnya, dan sering berpergian keluar negeri tanpa alasan. Itukah bukti keuntungan dari pemekaran, seperti itukah orang-orang yang menyebut dirinya untuk ingin membangun Papua. Apakah pemekaran menghasilakan generasi Papua yang berbobot.

Banyak orang mengistilahkan orang-orang Papua sepert tikus mati diatas lumbung padi. Hal ini tidak bisa kita mengelahnya karena memanga betul Papua memilki berbagai sumber kekayaan alam yang berlimpah-limpah tetapi sampai sat ini yang menikmatinya bukan kita tetapi orang luar. Sebagaimana hal ini dikatakan karena beberapa saat lalu terjadi kelaparan hebat di Yahukimo, dan juga beberapa saat lalu didaerah Pania. Dari pengalaman diatas perlu untuk para penjabat daerah yang sedang menajabat maupun para penjabat yang sedang mengusahakan untuk memekarkan suatu daerah baru. Bahwa tidak ada cara lain selain memimpin suatu daerah dengan menanamkan sikap kepedulian.

Kalau saja sikap kepedulian telah tertanam dalam hati seluruh penjabat Papua, maka dengan sendirinya korup si yang selalu dianggap sebagai budaya Papua akan terkikis habis karena sikap kepedulian berbicara mengenai rasa kemanusiaan. Rasa kemanusian sangat anti dengan sifat keegoisan. Peduli disini tidak berbicara mengenai peduli hanya untuk mencari jabatan saja melainkan untuk kemajuan Papua yang lebih baik dan makmur sehingga kedepannnya Papua bisa menjadi berkat bagi seluruh dunia terlebih Khusus bagi tanah Indonesia tempat kita berpijak.

Sumber gambar:
http://www2.kompas.com/photos/NUSANTARA/20070306row1.jpg



selengkapnya......

Minggu, Januari 04, 2009

Deklarasi Merah Putih Bulan Februari 2009 Libarek Desa Mulima Kec. Kurulu Kab. Jayawijaya

Deklarasi Merah Putih Bulan Februari 2009 Libarek Desa Mulima Kec. Kurulu Kab. Jayawijaya
Dear
Para Patriot Bangsa Papua Barat.
Via E-mail: soeraboeth@yahoo.co.id To E-mail: yosep_gobai@yahoo.com
Sunday, January 4, 2009 1:09 AM
Setelah beberapa waktu lalu di Bulan Desember 2008, Kelompok Milisi Merah Putih di Pimpinan Salogo Walilo bertemu dengan Panglima. Dengan Tujuan kami tetap bertahan NKRI sampai titik darah Penghabisan. Setelah kelompok milisi merah Putih menyampaikan maksud panglima serahkan bendera merah putih ukuran 6x8 Meter, sebagai semangat korbarkan NKRI di Bangsa Papua Barat. Nama-nama yang menghadap Panglima: ( maaf saya tidak tahu tanggal)
1. Salogo Walilo
2. Kuluwit Huby
3.Herman DogaYokoye Logo.

Tiba di Papua Barat langsung menuju ke Wamena, sampai di Wamena kelompok misili merah Putih lakukan pertemuan di Kantor Golkar Wamena samping terminal lama pada 2 Januari 2009 jam 09 malam. untuk menentukan tempat dan waktu pelaksanaan Deklarasi Merah Putih tersebut.Pertemuan tanggal 2 Januari 2009 yang di hadiri adalah semua Kepala suku Pegunungan Tengah. nama yang kami sempat ambil adalah:
1. Salogo Walilo ( kordinator Milisi Merah Putih)
2. Dauke Mabel
3. Marius Marian
4. Yakoye Logo
5. Amandus Mabel
7. Kuluwit Huby
8. Nikilik Huby9. Herman Doga
10. Naligi Kurisi
11. Lukas Itlay
12. dll.
Panitia dan Proposal sudah di Bentuk. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah Markas Menara Perang Suku dulu ( Libarek) Desa Mulima Kec. Kurulu Kab. Jayawijaya. rencana kegiatan bulan Februari. Catatan penting adalah ini paket kedua gejola 77, dimana tempat pelaksanaan kegiatan adalah kampungnya sdr. Dominikus Sorabut dan tempat inilah Gejolak Sosial 77 bangkit di wilayah Pegunungang Tengah Papua Barat. Orang-orang pelaku kejahatan dulu sama dengan nama sekarang ini. yang pernah buang orang-orang tua saya di lobang batu, di air, lumpur dan bakar. bahkan mama-mama saya di perkosa di depan suaminya lalu kemaluan di naikan popor senyata dan Besi Panas. Situasi tergambar bahwa NKRI menciptakan permainan kotor konflik harisontal seperti Tim-tim 99. Ingat bahwa 1 Desember 2008 Bangsa Papua Barat telah menyatakan Berdaulat tidak ada cerita lain. Siapapun dia adalah Lawanku tak akan yang kawan, sudah cukup anda telah melukai hati yang paling dalam, anda (NKRI) tidak bisa mengobati saya, yang bisa mengobati adalah Diriku sendiri. untuk Kampungku, Negeriku saya setia sampai mati. Saya minta dukungan dari semua komponen Perjuangan untuk meminimalisir gesekan Milisi merah putih ini.


selengkapnya......

Selamat Jalan Tahun Lama, Selamat Datang Tahun Baru


Selamat Jalan Tahun Lama, Selamat Datang Tahun Baru
oleh: FRANS IGN BOBII
Kamis, 01-01-2009
Tak terasa kita sudah tinggalkan tahun lama ( 2008), dan telah tiba di gapura 2009. Terhitung jam 12.00 WIT 31 Desember 2008 telah mengantar kita di gapura yang penuh harapan dan hidup. Berbagai kegiatan secara pribadi dan juga secara umum mewarnai tahun baru. Hal itu menunjukkan betapa besarnya Kasih Tuhan.

“Sungguh Agung Karya-Mu Allah yang Maha Besar demi cintaNya telah menjadi manusia hina dikandang sederhana di Bethelem,” demikian tema yang diangkat dalam sebuah renungan pengantar menuju tahun baru disebuah kampung dipinggiran kota Nabire malam lepas sambut tahun lama dan tahun baru.


Menyimak tema ini cukup memberikan didorong kepada setiap orang yang mendengar dan ikut serta dalam acara tersebut.

Untuk kota Nabire perayaan lepas sambut tahun lama dan tahun cukup meriah. Hampir semua tempat umum dan juga khusus turut ikut dalam bagian. Disepanjang jalan, jalur umum dan khusus diliputi oleh berbagai hiasan. Tidak ketinggalan orang tua, anak dan seluruh lapisan menyambut dengan kegembiran.

Sebelumnya, hampir disetiap gereja dan masjid serta pura melakukan ibadah bersama. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta umat Katolik Paroki Kristus Sahabat Kita Meriam Nabire melaksanakan misa syukur yang dipimpin oleh Romo Yusuf Suharyos, Pr sore (31/12) kemarin. Sementara itu di Masjid Agung Alfalah juga kaum muslim melakukan acara yang sama.

Usai ibadah dimasing-masing tempat ibadah, warga Nabire dan sekitarnya melaksanakan pawai obor bersama. Para muspida kabupaten Nabire ikut bersama rombongan yang melakukan long march obor itu.

Kondisi Nabire dimalam Tahun baru cukup meriah, kaum pemuda ikut meramaikan dengan berbagai jenis petasan. Disana-sini terdengar lagu mendendangkan pujian bagi Tuhan. Terkesan seluruh kegiatan warga Nabire bernuansa religi. Walaupun tidak mengunakan busana masing-masing adat. Keakraban antar sesama terlihat dimana mereka bersalaman dari rumah ke rumah tanpa membedahkan agama dan ras, suku dan etnis.

Pantai Gedo Jadi Lautan Manusia

Lepas sambut malam tahun baru tidak hanya dimalam tahun baru akan tetapi terus berlanjut hingga 1/1/9 kamis sore di pantai Gedo Distrik Nabire. Sepuluh ribuh lebih warga memadati pantai wisata itu, ratusan kendaraan beroda dua dan empat serta truk yang ditumpangi warga memadati pantai yang datang dari seluruh penjuru Nabire. Mereka kebanyakan terdiri dari warga masyarakat dengan keluarga datang didatang secara spontan.

Ibu Vera Salah seorang pengunjung mengatakan, ratusan umat GKI datang di sini untuk melepaskan tahun lama dan menerima tahun baru. Semua umat datang sini sambil menikmati keindahan alam pantai ini. Jemaat yang kebanyakaan suku Tojara itu datang dengan mengunakan belasan kendaraan beroda dua dan empat. Konsumsi disiapkan oleh masing-masing pengurus majelis.

Sementara itu seorang mitra pemerintah sebagai pengelolah Pantai wisata Gedo Dian Suparno menuturkan, tahun ini pengunjung juga sebagai penguna jasa pantai Gedo ini mencapai sepuluh ribuh lebih. Jumlah karcis yang terjual mencapai empat ribuh lembar. Perbandingan antara tahun lama tahun ini mengalami peningkatan. Terlihat warga masyarakat berdatangan. Mereka ingin tertamasya bersama keluarga dan sanak saudara mereka di pantai ini.


selengkapnya......

Sabtu, Januari 03, 2009

Natal Gabungan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai Nabire di Semarang



Natal Gabungan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai Nabire di Semarang


Oleh : Yosep Gobai
03-Jan-2009,

sumber[www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Semarang, Tradisi perayaan Natal, Seminar dan Tahun Baru 2009 Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa/i Paniai-Nabire yang berada se-Jjawa, Bali dan Makassar sudah menjadi suatu kebiasaan yang Tahun KeTahun di laksanakan oleh Ikatan Perlajar dan Mahasiswa Paniai-Nabire se-Jjawa dan Bali, dimana dengan lahirnya sang putra natal kedalam dunia telah memberikan suatu kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Namun masih banyak orang Kristen yang belum mengerti akan makna sebuah Ibadah Natal, sehingga masih banyak yang masih salah tafsir dengan perayaan ibadah natal seperti ini.


Selain itu, Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Paniai-Nabire yang berada di Sejawa dan Bali pereyaan natal dan seminar yang di selenggarakan setiap tahunnya bukan hanyalah sebatas penyalaan lilin, disertai dengan hiasan pohon natal yang sangat enak dan indah untuk di pandang tetapi kami berlangsung dengan beberapa kegiatan seperti seminar-seminar, perlombahan antara lain sepak bola, volley putra putri basket dan futsal. Hal ini dikemukakan P. Yanuarius Youw, Pr saat menyampaikan renungan khotbah saat berlangsung acara Perayaan natal dan Seminar Gabungan Ikatan Pelejar Dan mahasiswa paniai-nabire se-Jawa dan Bali di Semarang (28-12-08) lalu.

Lanjut-Yan Youw, "Ibadah Natal Gabungan ikatan Pelajar dan Mahasiswa paniai dan nabire ini membawah sebuah kebahagiaan yang tidak akan tergantikan oleh barang, benda bahkan uang sekalipun. Tetapi yang sangat di sayangkan, banyak orang yang menggunakan topeng alias munafik untuk menunjukan sebuah kebahagian khusus dalam perayaan Ibadah Natal, bisa di istilahkan kebahagiaan seperti ini hanyalah sebuah kebahagiaan yang semu atau sementara, kebahagiaan seperti ini akan lenyap ketika datang suatu percobaan duniawai yang sangat mencekam.

Ada banyak hal yang menyebabkan orang tidak hidup bahagia, dimana orang sangat tertekan karena adanya tekanan politik dari suatu pemerintah yang sangat otoriter, mereka tetapi di perbudak oleh sesama kaum borjuis yang mementingkan diri sendiri, tanah leluhur mereka di ambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung Jawab, dan berbagai hal lainnya yang sangat menyudutkan mereka.

Contohnya dapat kita lihat pada penduduk Kristen di Palestina, mereka karena selalu dan selalu di sudutkan sehingga kehidupan mereka sangatlah menggenaskan. Dimana sebuah kebahagiaan yang mereka cari untuk mendongkrak segala ketertinggalan mereka hanyalah tinggal harapan dan mimpi-mimpi karena perlakuan tidak semena-mena yang selalu timbul dari pada berbagai situasi yang tidak memungkinkan.

"Dengan contoh di atas, seharusnya kita belajar, terutama mereka kaum yang duduk di birokrat paniai dan nabire dimana yang selalu menginjak-injak masyarakat disana sehingga menambah luka batin yang ujung-ujungnya tidak membawah kepada suatu kebahagiaan. Kapankah, orang yang tidak mampu kita berikan suaut kebebasan dalam segala hal, kebebasan dalam bicara, kebebasan dalam mengemukakan pendapat, dan berbagai kebebasan lainnya. Agar kebahagiaan itu bisa di rasakan semua umat manusia," jelasnya.

Lebih lanjut, P. Yan Youw, Pr ini mengatakan, "Masih banyak juga orang Kristen yang mencari kebahagiaan di dunia dengan cara melakukan berbagai hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Padahal hal ini semakin menambah kesengsaraan dan luka batin mereka. Dengan cara-cara seperti itu juga membuat mereka semakin termarginalkan. Sebenarnya orang Kristen tidak menyadari bahwa kebahagiaan dan kehidupan yang sejati hanya datangnya dari Yesus yang kita sembah dan agungkan sebagai putra natal. Ketika kita menyerahkan segala beban, tanggung jawab, dan ketidakberdayaan kita kepada Kristus yakinlah putra natal itu akan memberikan sebuah kebebasan dan kebahagiaan yang tidak bisa di cemari oleh siapapun termasuk pemerintah tempat kita tinggal," tegasnya.

"Saya mau katakan, siapa yang bilang kalau Yesus itu orang Kristen?" tanya Yan. Lebih lanjut Yan mengungkapkan, bahwa Yesus itu orang Yahudi, jadi omong kosong kalau ada bilang kalau Yesus adalah orang Kristen. Yang Tuhan butuhkan dari setiap kita orang Kristen adalah sebuah kepercayaan dan penyerahan diri kita secara total kepada-Nya, bukan sebuah keyakinan agamawi yang kadang kala menimbulkan kita bertengkar dan main hakim sendiri.

"Saya pribadi (Yan-Red) sangat malu dengan beberapa peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu, dimana kita bertikai sendiri seakan-akan ada yang benar dan ada pihak yang salah padahal dalam bulan ini, seharusnya kita merayakan ibadah natal dengan baik. Maka dalam hal ini, saya himbau kepada semua jemaat yang hadir pada saat ini dimana kita harus koreksi dan periksa kepercayaan kita masing-masing. Jangan kita hanya menjadi pengikut yesus yang tidak pernah menjadi garam di tengah-tengah masyarakat. Orang yang punya Tuhan harusnya menjadi garam di tengah-tengah orang yang tidak percaya akan Tuhan, bukannya menjadi batu penghambat yang menghancurkan nama Tuhan sendiri," tambahnya.

Dalam akhir khotbahnya, Yan mengajak semua Pelajar dan Mahasiswa/i yang hadir untuk bersama-sama menyalakan lilin sebagai tanda penyerahan diri sepenuhnya terhadap putra natal yang mampu memberkan, kedamaiaan, kebahagiaan dan sukacita.

"Penyalaan lilin yang kita lakukan pada saat ini, menandakan bahwa kita menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan sebagai putra natal yang kita agungkan dan sembah, selain itu saya juga berharap dengan makna perayaan ibadah natal ini dapat menjadikan kita orang yang teguh dan beriman dalam menjalani arus gelombang dunia yang tidak menentu," terang Yan Youw seraya menutupnya dengan doa penutup.(yos gobai)
bisa buka di { http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19&dn=20090103200329 }

selengkapnya......

Peryaan Natal,Seminar dan Tahun Baru 2008 Keluarga Besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa paniai-nabire Sejawa dan bali diSemarang


Peryaan Natal,Seminar dan Tahun Baru 2008 Keluarga Besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa paniai-nabire Sejawa dan bali diSemarang


sumber Tugupos

Natal, Seminar dan Tahun Baru Keluaraga Besar ikatan pelajar dan mahasiswa paniai-nabire sejawa,bali dan makasar di semarang berlangsung diDiklat pendidikan semarang,pada Hari senin, 28 Desember 2008 samapai dengan 01 januari 2009 ,Natal dan seminar tersebut Thema 'BERSAMA YESUS KITA DAPAT MENYELESAIKAN PERKARA YANG BESAR`
Perayaan Natal, Seminar dan Tahun Baru 2009 Ikatan Pelajar Dan mahasiswa paniai-nabire yang berada di sejawa, bali dan makassar tersebut dipimpin oleh P, yanuarius Youw,Pr dan dalam ibadah pastor yanuarius youw, Pr menyampaikan tentang makna Natal dan kelahiran yesus dan makna Natal itu pun pastor langsung diartikan bahwa "Allah sendiri menjelma menjadi manusia melalui Tuhan yesus kristus" yang telah lahir untuk melindungi umat manusia.dan melalui Natal dan Seminar Gabungan ini dapat meningkatkan dan menjalin persatuan dan kesatuan.

kasih persaudaraan dikalanagan pelajar dan mahasiswa sejawa,bali dan makassar, yang mampu berbagi suka-duka di tanah rantauan.ikatan pelajar dan mahasiswa paniai-nabire sejawa,bali dan makassar, mampu memberi kontribusi pemikiran-pemikiran yang kreatif, inovatif serta dapat berperan aktif dalam pembangunan spritual dan materil khususnya pembangunan kabupaten Paniai dan Nabire.
Pada Perayaan natal, seminar dan Tahun Baru ini Ketua panitia Inarius Douw menyampaikan beberapa pesan dalam sambutannya,kepada seluruh pelajar dan mahasiswa yang hadir pada natal, seminar dan Tahun baru ini, bahwa seperti acara Natal, seminar dan Tahun Baru Gabungan ini bukan hal baru yang kami laksanakan, amun Natal, Seminar dan Tahun Baru ini kami biasa laksanakan tahun ketahun untuk, terbayang kembali kenangan indahnya bertahun yang lalu bersama bapak, mama dan adik adik di kampung halaman kami di paniai nabire sana maka itu saya sebagai ketua panitia tolong lanjutkan acara Natal, Seminar dan Tahun baru yang nanti nya akan terpilih sebagai Tuhan Rumah sebab kegiatan melalui ini persatuan kita anatar suku mee dan suku migani akan mucul tandasnya.

Dengan terpilihnya kota studi semarang sebagai Tuan Rumah penyelenggara perayaan Natal, seminar dan Tahun Baru setalah kota study yogyakarta mereka langsung bentuk suatu panitiaan Natal, seminar dan Tahun Baru keluarga besar ikatan pelajar Dan mahasiswa paniai-nabire yang berada sejawa,bali dan makassar pada awal bulan januari tanggal 10 kata Inarius Douw Kepada Tugupos. sehingga kami mempunyai inisiatif serta komitmen bersama untuk memperlancar seluruh kegiatan, demi mensukseskan kegiatan nya natal, seminar dan tahun baru keluarga besar ikatan pelajar dan mahasiswa paniai-nabire sejawa dan bali serta pertisipasi “tegasnya”

umat Kristiani kembali merayakan Hari Raya Natal. Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang dimaksudkan untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Meskipun hari kelahiran Yesus secara pasti tidak pernah diketahui (paling tidak sampai saat ini).

Namun sesungguhnya hakikat perayaan Natal sebenarnya bukan terletak pada peristiwa kelahiran yang dirayakan. Melainkan pada makna di balik peristiwa itu. Itulah sebabnya, meskipun hari kelahiran Yesus tidak diketahui dengan pasti, umat Kristiani tetap merayakan Natal.

Natal menjadi peristiwa yang menunjukkan suatu karya besar dari Allah yang memiliki segala kuasa untuk melakukan apapun yang dikehendaki-Nya. Dalam peristiwa kelahiran Yesus, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya melalui kehamilan Maria yang belum pernah berhubungan dengan laki-laki. Hal ini sungguh menunjukkan betapa Allah sungguh mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan besar yang tidak mungkin diterima nalar manusia yang terbatas.

Peristiwa kelahiran Yesus, menunjukkan betapa kesederhanaan, kerendahan hati, ketulusan budi, keikhlasan menjadi suatu nilai yang sungguh perlu dikedepankan. Natal menunjukkan betapa Allah yang begitu hebat, menunjukkan solidaritas-Nya kepada manusia; sebagai bentuk konkret teladan bagaimana mengembangkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama yang lemah, miskin dan menderita.

Peristiwa kelahiran Yesus menunjukkan, betapa Allah menggunakan kelemahan, keterbatasan dan kesederhanaan manusia sebagai medan karya penyelamatan-Nya.

Oleh karena itu, perayaan Natal semestinya juga mencerminkan semangat kesederhanaan, kerendahan hati, ketulusan dan keikhlasan berbagi. Perayaan Natal semestinya jauh dari hura-hura, pesta pora dan segala bentuk ekspresi kesenangan.

Perayaan Natal semestinya menjadi kesempatan untuk merefleksikan diri : apa makna dan tujuan hidup kita. Mengapa kita terlahir ke dunia dan untuk apa kita hidup di dunia.

Perayaan Natal semestinya juga menjadi kesempatan untuk refleksi sekaligus aksi bagi kita dalam hal solidaritas terhadap sesama, siapapun mereka.

Selamat Natal. Semoga berkat dan damai Tuhan senantiasa beserta kita, memberi kita kekuatan dan dorongan untuk semakin mampu dan mau berbuat kasih kepada sesama.(yosep Gobai

selengkapnya......

Di Semarang, Malam Pergantian Tahun Diwarnai Yuu, waita dan Wanee



Di Semarang, Malam Pergantian Tahun Diwarnai Yuu, waita dan Wanee

SEMARANG-Semarak malam pergantian tahun di Kota diklat pendidikan semarang, tempat pelaksaan Natal, seminar dan tahun Baru, Rabu (31/12) lalu, berlangsung cukup marak. Pelajar dan mahasiswa/i dengan penuh suka cita melakukan pawai yuu,wanee dan waitai keliling diklat pendidikan disemarang usai detik-detik pergantian tahun.
Dari pantauan TuguPos, keluraga paniai-nabire yang berada sejawa dan bali yang tergabung dalam Natal,seminar dan Tahun Baru 2009 selain melakukan waita dengan wanne mendiamkan diri untuk merenungkan perbuatan perbuatan selama tahun 2008 ,mereka juga melakukan pentas been antar kota study sejawa, bali dan makassar dan pentas been yang menambah semarak malam pergantian tahun dari 2008 ke 2009.

Kegembiraan ikatan pelajar dan mahasiswa paniai-nabire yang berada di se-jawa,bali dan makassar mulai terlihat menjelang detik-detik pergantian tahun. Pelajar dan mahasiswa langsung melimpah ruah di halaman aula Diklat pendidikan disemarang, untuk melakukan waita yuu dan wanee secara bersama-sama dengan mahasiswa lainnya. Usai yuu, waita dan wanee tersebut mahasiswa/pelajar yang memiliki jati diri orang papua (budaya) langsung menggabungkan diri mereka dengan kelompok mahasiswa/pelajar lainnya yang sudah terlebih dahulu melakukan yuu,waita dan wanee yang didominasi oleh para pelajar dan mahasiswa paniai-nabire di kota study yogyakarta yang ikut bergabung perayaan natal,seminar Dan tahun Baru .
Aksi waita,yuu dan wanee ini cukup menarik perhatian dari setiap pelajar dan mahasiswa yang menyaksikannya baik yang berada di pinggir jalan maupun di dalam aula yang kebetulan beralamat disamping jalan yang dilalui oleh ratusan pelajar dan mahasiswa paniai dan nabire yang berada di sejawa dan bali yang melakukan pawai secara budaya paniai tersebut.
keamanan juga terlihat cukup antusias melakukan penertiban dan pengamanan pada malam pergantian tahun tersebut walaupun di jantung maupun setiap sudut area diklat pendidikan disemarang terlihat ratusan pelajar dan mahasiswa yang ikut pawai budaya malam pergantian , pelajar atau mahasiswa tak ada yang sudah teller dengan minuman keras.
Keamanan yang sudah di percayakan oleh teman teman dari semarang melakukan penjagaan ekstra di sejumlah tempat-tempat area itu seperti belakan aula, kamar tidur, tempat makan, pojok diklat dan lainnya.
Namun keseluruhan malam pergantian tahun terbilang berjalan lancar, serta kondusif. (yosep gobai)

selengkapnya......

Jumat, Januari 02, 2009

Wanee dan yuu Menyambut Tahun Baru Disemarang



Wanee dan yuu Tahun Baru Disemarang
Sebentar lagi, penghujung tahun telah menanti... Sederetan acara dan rencana pastinya telah menanti. Atau malah tak sempat menghabiskan akhir tahun di luar lantaran kuliah tutup buku menanti dan lebih sering melewatkan tahun baru di diluar kota?
Akhir tahun, identik dengan wanee, yuu, hitung mundur sepuluh detik terakhir, hingar bingar kemeriahan di beberapa tempat didiklat pelatihan pendidikan semarang atau malah menyepikan diri atau bahkan berkumpul dengan teman mahasiswa paniai-nabire dikota study yogya yang ikut Natal dan seminar di semarang mereka sambut Tahun Baru dengan wanee dengan yuu secara budaya , dan ada berkumpul untuk sekadar berbagi cerita. Yang paling sering dijumpai saat detik terakhir tutup tahun dan mengawali tahun baru sih bunyi yuu dengan wanee, penderaan kembang api dan suara petasan.


Buat saya, (yosep gobai) yuu dan wanee senang mendengarnya dan pada waktu itu pun saya langsung teringat sewaktu tahun Baru Bersama orang Tua dikampung. Tapi petasan??? Sementara ketika bulan puasa satpol mengejar-ngejar pedagang kembang api dan petasan di pasar. Pemerintah meng ‘ilegal’ kan aneka macam petasan dengan alasan keamanan, dan pedagang kecil harus main petak umpet lantaran bisa dirazia kalau ketahuan jualan kembang api. Tapi, justru pada saat tahun baru pemerintah seolah melegalkan dan menganjurkan (soalnya nggak mungkin juga kalau dibilang pura-pura tidak tahu) pemakaian kembang api. Bahkan beberapa acara di ibukota, pesta kembang api seolah menjadi ritual wajib saat tahun baru. Apa lantaran kembang api dan petasan yang digunakan itu hasil impor dari negara tetangga sehingga soal keamanan jauh lebih tidak nyaman ‘menjamin’ dibanding produksi lokal yang seringkali di razia??? artinya wanee dan yuu
Tahun baru, memang kurang afdol kalau tanpa yuu dan wanee khusus untuk mahasiswa dan pelajar yang berada di luar papua , begitu mungkin pendapat kebanyakan orang (juga lahir besar kota?) Jadi tidak Tahu bahasa ibu maka nya banyak orang yang papua khususnya sudah lupa budaya atau jadi diri mereka sebaba mereka sudah terbawah harus dengan westernisasi dan hal atau pemikiran itu ? Lupakan saja dulu…(yosep Gobai)

selengkapnya......

Natal Gabungan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai Nabire yang Berada Sejawa dan Bali Di Semarang



Natal Gabungan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai Nabire yang Berada Sejawa dan Bali Di Semarang


SEMARANG
- Tradisi perayaan Natal, Seminar dan Tahun Baru 2009 Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa/i Paniai-Nabire yang berada di Sejawa, Bali dan makassar sudah menjadi suatu kebiasaan yang Tahun KeTahun di laksanakan oleh Ikatan Perlajar dan Mahasiswa Paniai-Nabire Sejawa dan Bali , dimana dengan lahirnya sang putra natal kedalam dunia telah memberikan suatu kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Namun masih banyak orang Kristen yang belum mengerti akan makna sebuah Ibadah Natal, sehingga masih banyak yang masih salah tafsir dengan perayaan ibadah natal seperti ini.


Selain itu, Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Paniai-Nabire yang berada di Sejawa dan Bali pereyaan natal dan seminar yang di selenggarakan setiap tahunnya bukan hanyalah sebatas penyalaan lilin, disertai dengan hiasan pohon natal yang sangat enak dan indah untuk di pandang tetapi kami berlangsung dengan beberapa kegiatan seperti seminar-seminar, perlombahan antara lain sepak bola,volley putra putri basket dan futsal. Hal ini dikemukakan P.Yanuarius Youw, Pr saat menyampaikan renungan khotbah saat berlangsung acara Perayaan natal dan Seminar Gabungan Ikatan Pelejar Dan mahasiswa paniai-nabire se-jawa dan Bali disemarang (28-12-08)lalu.

lanjut-Yan Youw, “Ibadah Natal Gabungan ikatan Pelajar dan Mahasiswa paniai dan nabire ini membawah sebuah kebahagiaan yang tidak akan tergantikan oleh barang, benda bahkan uang sekalipun. Tetapi yang sangat di sayangkan, banyak orang yang menggunakan topeng alias munafik untuk menunjukan sebuah kebahagian khusus dalam perayaan Ibadah Natal, bisa di istilahkan kebahagiaan seperti ini hanyalah sebuah kebahagiaan yang semu atau sementara, kebahagiaan seperti ini akan lenyap ketika datang suatu percobaan duniawai yang sangat mencekam.

Ada banyak hal yang menyebabkan orang tidak hidup bahagia, dimana orang sangat tertekan karena adanya tekanan politik dari suatu pemerintah yang sangat otoriter, mereka tetapi di perbudak oleh sesama kaum borjuis yang mementingkan diri sendiri, tanah leluhur mereka di ambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung Jawab, dan berbagai hal lainnya yang sangat menyudutkan mereka.

Contohnya dapat kita lihat pada penduduk Kristen di Palestina, mereka karena selalu dan selalu di sudutkan sehingga kehidupan mereka sangatlah menggenaskan. Dimana sebuah kebahagiaan yang mereka cari untuk mendongkrak segala ketertinggalan mereka hanyalah tinggal harapan dan mimpi-mimpi karena perlakuan tidak semena-mena yang selalu timbul dari pada berbagai situasi yang tidak memungkinkan.

Dengan contoh diatas, seharusnya kita belajar, terutama mereka kaum yang duduk di birokrat paniai dan nabire dimana yang selalu menginjak-injak masyarakat disana sehingga menambah luka batin yang ujung-ujungnya tidak membawah kepada suatu kebahagiaan. Kapankah, orang yang tidak mampu kita berikan suaut kebebasan dalam segala hal, kebebasan dalam bicara, kebebasan dalam mengemukakan pendapat, dan berbagai kebebasan lainnya. Agar kebahagiaan itu bisa di rasakan semua umat manusia, “jelasnya.

Lebih lanjut, P.Yan Youw, Pr ini mengatakan bahwa “masih banyak juga orang Kristen yang mencari kebahagiaan di dunia dengan cara melakukan berbagai hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Padahal hal ini semakin menambah kesengsaraan dan luka batin mereka. Dengan cara-cara seperti itu juga membuat mereka semakin termarginalkan. Sebenarnya orang Kristen tidak menyadari bahwa kebahagiaan dan kehidupan yang sejati hanya datangnya dari Yesus yang kita sembah dan agungkan sebagai putra natal. Ketika kita menyerahkan segala beban, tanggung jawab, dan ketidakberdayaan kita kepada Kristus yakinlah putra natal itu akan memberikan sebuah kebebasan dan kebahagiaan yang tidak bisa di cemari oleh siapapun termasuk pemerintah tempat kita tinggal, “tegasnya.

Saya mau katakan, siapa yang bilang kalau Yesus itu orang Kristen, tanya Yan. Lebih lanjut yan mengungkapkan, bahwa Yesus itu orang Yahudi, jadi omong kosong kalau ada bilang kalau Yesus adalah orang Kristen. Yang Tuhan butuhkan dari setiap kita orang Kristen adalah sebuah kepercayaan dan penyerahan diri kita secara total kepadanya, bukan sebuah keyakinan agamawi yang kadang kala menimbulkan kita bertengkar dan main hakim sendiri.

“Saya pribadi (yan-Red) sangat malu dengan beberapa peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu, dimana kita bertikai sendiri seakan-akan ada yang benar dan ada pihak yang salah padahal dalam bulan ini, seharusnya kita merayakan ibadah natal dengan baik. Maka dalam hal ini, saya himbau kepada semua jemaat yang hadir pada saat ini dimana kita harus koreksi dan periksa kepercayaan kita masing-masing. Jangan kita hanya menjadi pengikut yesus yang tidak pernah menjadi garam di tengah-tengah masyarakat. Orang yang punya Tuhan harusnya menjadi garam di tengah-tengah orang yang tidak percaya akan Tuhan, bukannya menjadi batu penghambat yang menghancurkan nama Tuhan sendiri, “tambahnya.

Dalam akhir khotbahnya, yan mengajak semua Pelajar dan Mahasiswa/i yang hadir untuk bersama-sama menyalakan lilin sebagai tanda penyerahan diri sepenuhnya terhadap putra natal yang mampu memberkan, kedamaiaan, kebahagiaan dan sukacita. “penyalaan lilin yang kita lakukan pada saat ini, menandakan bahwa kita menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan sebagai putra natal yang kita agungkan dan sembah, selain itu saya juga berharap dengan makna perayaan ibadah natal ini dapat menjadikan kita orang yang teguh dan beriman dalam menjalani arus gelombang dunia yang tidak menentu, “terang Yan youw seraya menutpnya sambari doa penutup.(yos gob)

selengkapnya......
Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com