Selamat Jalan Tahun Lama, Selamat Datang Tahun Baru
oleh: FRANS IGN BOBII
Kamis, 01-01-2009
Tak terasa kita sudah tinggalkan tahun lama ( 2008), dan telah tiba di gapura 2009. Terhitung jam 12.00 WIT 31 Desember 2008 telah mengantar kita di gapura yang penuh harapan dan hidup. Berbagai kegiatan secara pribadi dan juga secara umum mewarnai tahun baru. Hal itu menunjukkan betapa besarnya Kasih Tuhan.
“Sungguh Agung Karya-Mu Allah yang Maha Besar demi cintaNya telah menjadi manusia hina dikandang sederhana di Bethelem,” demikian tema yang diangkat dalam sebuah renungan pengantar menuju tahun baru disebuah kampung dipinggiran kota Nabire malam lepas sambut tahun lama dan tahun baru.
Menyimak tema ini cukup memberikan didorong kepada setiap orang yang mendengar dan ikut serta dalam acara tersebut.
Untuk kota Nabire perayaan lepas sambut tahun lama dan tahun cukup meriah. Hampir semua tempat umum dan juga khusus turut ikut dalam bagian. Disepanjang jalan, jalur umum dan khusus diliputi oleh berbagai hiasan. Tidak ketinggalan orang tua, anak dan seluruh lapisan menyambut dengan kegembiran.
Sebelumnya, hampir disetiap gereja dan masjid serta pura melakukan ibadah bersama. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta umat Katolik Paroki Kristus Sahabat Kita Meriam Nabire melaksanakan misa syukur yang dipimpin oleh Romo Yusuf Suharyos, Pr sore (31/12) kemarin. Sementara itu di Masjid Agung Alfalah juga kaum muslim melakukan acara yang sama.
Usai ibadah dimasing-masing tempat ibadah, warga Nabire dan sekitarnya melaksanakan pawai obor bersama. Para muspida kabupaten Nabire ikut bersama rombongan yang melakukan long march obor itu.
Kondisi Nabire dimalam Tahun baru cukup meriah, kaum pemuda ikut meramaikan dengan berbagai jenis petasan. Disana-sini terdengar lagu mendendangkan pujian bagi Tuhan. Terkesan seluruh kegiatan warga Nabire bernuansa religi. Walaupun tidak mengunakan busana masing-masing adat. Keakraban antar sesama terlihat dimana mereka bersalaman dari rumah ke rumah tanpa membedahkan agama dan ras, suku dan etnis.
Pantai Gedo Jadi Lautan Manusia
Lepas sambut malam tahun baru tidak hanya dimalam tahun baru akan tetapi terus berlanjut hingga 1/1/9 kamis sore di pantai Gedo Distrik Nabire. Sepuluh ribuh lebih warga memadati pantai wisata itu, ratusan kendaraan beroda dua dan empat serta truk yang ditumpangi warga memadati pantai yang datang dari seluruh penjuru Nabire. Mereka kebanyakan terdiri dari warga masyarakat dengan keluarga datang didatang secara spontan.
Ibu Vera Salah seorang pengunjung mengatakan, ratusan umat GKI datang di sini untuk melepaskan tahun lama dan menerima tahun baru. Semua umat datang sini sambil menikmati keindahan alam pantai ini. Jemaat yang kebanyakaan suku Tojara itu datang dengan mengunakan belasan kendaraan beroda dua dan empat. Konsumsi disiapkan oleh masing-masing pengurus majelis.
Sementara itu seorang mitra pemerintah sebagai pengelolah Pantai wisata Gedo Dian Suparno menuturkan, tahun ini pengunjung juga sebagai penguna jasa pantai Gedo ini mencapai sepuluh ribuh lebih. Jumlah karcis yang terjual mencapai empat ribuh lembar. Perbandingan antara tahun lama tahun ini mengalami peningkatan. Terlihat warga masyarakat berdatangan. Mereka ingin tertamasya bersama keluarga dan sanak saudara mereka di pantai ini.
Kongres Rakyat Papua III Tetap Digelar
-
JAYAPURA –Ketua Panitia Pelaksana Kongres Papua III, Selpius Bobii,
didampingi beberapa tokoh adat dan tokoh pemuda Papua menyatakan kongres
Papua III teta...
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar