“O Christmas Tree…O Christmas Tree, how are thy leaves so verdant! O Christmas tree, O Christmas tree, how are thy leaves so verdant!”
Syair dalam bahasa Inggris ini melagukan tentang pohon terang alias pohon cemara beserta hiasan lampu dan ornamen yang dipasang dalam rangka menyambut perayaan Natal di bulan Desember. Yang pasti pula, lantunan lagu ini sudah tidak asing lagi di telinga.
Biasanya, ketika berjalan di pusat-pusat perbelanjaan menjelang Natal, pastilah lagu tersebut tidak ketinggalan diperdengarkan. Mengapa pohon terang sampai identik dengan Natal dan orang-orang mendekorasinya begitu cantik, baik pohon imitasi maupun pohon sesungguhnya ketika Natal tiba?
Keberadaan pohon terang tersebut berawal dari abad ke-7. Ketika itu, ada seorang agamawan dari Crediton, Devonshire yang pergi ke Jerman untuk menyebarkan ajaran agama Kristiani. Konon, orang kudus tersebut menghabiskan waktunya di daerah bernama Thuringia di mana kemudian daerah tersebut menjadi sebuah daerah industri untuk dekorasi pohon Natal.
Kemudian, seiring dengan perjalanan waktu, Pohon Terang pertama kali ada di Riga, Latvia pada tahun 1510. Lalu, pada abad ke-16, Martin Luther ingin menunjukkan sebuah ilustrasi kepada anak-anaknya dengan memasangkan Pohon Terang kecil yang dihiasi lilin-lilin sebagai simbol bagaimana cahaya bintang itu berkelap-kelip di waktu malam.
Hal tersebut memicu perkembangan pasar dalam menjual barang-barang bernuansa Natal di Jerman pada abad ke-16. Kreasi dari masing-masing pedagang pun bervariasi mulai dari kado, makanan dan peralatan lain. Nah, dari kegiatan sejenis bazaar ini lahirlah ornamen-oranamen Natal dari lilin dan cendera mata lain dalam aneka bentuk kue beraroma jahe atau lazim disebut gingerbread. Para pembeli memiliki kebiasaan untuk membawa pulang cendera mata tersebut ke rumah masing-masing dan kemudian menggantungkannya di Pohon Natal.
Kongres Rakyat Papua III Tetap Digelar
-
JAYAPURA –Ketua Panitia Pelaksana Kongres Papua III, Selpius Bobii,
didampingi beberapa tokoh adat dan tokoh pemuda Papua menyatakan kongres
Papua III teta...
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar