BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Sabtu, Desember 27, 2008

Biarlah Alam Jadi Saksi Bisu di Malam Natal


Malam itu gelap gulita meliputi alam sekitarnya. Tidak ada lampu yang memberi penerangan bagi alam. Puluhan umat Katolik dengan mengunakan bara api yang dibuat dari bambu kering telah siap ikut malam natal. Kondisi alam yang berada di hutan menambah kegelapan bagi kawula Nasrani di tengah hutan itu.

Bukanlah suatu peristiwa baru jika menyambut anak Allah dalam kegelapan alam. Bukan juga memudarkan semangat Kristiani bagi kaum terlena yang ada di alam rimba itu.

Semangat umat terlihat dalam keterlibatan umat Katolik gereja Katolik Papato Paroki Enarotali keuskupan Timika Papua. Profil stasi Papato ini sebelumnya hanya sebagai sebuah dari pos Papato , namun setelah mengalami perkembangan pada tahun 2002 gereja ini dijadikan sebagai stasi (pos).


papato berada di kabupaten Paniai bagian Timur Distrik kugapa bibida, sebelah uatara berbatasan dengan kabupaten Mimika. Kampung ini terjepit antara dua kabupaten. Sehingga perhatian dari pemerintahpun tidak maksimal.

Dalam keluguan alam itu para petugas Gereja Katolik menegok umat Katolik di rimba hutan hanya pada hari-hari raya Natal dan hari raya Paskah.

Natal, peristiwa ritual kaum Nasrani di persada dunia. Peristiwa kudus ini mengenang kembali kelahiran Sang Juru Selamat 2000 tahun lalu dikota Betlehem, melalui Maria dan Yoseph. Kelahiran Yesus sering diartikan sebagai kehadiran Allah sebagai Allah sendiri menjelma menjadi manusia.

Menyongsong ritual kudus ini berbagai kesiapan dilakukan, dari perlengkapan perabot rumah tangga hingga membersihkan diri selama 4 minggu yang selalu disebut masa penantian atau adven.

Jelas terlihat bahwa di kota-kota besar hampir semua tempat-tempat umum dihiasi dengan berbagai perhiasan, lampu berkerlapan, pohon natal, maupun umbul-umbul. Hal itu merupakan ungkapan “selamat datang Sang Penyelamat”.

Peristiwa kedatang Sang Raja bagi kaum Kristiani menjadi nuasa baru dimana peristiwa ini manusia mesti membersihkan diri. Dalam kekosongan diri (bebas dari berbagai hal dunia) Yesus dilahirkan dalam hati masing-masing umat manusia. Bagi umat wilayah pedalaman terutama stasi Papato kekuarangan bukan hambatan bukan persoalan, akan tetapi dengan imannya mereka berupaya untuk merayakan ritual kudus itu.(yosep watage gobai)

0 komentar:

Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com