BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Sabtu, November 22, 2008

Pecah Perang Antar Suku di Timika

Pecah Perang Antar Suku di Timika

sebagai informasi bahwa perang ini telah berlangsung selama hampir 2 (dua) minggu akibat suku Amungme mengklaim tanah yang telah dibeli oleh suku Mee kepada masyarakat Kamoro sebagai pemilik dusun/ulayat tanah berdasarkan hukum adat Kamoro melalui program Kapawe maka suku Kamoro melepaskan kepada suku Mee untuk mendiami dari tahun 1980 hingga saat ini.

Dengan demikian masyarakat suku Mee komitmen untuk tidak akan melepaskan sengketa tanah tersebut karena sudah telah saling melepaskan dari hak garapan kepad suku Mee, maka masyarakat suku Mee menyampaikan melalui Kepala Suku Mee Piet Nawipa bahwa :

1. Apabila Korban telah meninggal kami akan habisi suku Amungme yang ada di lokasi karena suku Amungme tidak punya dasar diwilayah itu hanya mereka membawa dan menyebut LEMASA, namun pemilik ulayat menyampaikan LEMASA DAN LEMASKO itu terbentuk dan didirikan untuk kepentingan dan benteng PT. Freeport Indonesia tetapi LEMASKA adalah Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro adalah untuk mengangkat dan membicarakan masalah Kapawe (hak ulayat tanah adat Kamoro).

2. Todak ada pemerintah Kabupaten Mimika baik Pemerintah Daerah maupun Keamanan malahan mereka menyebut-nyebut kamu pergi panggil alm. Yance Ikomou supaya dia selesaikan masalah ini karena ini lawan suku mee dan amungme kata beberapa oknum POLRES Mimika, namum belum ditercatat identitas mereka..

3. KAPOLRES MIMIKA Godhelf Mansnembra menyampaikan hal ini terjadi indikasi akibat PILKADA Bupati Mimika karena orang Amungme tidak naik jadi Bupati dan ini kenyataan yang terjadi.

demikian dan sekian
Yogi Maga Mince

0 komentar:

Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com