Guru Mogok Mengajar untuk Menuntut Kesejahteraan
Rabu, 22 Oktober 2008 03:00 WIB
Rabu, 22 Oktober 2008 03:00 WIB
PANIAI, KOMPAS - Ribuan siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, dalam dua pekan terakhir belum dapat mengikuti proses belajarmengajar dengan normal. Guru- guru mereka memboikot aktivitas mengajar guna menuntut perbaikan manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru di Paniai.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Paniai, Anton Tekege, Selasa (21/10) di Enarotali, ibu kota Paniai, membenarkan adanya mogok mengajar yang dilakukan anggotanya. Ia mengatakan, demonstrasi damai guru-guru dilakukan agar pemerintah daerah memberi perhatian serius terhadap dunia pendidikan setempat.
Mogok mengajar total dilakukan dalam lima hari terakhir. Dalam demo hari sebelumnya, beberapa guru masih nekat masuk ke sekolah meski akhirnya pulang lebih awal.
Di Paniai terdapat sekitar 700 guru tetap dan 300-an guru honorer yang mengajar di 137 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
”Kami terpaksa mogok mengajar agar kondisi pendidikan anak-anak Paniai ke depan lebih baik,” ujar Anton yang juga mengaku sebagai koordinator demonstrasi.
Ia menuntut Dinas Pendidikan Paniai secara transparan dalam melaporkan keuangan dan memiliki program nyata untuk peningkatan pendidikan serta kesejahteraan guru.
Dikatakannya, pemerintah kabupaten setempat telah menanggapi demonstrasi ini. Mereka diminta kembali mengajar dan pemerintah berjanji bertemu dengan PGRI guna mencari solusi atas tuntutan guru. Berakhir atau tidaknya aksi mogok mengajar ini menunggu hasil dialog yang rencananya dilakukan Rabu ini.
Bupati Paniai Naftali Yogi dan Ketua DPRD Paniai Yan Tebay belum dapat dikonfirmasi hingga Selasa malam. Sementara itu, semalam, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua James Modow mengaku belum menerima laporan aksi mogok guru-guru di Paniai.
”Saya sedang cuti, coba hubungi penjabat kepala dinas Pak Paul Indubri,” ujarnya. Penjabat Kepala Dinas Pendidikan Paul Indubri hingga semalam pun tidak mengangkat telepon
teman teman berita ini sebenarnya sudah lama tapi saya harus publikasihkan ke blog sebab kesejahtraan Guru penting, Guru adalah wakil Allah
0 komentar:
Posting Komentar