BERITA TERHANGAT DARI LINTAS BANGSA PAPUA BARAT ; ;

Jumat, Mei 01, 2009

Danyon 751/BS Dicopot


SENTANI(PAPOS) -Tindakan prajurit kompi E Batalyon Infantri Yonif 751/BS, yang mengamuk di markas mereka di kawasan Jalan Raya Kemiri Sentani, Rabu (29/4) lalu, mendapat perhatian serius dari markas TNI AD di Jakarta. Tak tanggung-tanggung Kepala Staf TNI-AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, tiba di Jayapura, Kamis (30/4) kemarin.

Dari kunjungan mendadak itu, Jenderal berbintang empat itu langsung mencopot tiga jabatan penting di markas militer tersebut. Mereka adalah, Letkol Inf Lambok Sihotang (Danyon), Kolonel Inf Raimon Fower Simanjuntak (Wandayon) dan Lettu Inf Marudud Simbolong (Pasi Intel), dari jabatannya.

Agustadi dalam kunjuganya kerjanya mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah pemeriksaan atas kasus ini baik unsur pimpinan maupun anggota, selain konsolidasi internal, memperbaiki kerusakan, dan menjawab tuntutan prajurit disesuiakan dengan kemampuan. Sementara menurut Kasad, keluhan lain seperti Koporlap yang sedang dalam perjalanan dilaut, penyediaan perumahan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan anggaran. “Kami akan melengkapi semua kebutuhan prajurit, tetapi akan sesuaikan dengan dana yang ada,” ujarnya.

Untuk sementara, tegas Kasad, hingga kini belum ada tersangka dalam kasus tersebut. Dihadapan wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik, Kasad yang didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI A.Y Nasution menegaskan dalam kasus tersebut tidak ada korban seperti yang diberitakan sejumlah media.

"Saya mohon wartawan jangan menambah-nambahin berita yang tidak benar termasuk dengan pemberitaan yang menyebutkan anggota membongkar gudang senjata," tegas Kasad seraya mengaku pemberitaan yang ditambah itu membuat masyarakat bertambah resah.

Kasad yang tiba di Jayapura dengan menggunakan pesawat komersial (GIA) itu mengaku, sebelumnya di ruang VIP Bandara Sentani telah mendapat penjelasan dari Pangdam XVII/Trikora Mayjen TNI A.Y Nasution. Jenderal Agustadi tiba di Jayapura sekitar pukul 09.30 WIT dan disambut oleh AY Nasution dan Wakapolda Papua Brigjen Pol Riadi Koni. Namun, pertemuan Pangdam dengan Kasad itu berlangsung tertutup.

Berbagai masukan yang disampaikan prajurit itu, aku Kasad, tidak dapat langsung terpenuhi karena keterbatasan dana yang diterima, namun diupayakan secara bertahap. Sementara itu, tentang keinginan ditingkatkannya pendapatan prajurit, dengan tegas Kasad mengatakan itu tergantung kebijakan pemerintah.

“Khusus untuk prajurit yang bertugas di Papua, pemerintah sudah menambah dengan memberi tunjangan kemahalan,” tegas Kasad seraya menambahkan bahwa dirinya juga pernah menikmati saat bertugas di Papua sebagai Kasdam XVII Trikora saat itu.

Sekedar diketahui, setelah melakukan tatap muka dengan prajurit Yonif 751/BS, Kasad langsung terbang mengunakan helly copter dari Sentani menuju Kompi E yang bertugas di Kerom untuk melihat secara langsung prajurit dilapangan.

PANGLIMA MINTA MAAF
Sementara di Jakarta, panglima TNI Jendral Djoko Santoso meminta maaf kepada masyarakat dan media massa yang terganggu akibat insiden di markas Bataliyon Infanteri (Yonif) 751/Berdiri Sendiri, Sentani Senin (29/4) lalu. "Kondisi disana sudah terkendali. Saya menyesalkan kejadian itu dan meminta maaf kepada masyarakat di Sentani yang terganggu kenyamanannya dan rekan-rekan media massa yang terusik keamanannya," kata Panglima usai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis (30/4) kemarin.

0 komentar:

Template by : YOSEP GOBAI komunitas-paniai.blogspot.com