jAYAPURA (PAPOS)- Kelompok separatis bersenjata (TPN/OPM) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya terus menunjukkan kekuatannya dengan menembak warga sipil, menewaskan dua tukang ojek dan dua warga lainnya, membuat Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem SE, geram (marah-red).
Oleh sebab itu, Wagub mendesak aparat keamanan di Papua khususnya di Kabupaten Puncak Jaya menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “saya minta kepada seluruh aparat keamanan, cari dan tangkap pelaku untuk mempertanggungjawab apa yang telah dilakukan kepada rakyat sipil,’’ tegas Wagub ketika ditemui Rabu, (11/03) pada penutupan Musayawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Provinsi Papua di Sasana Krida, Kantor Gubernur DOK II Jayapura.
Dikatakannya, di negara ini tidak ada yang bermain-main dengan hukum, serta menghilangkan nyawa orang lain begitu saja, karena tidak ada di mata tuhan. “Untuk itu, pelaku harus ditangkap. Tegasnya
Wagub mengharapkan TNI/Polri bisa saling koordinasi dan kerja ekstra keras untuk melokalisir tempat pelaku berada, karena jangan sampai bereka bergabung dengan masyarakat dan bisa berakibat fatal, dimana masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban.
Wagub juga menghimbau kepada Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya untuk melayani lebih dekat dengan rakyat di Puncak Jaya. “Saya kira mereka juga harus berdialog dengan masyarakatnya, jadi sebaiknya pro aktif dengan rakyat di sana,’’ tutur Wagub.
Terkait dengan distribusi logistik Pemilu dan Pemilu Legislatif 9 April mendatang yang tinggal hitungan minggu ini, Wagub mengatakan bahwa, kalau ada pihak-pihak yang mengganggu, aparat keamanan harus bertindak tegas untuk menjaga wilayah Puncak Jaya tetap kondusif.
Sehingga agenda nasional bisa berjalan sesuai rencana, karena kalau gagal di Kabupaten Puncak Jaya, maka Pemda setempat juga yang rugi. Soalnya seluruh program pembangunan akan terganggu dengan tidak terpilihnya anggota legislative.
Oleh karena itu, sebagai Wakil Gubernur mewakilih seluruh rakyat Papua, saya minta kepada kelompok pengacau di Kabupaten Puncak Jaya untuk hentikan seluruh gerakan yang bisa menghambat pembangunan di Papua, khusunya di daerah Puncak Jaya.
Diketahui juga bahwa selamtiga bulan terakhir ini, kelompok bersenjata tersebut sudah beberapa kali terjadi kasus di Kabupaten Puncak Jaya tersebut. Awalnya dari penyerangan Pos Polisi di Tingginambut, penghadangan anggota polisi hingga berhasil melumpuhkan seorang anggota kelompok tersebut bernama Yendenak Wenda, pencabutan dan pembakaran bendera merah putih dan terakhir adalah penghadangan dan penembakan terhadap 4 warga sipil yang menewaskan dua tukang ojek.(islami)
Kongres Rakyat Papua III Tetap Digelar
-
JAYAPURA –Ketua Panitia Pelaksana Kongres Papua III, Selpius Bobii,
didampingi beberapa tokoh adat dan tokoh pemuda Papua menyatakan kongres
Papua III teta...
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar